Someone New ~ next part

3.5K 72 8
                                    

Junil masuk ke kamarnya dengan perasaan luar biasa bahagia. kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk dan menerawang langit-langit kamarnya sambil tersenyum-senyum sendiri. apalagi kalau bukan mengingat kejadiannya dengan alfa tadi.

" kyaaa, kyubi kau tau aku senang sekali hari ini " ucap junil sambil memeluk erat bonekanya dengan perasaan bahagia. kemudian ia terlelap dalam tidurnya.

Prastya Group

Junil memasuki Kantornya dengan senyum sumringah yang tercetak jelas diwajahnya. dengan langkah ringan Junil masuk ke dalam lift sambil menekan tombol sepuluh dan pintu lift itu pun perlahan bergerak dan hampir tertutup namun sebuah kaki menghalangi pintu lift itu , sosok pria dengan stelan jasnya masuk ke dalam lift

Junil terkejut saat melihat pria itu yang tak lain adalah Alfa yang kini berdiri tepat disampingnya. Begitu dekat jarak diantara mereka sampai junil dapat merasakan aroma parfum laki-laki itu. "oohh,, kumohon jantung jangan berdetak kencang " gumam junil dalam hati , dia takut pria disebelahnya itu mendengar detak jantungnya yang memalukan ini.

Junil menundukan kepalanya, dia benar-benar tidak bisa melihat pria ini , walau kini hubungannya dengan alfa mulai membaik tapi tidak bisa disangkal jika dia masih sering gugup apabila berada didekat pria dengan seribu pesonanya

" aish kenapa lama sekali sampainya " kesal junil dalam hati, dia ingin keluar dari dalam lift ini yang terasa begitu panas untuknya.

" kenapa kau terlihat terburu-buru sekali hah, apa kau takut aku akan memangsamu ? " ucap alfa tiba-tiba yang membuat junil tercekat dan memandang pria itu sambil menyipitkan matanya.

" apa ? " tanya junil tak mengerti.

alfa menyeringai lalu mendekatkan wajahnya ke arah junil , junil spontan langsung memejamkan matanya.

"ck, dasar gadis bodoh ! " ucap alfa sambil cekikian kemudian keluar dari lift .

junil langsung membuka matanya dan mengerjap-ngerjapkannya. " ishhh,, alfa cowok gila menyebalkan , huh " teriak junil dari dalam lift yang membuat beberapa orang yang ada di depan lift menatapnya heran. spontan junil langsung menutup mulutnya dan berlari keluar lift.

Junil menghentak-hentakkan kakinya dan berjalan dengan kesal, sambil merutuki kebodohannya tadi. ia membuka pintu ruangan kerjanya dan masuk dengan wajah tertekuk karna kesal.

ia berjalan menuju meja kerja alfa dan menatap laki-laki itu tajam. dan alfa membalas tatapannya dengan malas.

"  pergilah ke mejamu, aku lagi tidak mood  " ucap alfa sambil memainkan telunjuknya agar junil pergi dari hadapannya.

ck! junil menatapnya jengkel . ia menarik nafasnya dalam-dalam untuk menghilangkan kekesalannya dan pergi ke mejanya.

*****

 Alfa memandang jamnya yang kini menunjukan pukul 12 siang, laki-laki itu menyeringai dan bangkit dari tempat duduknya menuju meja kerja junil . dengan tangkas dia menarik junil yang masih sibuk dengan berkasnya. spontan junil terkejut dan berusaha melepaskan tangan alfa namun cengkraman pria itu terlalu kuat.

" hey, kau mau bawa aku kemana hah ?

" kau ini cerewet sekali, sudah ikut saja " ucap alfa tanpa memandangnya.

junil mengerucutkan bibirnya sebal, pria ini memang selalu bertingkah sesuai keinginannya dan tidak bisa dibantah sedikitpun. benar-benar keras kepala.

alfa membawanya ke parkiran dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil marcedesnya . tanpa banyak bicara junil hanya menuruti pria itu. mobil itu pun berjalan dengan kecepatan sedang.

My First , My Last, My Everything.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang