Prilly POV
"HUH !!!" aku terhentak bersamaan dengan mataku yang terbuka lebar.
Nafasku tersengal, Kepalaku berputar, Dadaku nyeri.Aku mengusap lembut dadaku dan mulai mengatur nafasku perlahan. Mencoba memejamkan mata kembali namun hanya sedetik aku membukanya lagi.
Aku bangun dan duduk di tempat tidurku. Meminum segelas air putih yang tersedia di nakas. Ku lirik jam sudah pukul 6 pagi.
Ku usap rambutku yang setengah basah karena keringat yang di sebabkan oleh mimpi yang sama dalam beberapa waktu lima bulan terakhir ini.
Kepalaku selalu berdenyut nyeri setelah mimpi itu, Sehingga aku perlu memijatnya perlahan.
Aku segera beranjak, membuka tirai jendela kamarku, bisa kulihat air hujan masih membasahi bumi. Benar-benar bukan hari yang cerah.
Akupun kembali menutup tirai dan berjalan ke arah dapur untuk mulai memasak makanan kesukaannya. Hari ini seperti biasa aku akan mengantarkan sarapan ke kantornya.
aku tersenyum sendiri mengingat dia sangat suka masakanku. Dia akan menghabiskan makanan yang ku masak tanpa sisa dan bahkan memintaku membuatkannya lagi. Senyumku mengembang membayangkan hal itu.
Flashback on
Aku bangun dari tidurku. Melirik jam diatas nakas sudah menunjukan pukul 7 pagi. Dengan terburu-buru aku segera turun dari ranjangku dan segera berlari ke dapur.
Aku membuka lemari es dan mengeluarkan bahan-bahan yang akan aku masak untuk tunanganku.
Aku tersenyum mengingat hal semalam. Masih jelas terekam dalam ingatanku akan semua itu. Ku lihat jari manisku yang sudah dilingkari cincin berlian perak.
Ya, semalam adalah acara pertunanganku dengan kekasihku. Bahagia rasanya karena hubungan yang telah kita jalani cukup lama itu akhirnya menuju jenjang yang lebih serius.aku semakin tak sabar menunggu hari pernikahanku yang akan di langsungkan satu tahun lagi.
Ini adalah tahun ke 5 kami berhubungan dan tepat kemarin di hari jadi kita dia melamarku dan menjadikanku tunangannya. Sungguh aku sangat bahagia saat ini.
Selesai membuatkan makanan untuk calon suamiku akupun bergegas mandi dan pergi ke kantornya.
.
"Key. Bapak ada ?" Tanyaku pada asistennya.
"Eh bu Prilly. Ada koq bu. Masuk aja. Oh ya selamat ya bu, atas pertunangannya." Ucap keyla tersenyum tulus.
Akupun membalas senyumanya.
"Makasih key." Ucapku lalu masuk ke dalam ruangan Ali.
"DOORRR.." teriaknya di balik pintu yang membuatku melonjak kaget.
"Hahaha.. kaget ya sayang ?" Ucapnya menarik kepalaku kepelukannya, aku membalasnya dengan melingkarkan tanganku di pinggangnya.
Dia mengusap kepalaku lembut. Dan mencium keningku.
"Maaf ya hehehe"
"Koq kamu tau aku dateng ? Aku kan gak ngasih tau kamu."
"Tau dong. Abis suara bawelnya udah kedengeran dari tadi." Candanya.
Aku mencubit pelan perutnya yang sedikit membuncit.
"Kaget tau.. hampir aja makanan yang aku bawa buat kamu jatoh." Ucapku manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disaat Hujan Reda
Randomaku menyulut duniaku dengan api dan melihatnya terbakar. itu membuatku hancur. seperti hujan yang mengalir, aku menangisi setiap kehancuran yang telah ku ciptakan. aku merasa sangat lelah. pantaskah aku berharap ? seperti hujan yang mengalir deras...