"Huh... Akhirnya selesai juga" kataku sambil menghembuskan nafas yang panjang dan meregangkan otot yang kaku ini. Tiba" dad datang dan membuka pintu "Ada apa dad?" Tanyaku sambil memukul pundakku yang pegal ini. "Ini tiket pesawatnya. Besok kamu pergi jam 10 pagi, nanti supir yang akan mengantarmu. Setiap bulan daddy akan mengirimkan 20 juta rupiah ke rekeningmu. Apakah itu cukup?" Jelas daddy. "Itu lebih dari cukup dad, thanks" jawabku sambil mencium pipi daddy. "Baiklah. So... good luck with your new world" kata dad sambil memelukku dan mengelus rambutku.
Keesokan harinya...
Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak karena bell yang berdering dan sinar matahari yang terik... kulihat jam tanganku dan jarum jam sudah menunjukkan pukul 8. Aku turun kebawah dengan sandal minionku. "Mom sama dad mana bi?" Tanyaku ke seorang ibu tua yang sedang mencuci piring, ya dia bibi atau pembantu rumah tangga. Meskipun begitu, dia tetap setia dan jujur. "Tuan sama nyonya sudah pergi non, katanya mereka ada meeting dengan rekan kerjanya." Katanya sambil mengelap tangannya yang basah. "Oh..." kataku dengan tenang, karena aku sudah terbiasa seperti itu. Kadang aku iri melihat tetangga ku yang orangtuanya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama anaknya. Tapi aku?? Bersapa di pagi hari saja tidak.Aku segera mengambil sarapan pagi. Seperti biasanya... honey stars dengan susu putih. Selesai makan, aku langsung mandi dan mengenakan bajuku. Outfitku hari ini cukup simple. Tank top hitam, dilapisi kemeja merah hitam, skinny jeans hitam, dan flat shoes merah gelap, dan tidak lupa dengan sedikit make up dan rambut yang digerai.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.00, aku segera memasukkan koper ke bagasi dan menghadang tas jansport animal print yang isinya macbook, sisir, dan iphone ku yang akan ku bawa ke dalam pesawat nantinya.
"Ayo pak." Kataku ke pak supir yang berada di depan ku itu. "Baik, non" jawabnyaSekitar 15 menit aku berada di dalam mobil. Ya... jalanan Jakarta lumayan lengang hari ini karena hari ini hari sekolah. Aku masuk ke gate E keberangkatan luar negri dengan tujuan ke Australia dengan mengahadang tasku dan menarik koperku yang berat. Aku pun check-in dan menghitung berat barang bawaanku. Sesudah itu aku duduk sambil menyetel lagu Roar dari Katty Perry sambil mendengarkannya dengah headset putihku, dan tidak lupa men-cas iphone ku dengan powerbank agar tidak mati saat di dalam pesawat nanti. Lalu aku mendengar sesuatu. Ya, itu panggilan dari radio yang berkata bahwa pesawat dengan tujuan ke melbourne yang akan kutumpangi akan segera pergi. Aku pun segera mengangkat tasku dan berjalan menuju pintu. Aku memperlihatkan tiket pesawat ke pramugara dan segera turun dengan tangga yang terbuat dari batu itu dan segera naik ke pesawat dengan tangga yang beralaskan tembaga. Pesawat ingin lepas landas, aku mematikan iphone ku dan memakai seatbelt di kursi yang aku tempati.
Sekitar 10 jam aku berada di dalam pesawat. Yang aku lakukan hanya mendengarkan musik di iphoneku dengan settingan flight mode, sekali 2kali ke toilet, makan siang, selfie, dan akhirnya tidur.
Pesawat pun sudah mau mendarat. Aku dibangunkan oleh pramugari dan membetulkan posisi dudukku yang tadinya berbaring menjadi tegak. Dan tidak lupa, memakai seatbelt lagi.
Pesawat akhirnya mendarat. Aku segera turun dengan membawa tasku dan iphone yang kugenggam ditanganku. Aku segera pergi ke toilet dan merapikan rambutku dengan sisir yang tadi kubawa dari rumah. Aku segera mengambil koperku. Dan tidak lupa aku menelepon mom sama dad. Saat aku jalan tiba-tiba ada yang menaabrakku dengan tidak sengaja...
Hi... chapter 1 posted ya... gimana ceritanya? Jan lupa vomment
All the love - Niall's Wife
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish
Fanficcinta... apa itu cinta? seperti apa bentuknya? seperti apa wujudnya? dan seperti apa rasanya? mungkin dia tau apa yang dirasakan? mungkin dia tau apa rasanya diabaikan? atau mungkin dia tau apa rasanya tak dianggap?