Bab 4 : Semanis Banana Chocolate Shake

56 5 0
                                    


Bunyi mesin kopi memecah suasana yang selama ini hanya disulami senyuman. Aku senyum, dia senyum kemudian kembali merenung pinggan seramik berisi Aglio Olio. Suasana kafe ini sejuk dan redup sekali walau sesekali kedengaran juga bunyi hon teksi silih berganti namun tidak begitu bingit dek kafe ini terletak di ruangan bawah tanah rumah kedai. Hanya sesekali suasana beransur tegang bila kafe disapa golongan pengemis kanak-kanak yang bertindak kasar meminta wang dari pelanggan. Kanak-kanak itu ditepis kasar sehingga mengejutkan sebahagian pelanggan lain.

"Shocking isn't it? Misr suppose to be an Islamic country and Islam didn't teach us to be rude towards children but we are here ," he explained while looking directly at me, perhaps trying to guess what I'm thinking regarding the incident. "Well, to tell you the truth, we act like that because some of the kids actually hitting us if we didn't give appropriate amount of money to them, " again he smiled.

Pandangan aku? Benar, mengasari kanak-kanak itu salah, namun mengemis juga tidak dianjurkan dalam Islam lebih-lebih lagi jika mengemis dan memukul pemberi sedekah. Manusia! Tidak pernah bersyukur.

Namun bukan itu yang berlegar di minda aku sekarang. " Why'd you asked me out? " Laju melincir dari bibir aku. Again, he smiled. 'Argh, penat dengan senyuman itu' gumam hati kecilku. "Let's get straight to the point. I want you to teach me anatomy and maybe some other subjects too ", ujar Kareem.

Mengajar Kareem anatomy and other subjects too? Wow, this guy must have been out of his mind I guess. Aku bukanlah pelajar cemerlang, aku hanya suka berkongsi ilmu tiap kali PBL berlangsung tambahan pula Dr Omnia rajin benar menyuruh aku menerangkan sedikit sebanyak yang aku fahami di hadapan kelas. Baru kelmarin Dr Omnia meminta aku menerangkan proses-proses yang berlaku di dalam nefron.

" And why me? I mean, I'm not a spectacle wearing nerd looking smart ass. Well yeah I do admit I'm not that good in fashion but..", omelan aku terhenti bila Kareem menunjukkan isyarat senyap di bibirnya. "Hey, you may stop downgrading yourself. I'm not complimenting you on anything anyway. I just ask if you can help me on certain things that I didn't understand because all that processes happened in nephron that you taught us yesterday seems easy to understand" ,terang Kareem panjang lebar. I snort. Not complimenting me anyway huh? Setelah menghirup banana chocolate shake, aku akhirnya mengangguk. "Fine. Just text me whenever you have any question to ask and I'll meet you somewhere in the campus to explain. Deal? ", balasku. Kareem hanya mengangguk.

Ibu selalu berpesan, jikalau ada kawan yang memerlukan bantuan, tolonglah mereka. Lagipun ilmu ini milik Allah, bukan milik personal dan ianya perlu dikongsi. Rindu ibu.
Lambaian Kareem memecah anganku. "Hey, what are you thinking? Just eat because we have hell lots to discuss" , aku hanya mampu merenung ke dalam sepasang anak mata kelabu miliknya. Setelah berfikir sejenak, aku membantah. "But I didn't say I'll be studying with you today!", ujarku sambil mencebik bibir. "And I didn't say I'm going to consider your argument at all. Oh, for your information, I forgot to say that you aren't allowed to object my request", he smiled.

Berlalulah onak berlarilah duri,
Moga manisnya hari ini kekal abadi.

StethoscopeWhere stories live. Discover now