Teman Baru: Part 3

363 17 10
                                    

(Bagi yang kurang percaya kalo ini based on true story, bisa dilihat foto diatas. Itulah kami, SGS KOBI.)

Juni 2014

Semuanya berjalan dengan mulus.
Persahabatan kami makin hari makin erat.
Gua gaktau harus merasa senang ato sedih.

Tepatnya tanggal 17 Juni, gua mengajak mereka untuk menginap semalam di rumah gua.
(Tenang, rumah gua udah dikasih pengaman sama trap-trap kalo mereka tiba-tiba menggila.)

Sebelum menginap, kami semua pergi ke pantai.
Kami berlima memiliki tujuan berbeda-beda.

Gua: Yak, siap-siap aja kalian. Karena satu-satunya orang dari kami berlima yang punya tujuan normal hanya gua.
Gua kesana hanya untuk bersantai.
Melihat indahnya bumi dibalik kesengsaraan yang sedang dialaminya.
Jelas gua gaakan genit-genit sama cewe disana ya karena gua sudah memiliki pasangan.

Ernest: Siapa sangka, tujuan dia bertolak belakang sama gua. Tujuannya memang untuk mencari perempuan. Cewe yang didekatinya sudah tidak bisa dihitung lagi jumlahnya. Katanya, dia pun sudah memilih baju seksi untuk memikat hati mereka. Tidak tahu apa baju seksi yang dia maksud, dan gua juga sepertinya tidak mau tahu.

Joshua: Ia hanya ingin pergi ke pantai. Melihat pasir untuk pertama kalinya. Melihat keindahan laut yang begitu luas. Ya, orang bego ini belum pernah ke pantai.

Dimas: Gakmau kalah, orang brengsek satu ini ingin mengambil pasir-pasir di pantai. Katanya ia mau bikin pantainya sendiri di rumahnya. Unik. Ia pun sudah membawa 2 kantong plastik indomaret untuk menyimpan pasir. Pelanggaran hukum yang sangat berat.

Billy: Dari kami semua, mungkin dialah yang paling aneh dan brengsek. Ia ingin berpura-pura menjadi gembel, agar banyak perempuan seksi yang datang. Sayangnya rencananya gagal. Walaupun mukanya memang mendukung, tapi kebanyakan yang dateng malah om-om. Menyesal. Seharusnya ia jadi tukang pijit aja.

Gua hanya bisa geleng-geleng ngeliat tingkah laku sahabat gua ini.
Anehnya, gua sangat senang melihat tingkah laku mereka.
Gapernah ada kelakuan mereka yang gaberhasil bikin gua ketawa.
Walaupun harus menahan malu, jujur gua bahagia.

.....

Setelah berganti baju, kami semua bersiap-siap untuk pulang.
Saat di parkiran, terlihat seorang anak yang mukanya sangat familiar di kalangan kami sedang menangis.

Jantung gua berdegup kencang. Anehnya anak ini cowok.
Bukan, bukan garagara gua homo.
Sepertinya gua menemukan last piece dari puzzle persahabatan gua.
Atau dalam arti kata, gua menemukan orang aneh lagi.
Iba, gua mendekatinya.

.......

Ia bernama Rei.
Seorang anak nakal tapi manja.
Rei menjelaskan bahwa ia ditinggal orangtuanya saat ia pergi ke toilet.
Kami pun memperkenalkan diri kepadanya dan mengajaknya pulang bersama.

Jujur gua kasian sama dia.
Dia terlihat seperti anak baik.

GUA SALAH LAGI.

Saat di dalam mobil, ia suka banget mengendok.
Ngendok ini adalah salah satu hal tenar di Putra Kencana.
Gerakan ini hanya dilakukan oleh para ahli.
Ngendok ini adalah gerakan membuat muka dengan mimik seekor singa yang sedang mengaum.
Bukan terlihat sangar, tapi terlihat seperti anak cacat mental.

.......

Yak, walaupun harus menyembunyikan tangis dalam hati melihat kelakuannya.
Gua tidak sabar melihat apa kisah lucu yang akan kami lakukan bersama.

.....

Tolong dimengerti atas ketelatan mengupdate. Makasih!

The Adventure of Six Idiotic StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang