Chapter 2: Welcome Back Australia

56 7 5
                                    

DUKKK!!

"Eh maaf" kata seorang laki" berambut panjang keriting, memakai baju ysl animal print.

"Iya gapapa" sambil mengambil iphoneku yang tergeletak di tanah.

"Eh... Megan!!" Kata cowo berbaju animal print itu.

"Huh??? Lo tau dari mana nama gw?" Kataku heran.

"Masa ga inget sih!!" Katanya. Aku masih bingung atau mungkin aku lupa.

"Coba inget" kata lelaki itu sambil mencondongkan badannya dan menunjuk pelipisnya dengan jari telunjuk.

"Um... udahhlah langsung to the point aja... lu siapa? Lu tau nama gw dari mana? Atau jangan" lu mata"in gw ya?" Tanyaku gemas.

"Wes... keep calm, lady... I'm not a spy. So.. if you remember me, please call me" katanya sambil memberikanku sebuah kertas berisi 8 digit angka yang mungkin itu adalah nomor teleponnya.

"Ughh.. fine" kataku sambil mengembuskan nafas yang panjang.

Akhirnya supir dari rumahku yang di Australia pun datang juga menjeputku. Pak supir mengangkat koperku dan aku pun masuk kemobil. Di dalam mobil aku hanya mendengarkan musik di iphoneku dengan menggunakan earphone.

Finally... aku sampe juga di rumah. Miss this home so much, cause there are so many memories there.. but, i miss mom&dad too. Tapi... aku masih penasaran sama cowo tadi. Ihhh!! Siapa si tuh cowo?? Bikin penasaran aja.

Akupun mulai berbaring dikamarku. Yap tanpa merapikan barang bawaanku, karena nanti bibiku yang akan merapikannya. Aku pun melemparkan tubuhku di tempat tidur dan memandangi langit" kamar sambil memikirkan cowo itu.
'Eh.. tunggu... napa gw ngga liat yearbook aja ya?? Ah... Megan, Megan, bego bgt sih...' kataku dalam hati. Aku pun mulai duduk dan mengambil semua yearbook ku dari SD sampai SMA yang kubawa dari Indonesia. "Ini gaada, yang ini gaada, yang ini juga gaada... Argh.. bikin penasaran banget sih ni cowo, sok misterius.. apa gw telepon aja ya dia." kataku ngomong sendiri seperti orang gila. Aku pun mulai mengambil kertas yang si cowo misterius tadi berikan kepadaku. Aku mulai memencet nomornya dan menelepon

"Hallo.. who is this?" Kata si cowo misterius itu.

"Seriously... who are you? How do you know my name?" Kataku geram.

"So... you still don't remember me? Liat dulu dong foto" di lemari pajangan deket ruang tamu..." katanya santai.

Aku pun langsung turun dengan segera sambil mengamati foto" itu. "Eh... btw lu tau dari mana kalo rumah gw ada lemari pajangan deket ruang tamu? Wah... penguntit lu ya??" Kataku.

"Wes... selow dong mba... liat foto yang framenya teddy bear" katanya santai.

Eh... dia bisa tau dari mana kalo ada foto sama frame begituan... aku mulai curiga. Aku pun melihat sekelilingku, mana tau aja dia lagi ngintipin..

"Me and Harry... kenapa emang sama foto ini?" Kataku yang penasaran banget.

"Coba bedain sama foto ini... Bentar gw send dulu fotonya." Katanya.

Beberapa menit kemudian pun aku menerima kiriman gambar, ya itu foto dia sekarang.

"Pede banget nih cowo... sok"an famous" kataku sambil tertawa kecil. Aku pun membedakan fotonya dengan foto masa kecilku dan Harry... Ternyata Harry di foto itu mirip dengan cowo misterius itu. Aku pun mulai berpikir... Astaga!!! Aku pun segera meneleponnya, tapi dia telah meneleponku duluan.

"Gimana??" Katanya sambil terdengar sedikit ketawa di telingaku

"Astaga!!! Gw baru nyadar... Oh My God Hazz... Si lurus sekarang jadi si keriting toh.. Napa lu ga bilang aja sih langsung to the point?? Kan jadinya gw langsung nganggep lu penguntit" kataku dengan nada tinggi.

Jadi Harry adalah sahabat masa kecilku tetapi waktu itu aku harus pergi Indonesia jadi mulai dari situ komunikasi kami terputus hingga saat ini

"Hahaha... gotcha!!! Btw... lu ngapain kesini?" Katanya.

"Oh... gw kesini ya... buat kuliah... eh, btw gimana kabarlu?" Tanyaku

"Baik.. eh btw lu nanti kuliah dimana?" Tanya Harry.

"Di Melbourne University fakultas Musik." Jawabku.

"Wah!!! kita sama dong... bakalan sering hang out nih... siap"in uang abis ya" seru Harry disertai tertawa.

"Hahaha iya... wah... gw diporotin nih" kataku sambil tertawa lepas.

"Eh, gila aja lu... ngga kali ye... gw juga kaya... emg lu doang." katanya dengan nada marah

"yaudah sih... sorry" kata ku dengan suara yang agak memelas "iya gapapa hahaha" kata Harry.

"Eh... btw, udhan dulu ye... gw mau tidur capek baru nyampe...

" kataku ke Harry "oke deh... sip..." kata harry. Kami pun mengakhiri telepon dengan kata "bye".

Aku pun istirahat sejenak sekitar pukul 20.30 hingga 22.00. Lalu aku terbangun dan cuci muka & sikat gigi. Aku jalan" terlebih dahulu atau lebih dikenal dengan "mencari angin segar" di luar halaman rumahku. Beberapa menit kemudian, aku pun kembali masuk ke dalam rumah dan menyalakan macbook ku. Saat membuka twitter, aku mendapat mention dari sahabatku, Janet Anne Tomlinson bahwa dia juga akan berkuliah di Melbourne University. Namun, dia tidak sefakultas denganku, dia masuk fakultas hukum, sedangkan aku masuk fakultas musik. Aku pun mematikan macbook ku dan tertidur.

***

Hi!!! Chapter 2 posted nih... jangan lupa vomment ya... comment kalian bisa memperbaiki kesalahan ku loh... btw Happy Independence Day Indonesia!!! Semoga Indonesia makin maju, trus undang 1D lagi ya *amin*
And btw... maaf kalo ffnya gaje... maklum lah... namanya juga author newbie, and sorry kalo updatenya lama bcs banyak banget urusan sekolah

I WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang