6

72 4 1
                                    

Sesampainya dikelas, Yura dan Hana pun langsung memulai pelajaran yang sedang diajarkan.

-

"Kau ingin memesan apa Yura?" Tanya Hana
"Terserah, aku mengikutimu saja, Hana." Jawab Yura.
"Baiklah, kau tunggu disini, aku akan segera kembali." Ucap Hana
"Cepatlah." Sahut Yura sambil duduk dibangku kantin.

Bertepatan dengan itu, Chanyeol -mahasiswa kedokteran yang menjaga UKS- menghampiri Yura.

"Yura." Sapa Chanyeol
"Ah, Chanyeol oppa. Apa yang kau lakukan disini? Makan sianglah bersama kami." Sahut Yura.
"Ada yang ingin aku bicarakan padamu." Ucap Chanyeol.
"Apa itu? Tentang Hana?" Tanya Yura
"Bukan, tetapi tentang kita." Jawab Chanyeol.
"Maksudmu?" Tanya Yura bingung
"Aku menyukaimu, ani, aku mencintaimu Yura." Jawab Chanyeol

Yura yang mendengar pernyataan Chanyeol pun terdiam cukup lama, hingga Chanyeol berkata lagi.

"Aku ingin kita berpacaran." Jelas Chanyeol.

"Ani oppa, ini tidak benar. Hana menyukaimu. Dia menginginkanmu. Aku tidak ingin mengkhianatinya." Jelas Yura.

"Tapi aku tidak mencintainya, apa itu harus dipaksa? Aku tau kau juga mencintaiku kan?" Tanya Chanyeol.

"Ani oppa, aku tidak mencintaimu. Aku hanya mencintai Seobi oppa." Jelas Yura sambil tersenyum.

"Seobi? Siapa lelaki itu?" Tanya Chanyeol kesal.

"Dia cinta pertama dan cinta masa kecilku. Lebih baik kau memilih Hana. Aku tidak pantas untukmu. Dia lebih baik dariku oppa." Jelas Yura sambil memegang tangan Chanyeol untuk meyakininya bahwa Hana yang terbaik buat Chanyeol.

"Baiklah. Jika ini mau mu, aku akan memilih Hana. Karna ini permintaanmu, akan aku lakukan, Yura." Ucap Chanyeol.

"Lakukanlah. Buatlah dia bahagia oppa." Sahut Yura sambil tersenyum.

Disamping itu pun Hana yang baru datang sambil membawa makanannya dengan nampan pun menghampiri Yura dan Chanyeol.

"Ah! Ada Chanyeol oppa." Seru Hana
"Sini aku bantu." Pinta Chanyeol sambil membawa nampan yang dipegang Hana.
Hana yang melihat itu pun, merasakan pipinya memanas karna malu, secara tidak langsung ia melihat wajah Chanyeol dengan jarak dekat.

-

"Sampai kapan kau ingin merahasiakan ini hyung?" Tanya Dongwoon teman sekelas Yoseob.

"Entahlah, aku ingin Yura mengetahuinya dengan sendiri." Jawab Yoseob sambil membaca komik yang dipegangnya.

"Tapi jika Yura menyerah untuk mencarimu bagaimana?" Tanya Dongwoon lagi.

"Dia tidak seperti itu. Yura bukan tipe orang yang mudah putus asa." Jelas Yoseob yang masih berkutik dengan komiknya itu.

"Kau ini, biar aku saja yang memberitahunya." Ucap Dongwoon geram.

"Ya! Kau tidak ada urusan dengannya!" Bentak Yoseob sambil membanting komik yang dipegangnya.

"Kenapa kau tidak langsung jujur saja hyung, kau tau? Yura sedang dikejar-kejar oleh Jonghyun dan Chanyeol hyung. Lebih baik kau jujur saja padanya sebelum dia diambil oleh salah satu dari mereka." Jelas Dongwoon.

"Ini belum tepat waktunya." Sahut Yoseob sambil lanjut membaca komiknya.
Tidak, Yoseob tidak membaca komik, tetapi dia memerhatikan fotonya bersama Yura sewaktu kecil dan diselipkan dilembaran komik itu.

-

"Yura, apa kau tadi melihat wajahku ku yang memerah?" Tanya Hana

"Tidak, memang ada apa dengan wajahmu?" Tanya Yura sambil memegang pipi Hana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang