Chapter 1

224 18 8
                                    

Anyeong yeorobun...
Akhirnya kesampaian juga untuk buat sebuah fan-fic. Ini adalah pengalaman baru buat saya,jeongmal menegangkan. Sebelumnya saya minta maaf kalau ceritanya sedikit gaje atau bahkan gaje menurut kalian dan typo banyak berkeliaran*kandangnya rusak,dimaafin aja yah soalnya ini first experience buat saya. Ada lagi,kalau nanti kalian mau comment,comment aja yah tapi sebenarnya saya lebih butuh comment yang jelek dari cerita saya atau kata gaulnya kekurangan dari cerita saya. Bukannya saya nggak terima comment baik tapi lebih baik kalau comment kekurangannya aja tapi jangan dijelek-jelekin juga sih. Ya udah,kata pengantarnya udah dulu yah,nanti kalian ngantuk lagi,terus nggak sempat baca. Aduh..maldo andwae
Have a nice reading chingu.

"Hiks...hiks..eomma,ireona ireonaba..jebal buka matamu! Jangan tinggalin Naeun eomma..jebal. Hiks..hiks..kalau eomma bangun Naeun janji akan jadi anak yang penurut sama eomma,naeun juga janji mau jadi anak Tuan Park dan panggil dia appa..hiks..hiks"

Tangis seorang yeoja cantik yang bernama Naeun itu memenuhi ruangan dimana eommanya sedang berbaring tak bernyawa lagi membuat semua orang yang berada disana tidak tega melihat yeoja itu menangis terisak sambil memeluk dan memanggil eommanya yang sudah tidak bernyawa itu.

"Jangan mendekat!"seruan Naeun tiba-tiba membuat langkah seorang namja terhenti.

"Aku bilang jangan mendekat NAPPEUN NAMJA"

Naeun bangkit dan mengulang lagi kata-katanya dengan nada yang lebih tinggi dan memberi tekanan pada kata-kata terakhirnya dan menatap sinis namja itu seakan-akan namja itu akan hilang dengan tatapannya itu.

"Wae rae Naeun?" tanya namja itu yang bernama Tuan Park yang menyandang status sebagai appa Naeun.

"Appa hanya ingin....."belum selesai berbicara,perkataan Tuan Park dipotong oleh Naeun.

"Appa?Kau menyebut dirimu appa?Setelah kematian eommaku kau masih berani menyebut dirimu appa,eoh?"teriak Naeun nanar.

"Wae?"tanya Tuan Park penasaran pada sikap Naeun. Apa yang membuat yeoja itu berteriak dengan penuh amarah padanya? Tapi Tuan Park mengerti perasaan Naeun sekarang ini jadi dia tidak ingin membentak Naeun.

"Waeyo?Kau bertanya kenapa?Cihh..kau ini pura-pura pabo atau memang pabo,eoh?tanya Naeun yang semakin menjelek-jelekan Tuan Park itu didepan pembantu dan pegawai yang berada ditempat yang sama dengan mereka.

Tuan Park itu hanya berani menatap Naeun penuh pertanyaan dan iba melihat sikap Naeun saat ini. Tuan Park adalah namja baik,dia lahir dari keluarga konglomerat,hidup di lingkungan keluarga konglomerat dan menjadi seorang namja Konglomerat pada usia yang bisa dikatakan muda menggantikan appanya tentunya. Tapi kenapa Naeun sangat membencinya? Pasti itu yang sedang ada dibenak dan otak kalian sekarang ini,right?*Lanjut ke story.

Naeun Pov
"Kalau kau appaku,kenapa kau tidak ada saat eomma dibunuh?Kenapa kau tidak menolongnya?Kemana kau saat eomma dibunuh?Kau hanya melindungi uangmu,kau hanya melindungi perusahaanmu. Saat dia sedang menahan sakit diseluruh tubuhnya sendiri. Odiga?Kenapa kau tak melindunginya. Neomu nappeun. Wae?wae?wae?hiks..hiks..eomma mianhae,jeongmal mianhae,aku tidak bisa menolongmu saat itu padahal kita berada di tempat yang sama eomma..hiks..hiks. Seharusnya dari awal aku tidak mengizinkanmu bersama nappeun namja ini..hiks..hiks..eomma"

Author Pov
Teriakan Naeun diakhiri dengan isakan tangis sejadi-jadinya yang membuat tubuh indahnya ambruk ke lantai yang dihiasi olehnya dengan beberapa kali memanggil nama eommanya berharap eommanya itu akan bangun dan memeluknya tapi nihil. Entah kenapa suara isakan dan suara yeoja memanggil eommanya itu menghilang yang sebelumnya hanya isakan yanga lama-kelamaan mereda tapi wae? Yah..Naeun pingsan setelah panjang lebar menjelaskan pada Tuan Park. Naeun sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang sangat amat dihatinya bahwa eommanya sudah meninggal,sudah tiada. Pergi jauh darinya. Tidak ada lagi yang bisa mendengarkan keluh hatinya,tidak ada lagi pundak untuk tangisannya,tidak ada tawa eommanya,tidak ada lagi teriakan suara lembut eommanya. Tidak ada.

Tuan Park yang sempat membeku dibuat oleh penjelasan Naeun spontan menghampiri tubuh Naeun yang sedang terbaring lemas di samping mayat istrinya dengan khawatir namun sebelum Tuan Park mengangkat tubuh putrinya,seorang namja sudah mendahului Tuan Park yang sekarang sedang menggendong Naeun dan menatap Tuan Park seakan-akan namja itu sedang meminta izin pada Tuan Park untuk menggendong dan membawa Naeun ke kamarnya yang diselingi anggukan oleh Tuan Park seakan-akan Tuan Park juga mengerti dengan tatapan namja itu sambil memberi isyarat dengan tangannya seperti menyuruh namja itu cepat membawa Naeun ke kamar.

Dikamar Naeun sudah terbaring di ranjang Pink big size-nya itu sekitar 20 menit yang lalu. Namun,namja itu masih berada di kamar Naeun dan sedang memandang wajah indah Naeun bak seorang peri walaupum matanya sedang sembab akibat terlalu lama menangis.

"Istirahatlah!Jangan menangis terus-menerus seperti saat ini!Sangat sakit saat melihatmu seperti ini bahkan saat tak sadarkan diri pun air matamu belum berhenti mengalir. Aku tahu ini akan sulit tapi akan lebih sulit jika kau tidak pergi meninggalkannya. Jangan terlalu terlarut dengan hal ini Naeun-ah. Arasseo?"kata namja itu agak berbisik sambil beranjak pergi dari kamar Naeun.

Sangat jelas terukir kesedihan pada wajah tampan namja itu. Ikut berduka dengan kematian eomma Naeun ditambah lagi saat melihat wajah dengan mata sembab Naeun.

~~~~~
Lima Bulan Kemudian

Setelah kepergian eommanya,Naeun terlihat semakin hari semakin buruk. Ia jarang ke sekolah,makan tidak teratur,tidak pernah keluar kamar dan satu lagi yang semakin buruk dari diri Naeun. Ia semakin dingin,bahkan setelah kematian eommanya,ia tidak pernah berbicara kepada orang-orang termasuk appanya terkecuali untuk Han Ajhumma,pembantu dirumah tersebut yang sudah menganggap Naeun seperti putrinya jauh sebelum kamatian eomma Naeun. Yeoja tua dengan rambut yang hampir semuanya berwarna putih yang dimakan oleh waktu. Itu pun Naeun akan berbicara denga Han Ahjumma jika ia membutuhkan sesuatu.

Kasihan melihat putrinya seperti itu,Tuan Park berencana untuk pindah ke Busan dari kediamannya di Seoul mengingat Busan tidak terlalu jauh dari Seoul. Tuan Park berharap jika Naeun akan berubah dengan lingkungan yang baru dan teman baru tapi Tuan Park tidak bisa membiarkan putrinya di bully saat menyandang status 'murid baru' nantinya. Yah,Tuan Park sudah memikirkan itu jauh sebelum ia pindah ke Busan bersama Naeun. Ia juga pernah bersekolah,ia juga tahu dengan keadaan Naeun yang pendiam dan sangat sulit diajak berbicara akan membuatnya sangat mudah untuk di bully. Jadi apa yang akan dilakukan Tuan Park?Ikuti terus ceritanya!

Tuan Park Pov
"Naeun kita akan pindah ke Busan!"
Naeun membulatkan matanya terkejut dengan apa yang di katakan oleh Tuan Park tapi masih dengan ekspresi wajah datarnya. Kemudian Naeun menunduk mencoba untuk melanjutkan makan malamnya.

"Kita akan pergi bersama Han Ahjumma"lanjut Tuan Park yang dibalas anggukan oleh Naeun.

To be Continue.

Eotte?..akhirnya chapter pertama selesai juga. Kamsahamnida telah menyempatkan waktunya untuk baca ceritaku chingu*menunduk 360°. Bagi chingu yang mau comment silahkan banget dengan senang hati tapi sebenarnya aku lebih pengen comment kalian tentang kekurangan dari ceritaku. Berdasarkan pandangan dari anda masing-masing bagaiman chingu?. Baiklah, i wish to all of you are still here,stay reading yah chingudel.
Ketemu di chapter selanjutnya,anyeong yeorobun....

I don't knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang