Chapter 6

170 14 6
                                    

Anyeong Chingudeul..
Mungkin chapter ini akan panjang soalnya author mau hiatus dulu. Disekolah author lagi musimnya Ulangan. So,aku mau fokus belajar. Maaf yah kalau chapter ini nanti agak ngebosanin dan ambur-adul. Hehehe..jeosonghamnida*menunduk 360°. Have a nice reading yeorobun...

*******

Sinar hangat matahari dan kicauan-kicauan indah burung kecil menghiasi pagi Naeun. Tapi berbeda dengan mood Naeun pagi ini. Tidak sehangat mentari pagi dan seindah kicauan burung-burung kecil. Naeun malas bersekolah hari ini. Seperti ada sebuah firasat.

Tapi Naeun tidak suka berdiam di dalam kamar. Kalau,ia pergi sekolah. Ia punya alasan untuk pergi ke taman jika pulang sekolah nanti. Bukannya,ia dilarang atau tidak diperbolehkan keluar rumah tapi ia malas melayani pertanyaan-pertanyaan Tuan Park bahkan Han ahjumma sekaligus.

Yah..ketika Tuan Park atau Han ahjumma mengetahui kalau ia tidak ke sekolah. Bisa Naeun bayangkan pertanyaan-pertanyaan dan syarat inilah,itulah,apalah-apalah. Ia benci dengan itu,sangat.

••••••••••••

Naeun Pov
"Ya tuhan aku terlambat" jeritku tak henti-hentinya sembari melihat jam tangan berwarna pink yang terpasang pada tangan kiriku terus-menerus.

Aku berlari-lari kecil untuk mengejar waktu yang masih sempat. Aku bisa-bisa dihukum jika aku terlambat. Seandainya saja tadi aku tidak membuang-buang waktuku. Mungkin saat ini aku sudah duduk santai ditempatku sambil mendengarkan musik.

Gi kwang Pov
Kenapa yeoja ikan itu belum datang juga. Apa ia tidak masuk hari ini? Tapi kenapa? Apa dia sakit? Kenapa bisa? Arghh..buang jauh-jauh pikiran burukmu itu Gi kwang. Kenapa juga sih dia slalu membuatku khawatir? Dasar yeoja ikan.

" Kau ini kenapa sih,hyung?" pertanyaan Taemin mampu membuyarkan lamunanku.

"Ah..aniyo"

"Kau ini bagaimana sih,Min? Sudah jelas dia sedang mengkhawatirkan Naeun lah" ejek Suho pada Gi kwang.

Ne hyung! Kau benar sangat benar. Aku sedang mencarinya. Aku mengkhawatirkannya. Apa kau tahu dia dimana?

Itu lah yang ada dalam hatiku tapi yang keluar dari mulutku berbeda.

"Aniyo. Jangan sok tahu" entah kenapa aku terus saja mengelak kalau aku mengkhawatirkan yeoja ikan itu.

"Jangan bohong hyung! Kau tidak pandai berbohong. Pasti kau sedang mencarinya kan?" Taemin dan Suho terus saja menggodaku.

"Kau ini sedang memujiku atau menghinaku sih?"

"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan untuk mengelak Gi kwang. Sangat jelas terukir dari raut wajahmu" Suho tersenyum miring padaku.

"Ne..ne..gwechi. Kalian ini,sejak kapan kalian bisa membaca pikiran seseorang sih?" aku tidak bisa mengelak lagi dari dua makhluk dihadapanku ini.

"Karena itu sangat kelihatan,hyung. Dari tadi kau gelisah dan terus saja melihat ke tempat Naeun. Dan lagi,kau terus saja melihat ke arah pintu"

"Cobalah tanya sahabatnya!" Suho menyarankanku untuk bertanya pada sahabat Naeun.

Iya juga. Kenapa aku sangat bodoh sih? Kenapa aku tidak berpikir sampai kesitu? Suho hyung slalu saja membantuku. Gumawo hyung.

"Ji hyo-ah!" aku mencoba apa yang disarankan Suho padaku.

"Ne" Ji hyo menarik kedua sudut bibirnya yang membentuk senyum lebar padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I don't knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang