Please, Stop Breakin' My Heart ~ next part

3.2K 73 10
                                    

Junil Pov

aku melangkahkan kakiku keluar dari ruang rapat dengan wajah tertekuk kesal, siapa coba yang gak kesal ditinggalin begitu saja tanpa mengucapkan satu kata apapun sendirian pula lagi , ck! dasar alfa dan ken . dua bersaudara itu yang sama saja kelakuannya.

 aku memandang jam ditanganku yang saat ini sudah menunjukan pukul 5 sore, seharusnya alfa sudah ada disini.  ada apa dengannya hari ini.  haruskah aku menghubunginya ? ah sudahlah nanti saja. karna saat ini aku sudah merasakan kelaparan yang luar biasa.

kulangkahkan kakiku menuju sebuah restoran yang berada di sebelah perusahaan ini. kuedarkan pandanganku seluruh penjuru restoran itu untuk mencari tempat kosong .

" Junil " teriak seseorang yang membuatku celingak-celinguk mencari asal suara itu dan aku melihat ken sedang melambaikan tangannya padaku .

aku tersenyum kemudian berjalan ke arahnya. aku melihat ken terus mengawasi gerak-gerikku, yang membuatku sedikit grogi .

" hey ken, sedang apa kau disini ?  "

ken tampak mengerutkan keningnya . mungkin dia heran dengan pertanyaanku

" tentu saja aku sedang makan " ucapnya disertai cengiran yang menjadi ciri khasnya. aku hanya bisa mengangguk malu karna menanyakan hal-hal yang sebenarnya memang tidak perlu lagi ditanyakan.

" oh iya, kenapa kau sendiri ? dimana alfa ? "

" kenapa saat berjumpa denganku kau selalu menanyakan tentang alfa ? apa tidak ada pertanyaan yang lain , seperti ken apa kau sudah punya kekasih ?

" kennn, aku serius " ucapku sedikit kesal, namun juga membuatku tersenyum dengan celotehannya itu.

" iya-iya aku lupa kau kan nyonya prastya. tadi katanya dia mau pergi ke suatu tempat "

aku terdiam sebentar saat mendengar pernyataan ken tadi, membuatku menjadi penasaran dengan keberadaan alfa sekarang.

" jangan khawatir, dia sudah besar jadi tidak perlu dijaga, oh ya , kau tidak lapar ?

pernyataan itu kontan membuatku ingat jika saat ini aku memang sedang kelaparan. dengan cepat aku memanggil pelayan dan memesan makanan favoritku. ken menatapku geli sambil meminum capuchinonya.

*****

Alfa Pov

aku mengemudikan mobilku seperti orang gila, aku benar-benar tidak memperdulikan sekitarku, tujuanku saat ini hanya nayla, entah kenapa rasanya perasaan itu muncul lagi ketika melihatnya. entahlah aku tidak tau apa yang terjadi denganku .

akhirnya aku sampai ditujuanku, tanpa membuang waktu lagi aku segera melangkahkan kakiku masuk,

aku terus berjalan dan sekarang langkahku menuju ke recepsionist.

" dimana ruangan nayla ? " tanyaku dengan nafas tersenggal-senggal.

" maaf, anda sudah buat janji ? " tanya recepsionist itu yang membuatku geram, sungguh aku tidak suka banyak pertanyaan jika aku sedang terburu-buru. itu membuatku emosi.

tanpa berkata apa-apa lagi aku langsung pergi ke ruangan ken mungkin nayla ada di sana. bukankah dia sekertarisnya ? .  ya benar ruangan ken.kenapa aku jadi bodoh seperti ini .

akhirnya pintu lift terbuka ,  dengan langkah tersenggal-senggal aku berjalan menuju ruangan ken . dan membuka pintu ruangan itu dengan kasar.

terlihat sosok wanita sedang berdiri sambil merapikan berkas-berkasnya. wanita itu tampak terkejut karna suara hentakan pintu.

" a-alfa "

sontak aku berjalan mendekati wanita itu  dan memeluknya .

" sungguh aku sangat merindukanmu,  nayla " ucapku sambil mempererat pelukanku.
nayla terdiam dan tidak membalas pelukanku.

" kau masih marah padaku karna hal konyol itu ? " tanyaku seraya melepas pelukanku darinya.

" aku tidak mempunyai hak untuk marah padamu alfa, karna aku bukan siapa-siapa lagi untukmu " ucap nayla yang membuat emosi alfa seketika muncul . dengan cepat alfa menarik tangan nayla dan menciumnya .

" aku tidak mau mendengar ucapan itu lagi darimu "

nayla menatap alfa tak percaya. kemudian dia menangis sambil memeluk alfa.

" aku juga merindukanmu alfa "

*******

Author Pov

Junil berjalan menuju apartemen alfa dengan perasaan kesal, berkali-kali ia menghubungi alfa namun laki-laki itu tidak mengangkatnya. bahkan smsnya juga tidak dibalas alfa.

" alfa nyebelin " ucap junil sambil merebahkan tubuhnya di sofa merah .

junil kembali meraih ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk alfa.

To : Alfa

" hey alfa kau dimana ? kalau kau tidak pulang sekarang juga aku akan mengobrak abrik apartemenmu . ha- ha -ha -  " junil tertawa kejam.

15 menit kemudian

" ishh,, kenapa tidak dibalas juga" ucap junil sambil melangkahkan kakinya menuju dapur alfa. junil melihat dapur itu terlihat kosong tanpa makanan sedikitpun yang ada hanya 2 buah air mineral . karna kasihan melihat keadaan dapur alfa, junil berinisiatif untuk berbelanja di supermarket terdekat . tanpa buang-buang waktu lagi, junil pergi meninggalkan apartemen alfa .

setelah selesai berbelanja dari supermarket terdekat , junil memutuskan pulang dengan berjalan kaki karna memang jarak antara supermarket dan apartemen alfa tidak terlalu jauh. dalam perjalanan junil berkali-kali  tersenyum saat memperhatikan kantong plastik yang dia pegang.

saat dipersimpangan , tanpa sengaja junil melihat sebuah mobil yang tidak asing untuknya,

" bukankah itu mobil alfa! " ucap junil sambil mengedarkan pandangannya ke dalam mobil itu melalui kaca jendelanya yang terbuka.

seketika junil menjatuhkan kantung belanjanya, dan membalikan badannya agar tak terlihat oleh kedua insan yang berada di dalam mobil itu. dan perlahan ia berjalan menjauh dari mobil itu.

junil duduk di sebuah kursi yang berada di tengah taman kota . dia sungguh tidak bisa menahan dirinya untuk menangis. hatinya terasa tercabik-cabik saat menyaksikan alfa sedang bermesraan dengan wanita lain. hal itu sungguh telah membuatnya hancur .

Dia tidak menyangka akan melihat kejadian seperti itu, dan lagi-lagi dia harus mengeluarkan air mata kepedihan karna alfa.

_____________________________________________________________________________

T_T

sabar ya junil.

oke guys selamat membaca.

ditunggu vote + comentnya ya :)

My First , My Last, My Everything.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang