Part 10

12.2K 649 60
                                    

Setelah membanting pintu keras-keras, aku berlari pontang panting hingga menabrak Martha, yang entah kenapa saat itu sedang bersama Jack.

"Maafkan aku, Martha! Mike! Jin teko! Gila!" Aku berkata tidak jelas saking paniknya.

"Huh?" Martha mengerutkan keningnya.

"Tenang dulu, Luna, ada apa?"

"Huuuuuaaaaa....." aku menangis keras, aku takut sekali pada Mike yang tadi. "Mike kesurupan jin botol!"

Martha dan Jack saling pandang, "Maksudnya?"

"Hiks--Mike pegang pegang dadaku, cium cium leher juga. Aku takut sekali--HUUUAAAAA..."

Martha dan Jack memandangku dengan pandangan aneh. Memangnya aku salah bicara, ya?

"Kenapa kalian melihatku seperti itu?"

"Pffftttt..." Jack menutup mulutnya, menahan tawanya menyembur keluar. Sedangkan Martha menggigit bibirnya.

"Nikki!"

Aku membeku mendengar namaku dipanggil, lalu menoleh horror pada Mike yang berjalan ke arahku... err, sambil memegangi benda yang tadi aku tendang.

"Martha! Tolong aku!" Aku berlari ke balik pundak Martha, bersembunyi dari sosok Mike yang kini terlihat menyeramkan di mataku.

"Maafkan aku, Nik! Aku tidak bisa mengendalikan diriku tadi. Tapi sekarang sudah aman, terima kasih untuk tendanganmu." Mike menghampiriku, tapi aku berteriak menyuruhnya berhenti. Mike berhenti berjalan, tapi dia mengulurkan tangannya, "Kemarilah."

"Tidak!" Aku semakin mencengkeram pakaian Martha.

Martha memegang tanganku, "Tidak apa-apa, Luna. Alpha sudah tenang."

Aku memandang Mike ragu-ragu, Mike tersenyum lembut padaku sambil tetap mengulurkan tangannya. Mau tidak mau aku melepaskan Martha, lalu berjalan perlahan ke arah Mike.

"Turunkan tanganmu." Kataku pada Mike sambil menyipitkan mataku. Mike menurut, lalu dia menurunkan tangannya. Aku mendekatinya, lalu menusuk-nusuk lengan Mike menggunakan jariku.

"Kau Mike? Atau Mike yang kesurupan jin penunggu teko?"

Mike mengangkat kedua alisnya, "Hah? Jin penunggu teko?" Mike menatapku tidak mengerti.

"Iya! Kau aneh sekali tadi! Aku pikir kau kesurupan jin penunggu teko! Masa kau pegang-pegang dadaku--- oops!" Aku menutup mulutku, lalu menoleh ke arah Martha dan Jack. Ehehe, aku nyegir pada mereka.

Martha tersenyum, lalu menyeret Jack yang tersenyum jahil padaku.

"Wah, aku kelepasan bicara..." gumamku. Perhatianku kembali pada Mike, "Nah, bisa kau jelaskan, tadi kau kenapa?"

Mike menghela napas, "Tentu. Ayo bicara di kamar." Mike menuntunku menuju ke kamar.

Sampai di kamar, kami duduk berhadapan di atas ranjang. Mike menggaruk tengkuknya, lalu berdeham. Detik berikutnya dia menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

"Kau kenapa sih?" Kataku tidak sabaran.

"Aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Aku menghela napas, "Jelaskan saja, dari awal."

Mike menarik napas dalam, lalu menghembuskannya. "Jadi begini, aku punya sisi serigala dalam diriku. Lihat warna mataku," Kata Mike, lalu aku melihat matanya. "Kalau warnanya cokelat berarti ini adalah diriku. Tapi kalau kuning, berarti tubuhku dikuasai sisi serigalaku itu."

"Ah! Iya, tadi matamu kuning, menyeramkan sekali." Kataku, mengingat warna matanya yang berubah. "Aku takut sekali, tahu."

Mike mengelus kepalaku, "Maafkan aku ya..." penyesalan terlihat jelas di matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang