Chapter 2; Meet You

57 2 0
                                    

**

Hari kedua dia sekolah, mungkin hari ini akan menjadi hari paling the best buat dia, karena hari ini dia akan pergi ke......... Toko Buku! Mungkin bagi yang lain, berjam-jam di dalam toko buku itu sangat membosankan, tapi bagi Shay tidak, baginya itu adalah hal yang paling luar biasa dalam hidupnya, dia bisa saja seharian di dalam toko buku, mencari buku dan membacanya atau juga ia mencari untuk ia beli dan dibaca di rumah, rutinitas ini sudah dilakukan Shay sejak ia memasuki bangku sekolah kelas 7.

"Mom, dad. Berangkat dulu," kata Shay. "Loh? Tidak sama kakak kamu?" tanya mom. "Ah, males. Dia lama sekali, mom. Masih bermake-up ria." keluh Shay. "Okey, bye sayang." kata mom. "Hati-hati, Shay." kata dad.

Selang waktu beberapa menit ia sudah sampai di sekolahnya, baru saja dia mau turun, sudah di sambut oleh teman-temannya itu, Chaz dan Nicole. The best friend ever!

"SHAAAAAY" seru mereka. "Wait wait, ada apa nih? tumben.." kataku bingung. "Hari ini kelas free lagi nih, mungkin sampai 3 hari kedepan, ya berarti 1 minggu. Kamu mau kemana hari ini?" tanya Nicole. "Well, kalo hari ini free class, aku sih mau ke Toko Buku, hari ini jadwal aku ke Toko Buku. Kalian mau ikut?" ajakku. "Yah toko buku ya? Males ah, kamu saja. Kalau sudah selesai, kamu langsung kerumah Chaz." kata Nicole. "Iya benar, mau tidak? Kalau mau nanti kita tungguin," sahut Chaz. "Okey, kalau ada waktu, nanti aku telfon kalian. Oh ya ngomong-ngomong aku belum punya nomer telfon kalian, boleh minta?" kataku. "Nih," kata Chaz dan Nicole. "Terima kasih. Bye, sampai ketemu di rumah Chaz!" teriakku. "Bye Shaaay" sahut Nicole.

Untung hari ini Free Class, jadi hari ini Shay bisa pergi ke toko buku dengan senang hati, yang pasti hari ini dia satu hari full di dalam toko buku, tidak pergi kemana-mana. Mungkin malam hari-nya ia akan menginap di rumah Chaz, kalau itu pun Nicole ada, kalau tidak, dia tidak menginap. Mana mungkin orang yang baru ia kenal sehari sekarang langsung menginap di rumahnya? Berdua lagi. Dia pergi ke toko buku tidak dengan supirnya ataupun kakaknya, dia pergi ke toko buku memakai taxi.

Sebenarnya Shay tidak tahu letak dimana toko buku di San Francisco berada, karena dia orang baru, jadi dia menyuruh supir taxi itu membawanya ke toko buku yang terdekat dari kampusnya itu. Belum mencapai satu jam lebih, Shay sudah sampai ditempat tujuannya. Dengan senang hati ia masuk ke toko buku itu, dan mecari-cari buku yang menurut dia paling bagus.

Shay menyusuri rak demi rak buku yang ada di toko buku itu, dan dia mendapatkan buku yang menurut dia itu bagus, judulnya "You And Me", mungkin disini ada tempat khusus untuk membaca buku? Ya, ada, disana. Shay segera masuk ke ruang khusus-nya itu, dalam cuma hanya ada satu orang saja, sekarang dua, tambah Shay. Karena Shay tidak mengenali orang itu, dia lewati saja orang itu dan duduk di paling ujung, tapi ternyata laki-laki itu lama-lama mendekatkan tempat duduknya di dekat Shay.

"Hey?" ujarnya. "Hm?" sahut Shay. "Boleh..... hmmm, kenalan?"ujarnya lagi. "Boleh, Shay." sahut Shay kembali. "Stev, glice to know u." kata laki-laki yang bernama Stev. Shay hanya tersenyum kecil dan kembali ke tujuannya 'Membaca buku'

**

Seharian ia pergi keluar dan masuk kembali ke ruangan khusus itu, dan lagi-lagi Stev yang selalu memperhatikan tinggah Shay yang sedari tadi keluar masuk itu, tapi ia membawa buku baru. Waktu sudah menunjukan pukul 19:18, dan sekarang Shay pun harus pergi kerumah Chaz, mungkin saja mereka masih menunggu Shay sampai saat ini. Tapi saat Shay ingin membeli buku yang lain untuk dibaca dirumah, lagi-lagi Stev mengajaknya berbincang-bincang.

"Hey," sahut Stev. "Oh hay, ada apa ya?" Tanyaku. "Boleh minta nomer hp?" Tanya Stev kembali. "untuk apa? Ini, aku harus buru-buru. Bye" ujarnya.

Sebenarnya Shay sangatlah bodoh, mengapa ia memberikan nomer telfon-nya kepada orang yang baru ia kenal? Bukan teman atau siapapun, kalau nanti ia di terror bagaimana? Tapi di liat-liat Stev itu orangnya lumayan ganteng, sebenarnya bukann ganteng lagi, memang gantengnya sudah akut. Badan tinggi, kulit putih, rambut memakai jambul, dan salah satu yang paling Shay suka saat bertemu dengannya itu adalah matanya, mata hazelnya membuat Shay seperti jatuh cinta. Ah tidak, baru saja bertemu. Belum tau asal-usulnya dia darimana, sudah main jatuh cinta saja.

Mencari taxi yang ada, tapi tidak kunjung dating, mungkin kalau jam segini taxi tidak lewat sini? Atau bagaimana? Ah! Mana aku tidak tahu jalan kemana rumah Chaz, tapi disaat seperti ini lagi-lagi Stev muncul, argh! Kenapa harus dia terus?

"Kok belum pulang? Katanya tadi buru-buru?" ujar Stev. "nunggu taxi." Kataku dingin. "jam segini taxi jarang lewat, mau bareng? Kamu mau kemana?" tawar Stev. "Mau kerumah teman." Jawabku dingin. "Dimana? Aku antarkan mau?" tawar Stev kembali. "Tidak, terima kasih." Kataku menolak. "Argh! Ayo lah...." Pinta Stev. "Baiklah kalau kau memaksa." Kataku nemerima. "Yeeey!" seru Stev.

Di sepanjang jalan hening, tak ada yang satupun membuka obrolan terlebihi dahulu, hingga menunggu cukup lama, Stev pun membuka obrolan antara aku dan dia.

"Hm, rumahnya dimana?" Tanya Stev. "SF12 Number Twentyfive." Jawabku. "Itu sih rumah yang di sebelah rumahku," kata Stev. "Ah yang benar saja kamu!" sahutku. "Iya, aku tidak berbohong, sudah ikuti saja aku, aku tidak akan menculikmu." Ujar Stev. Aku menghela nafas berat, hari ini ini penuh dengan apa ya? Bertemu laki-laki anak seperti ini, belum kenal satu hari penuh sudah mau mengantarkanku kerumah Chaz.

**

"Terima kasih, Stev?" ujarku. "Iya Shay, sama-sama ya. Kapan-kapan ketemuan bisa?" tawa Stev. "Liat saja nanti." Sahutku. Belum Stev menjawab aku sudah pergi masuk kerumah Chaz.

"HEELLLO EVERYBADEEEEH" seruku. "Waaah, Shay sudah punya pasangan baru ya? Siapa tuh? Kenalin dong," ujar Nicole. "Benar Shay? Kenalin dong sama aku, bisa jadi nanti temanan sama kita-kita," sahut Chaz. "Ih, ih! Kalian apa-apaan sih? Itu bukan pasangan aku, tadi tuh pas di toko buku aku ketemu dia, terus tiba-tiba dia nanyain nomer telfon dan dia menawarkanku ikut bersamanya." Jelasku. "Berarti laki-laki itu menyukaimu, Shay!" seru Nicole. "ah, aku tidak suka seperti ini, hidup netral saja. Pikirkan sekolah, baru kita pikirkan soal pasangan kita nanti, sudah begitu saja kok ribet." Ujarku kesal. "haha yasudah, kita main tennis yuk!" tawa Nicole. "Malam-malam seperti ini? Yakin?" sahut Chaz. "YAKIN LAH!" kataku berbarengan dengan Nicole. Chaz menghela nafas, dia bingung dengan tingkah laku teman-temannya itu, sangat aneh. Bermain tennis di malam hari.

Sudah hampir dua jam mereka bermain tennis di taman belakang rumah Chaz, tidak sadar akan sekarang sudah jam berapa, 01:45 AM. Saat aku ingin membersihkan badanku dari keringkat yang cukup tidak enak baunya, aku mengecek hpku, ternyata ada 1 New Message, dari nomer yang tidak dikenal.

"Hello," "Who r u?" jawabku.

Aku menunggu jawaban sms itu tapi tidak kunjung datang, sudah 15 menit lebih aku menunggunya dan aku pun lupa akan hal membersihkan badanku. Daripada menunggu yang tidak pasti mending aku melakukan hal yang pasti-pasti saja.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang