Morning.

137 4 0
                                    

Jinhee P.O.V

Berkas cahaya mulai memasuki sela-sela mataku. Entahlah, rasanya aku sangat lelah sekali akhir akhir ini. Bagaimana tidak lelah? merawat rumah, anak dan suami secara bersamaan, kini aku telah berubah menjadi ibu rumah tangga yang multitasking. Aku pun merubah posisi sambil merenggangkan badanku, dirasa cukup akupun menarik selimut agar menutupi bagian tubuhku sepenuhnya dan berniat untuk tidur lagi. Tanganku mulai meraba raba sisi lain dari kasur yang sedang aku tiduri, kosong....

" Aaaahhh, aku ketiduran!!" Ucapku panik seraya bangun dari kasur yang empuk itu.

"Oppa mianhae ak........" Kata-kataku terhenti.

"Ah sudah bangun, lihat eomma baru bangun di siang hari seperti ini haha." Ucap Kai yang sedang memberi makan Lauren. Aku pun menghela napas berat dan datang menghampiri mereka berdua di ruang tengah.

"Uh gomawo, mengapa tidak membangunkan ku?" Tanyaku pada Kai.

"Kau terlihat sangat lelah, jadi aku membiarkanmu tertidur sampai siang begini." Jawab Kai sambil menyuapkan sesendok sosis pada Lauren.

"Sudahlah, lebih baik sekarang kau buatkan sarapan untuk kita berdua. Hari ini kau mau belanja kan??" Lanjut Kai lagi. Akupun menoleh dan mengangguk, nyawaku belum pulih sepenuhnya.

*

Author P.O.V

Sosok ibu rumah tangga itu pun melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia mencari beberapa bahan yang ia perlukan untuk memasak kali ini. Mukanya terlihat sedikit kebingungan, mengingat bahan bahan yang ada sudah mau habis. Dirasa cukup, tangannya pun lihai mengolah beberapa bahan mentah menjadi makanan yang lezat untuk dimakan berdua bersama suaminya tersebut.

Ia pun menyiapan dua piring berisi pancake dengan sirup maple di atas meja. Menuangkan segelas jus jeruk untuknya, dan segelas susu putih untuk suaminya. Kai yang baru selesai memandikan Lauren langsung duduk di meja makan dekat dapur tersebut.

"Jadi, Lauren ditinggal di rumah neneknya nih?" Tanya Kai sambil menyeruput segelas susu.

"Ya mau gimana lagi sih." Jawab Jinhee.

"Kasian, padahal Lauren pengen jalan-jalan juga sama eomma dan appanya." Lanjut Kai.

"Terserah sih, kecuali oppa mau nenangin Lauren kalau udah rewel di supermarket. Oppa mau?" Balas Jinhee, kini ia menyuapkan sepotong pancake ke mulutnya.

"Oppa kan gabisa ngurus bayi, chagi..." Bela Kai dengan nada memelas.

"Yaudah oppa yang belanja mau? Aku jaga Lauren." Ucap Jinhee lagi. Kai terdiam.

"Oppa juga ga ngerti soal belanja, chagi..." Bela Kai (lagi) dengan nada memelas.

"Uhm... makanya lebih baik kita titipin Lauren di rumah eomma oppa aja......" Kata Jinhee dengan senyum yang dipaksakan. Kai hanya tertawa renyah menanggapi kalimat yang keluar dari mulut istrinya tersebut.

*

- Supermarket - 

Kai kini sedang asik memainkan smartphone nya di samping troli yang ia dorong sedaritadi. Sedangkan istrinya Jinhee, ia sibuk mengeluarkan beberapa belanjaan yang akan ia bayar di kasir. Kai hanya menunggu instruksi Jinhee untuk mengeluarkan kartu kredit miliknya dan membayar semua belanjaan ini.

"Oppa, habis ini aku ingin ice cream.." Ucap Jinhee.

"Jangan, kau sudah melahirkan. Nanti badanmu tambah melebar kalau makan ice cream terus chagiya..." Jawab Kai dingin. Satu pukulan kecil mendarat di kepala Kai.

"Hahaha bercanda.." Lanjut Kai, memohon ampun terhadap istrinya tersebut.

"Tembem tembem begini kau tetap suka kan, dasar..." Kata Jinhee sambil cemberut, Kai hanya tertawa sambil mendorong troli menuju lahan parkir.

Mereka berjalan diantara kerumunan orang yang sedang berlalulalang. Tidak ada media ataupun orang orang yang bergerombol yang menyadari keberadaan mereka berdua, mereka berbaur seperti orang orang biasa. Mereka hanyalah sepasang suami-istri normal.

Happy Ending.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang