10) Miss Me?

2K 66 18
                                    

Aken POV

Aku melangkahkan kakiku turun dari bus yang telah kutumpangi berjam-jam lamanya. Kurenggangkan otot-otot punggung yang terasa kaku setelah perjalanan jauh yang ku lalui ini. Aku mennghela nafas sejenak. Akhirnya aku sampai juga dikota ini, kota yang memang baru pertama kalinya aku datangi.

Surabaya, adalah kota yang tak pernah terfikirkan olehku untuk kudatangi sebelumnya. Namun sekarang, aku sudah bepijak dikota ini. Kota yang menurutku lumayan ramai, macet, walau tak seberapa dibanding Jakarta sih. Sekarang aku masih diterminal, nama terminalnya Purabaya tapi orang-orang malah sering menyebutnya terminal Bungurasih. Sebenarnya terminal ini masih masuk kawasan Sidoarjo, diperbatasan dengan Surabaya.

Aku melihat kesekelilingku yang cukip ramai orang berlalu lalang. Banyak dari mereka yang memandang kearahku dan menatapku dengan pandantan memuja. Bukannya aku terlalu percaya diri, namun itulah faktanya. Aku juga mendengar mereka berbisik satu sama lain dan memujiku 'ganteng'. Aku tahu jika aku ini memang tampan, tapi apa mereka tidak pernah melihat orang tampan?

Abaikan saja, Ken.

Aku melihat alamat yang tertera pada ponselku. Aku mencari-cari angkutan umum, namun berfikir. Jika nanti rumah gadis itu jauh dari jalur umum bagaimana? Lebih baik naik taksi saja.

"Mau kemana mas?" Tanya seorang supir taksi tiba-tiba. Ya, diterminal ini banyak sekali supir taksi yang berkeliaran mencari penumpang.

"Ke alamat ini apa jauh dari sini?" Tanyaku sambil menyodorkan sebuah kertas yang baru saja aku ambil dari dalam sakuku kepada supir taksi itu. Selain ada diponselku, aku juga sempat menyalinnya dikertas.

Kulihat ia manggut-manggut sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku. "Lumayan sih mas, soalnya agak macet ini jalannya"

"Ya udah deh nggak papa"

Supir taksi itu tersenyum kearahku dan menggiringku menuju tempat dimana taksinya terparkir. Setelah itu, aku masuk kedalam.

Mobil taksi ini melaju dengan kecepatan sedang, menyusuri jalan raya yang penuh dengan suara mesin kendaraan dan klakson yang bersahutan. Benar-benar memusingkan, padahal aku lelah dan mengantuk.

"Sebenarnya, mas dari mana?" Tanya supir taksi itu padaku.

"Dari Jakarta pak" sahutku pada bapak itu.

"Ke Surabaya mau ngunjungi siapa?" Tanyanya lagi.

"Ada sodara disini, kebetulan saya belum pernah ke Surabaya sebelumnya jadi agak bingung" sahutku berbohong. Kalau tidak menjawab seperti itu, lalu aku harus menjawab apa lagi? Mengunjungi calon istri begitu?

Oh, apa yang aku pikirkan?

"Oh..." bapak itu mengangguk-angguk paham. "Oh iya mas, boleh tanya lagi?"

"Iya, boleh" jawabku.

"Mas ini artis ya?"

Aku tersenyum mendengar pertanyaannya.

"Bukan pak, mana ada artis yang naik bis umum?" Sahutku sambil tertawa lebar.

"Soalnya mas ganteng banget lo, tadi waktu diterminal juga banyak yang lihatin mas. Jadi saya kira mas ini artis"

"Hahaha...kalo saya artis, saya kesini naik helikopter pribadi dong pak"

Dan kami pun tertawa bersama. Bapak ini cukup asik juga diajak ngobrol. Mobil taksi yang aku naiki ini berjalan cukup pelan, ya saking padatnya jalan raya mungkin. Maklum saja, ini malam minggu. Hari sudah menjelang malam, aku merasakan kantuk yang sangat hebat merasukiku.

"Pak, kalo udah sampai bangunin ya" pesanku pada bapak itu.

"Sip mas!" Bapak itu mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

Photographer and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang