Never Knew I Need It

1.1K 61 18
                                    

Kyuhyun berjalan dari kamarnya mencari sang istri, dengan tongkat ditangan ia berjalan tertatih. Ia mencari kesekeliling rumah tapi tidak ada, malah ia bertemu dengan ibu mertua nya.

"Eommonim, apakah kau melihat yeonhee?"

"Tadi dia bilang ingin ke apotik"

"Sejak kapan?" Tanya kyuhyun dengan nada sedikit menuntut

"Umm mungkin satu jam yang lalu" kyuhyun merasa bingas

"Jarak rumah dan apotik tidak jauh, mengapa memakan waktu yang sangat lama" rutuknya

"Benarkah? Apa eomma harus menelponnya?"

"Tidak usah eommoni, seperti anak kecil saja. Kalau dia sudah selesai pasti dia juga akan kembali" kyuhyun berujar tanpa bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Ia pun meninggalkan ibu mertua nya, kembali kekamar.

Tak lama yeonhee pun pulang sambil membawa obat untuk ayahnya "eomma! Ini obatnya"

"Darimana saja dirimu? Apotiknya tak jauh dari rumah, mengapa kau lama sekali?" tanya eomma lembut

"Umm itu.." yeonhee gugup "tadi suamimu mencarimu" potong eomma

"Apa?" Yeonhee terkejut "ne..kyuhyun mencarimu" ulang eomma "eomma kujelaskan semuanya nanti, aku harus menemui kyuhyun" yeonhee berlari dari kamar orang tua nya menuju kamar mereka.

Mengapa yeonhee merasa ketakutan seakan dikejar-kejar oleh hantu? Karena ia tau sifat kyuhyun, kyuhyun pasti akan berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.

Saat membuka pintu kamar, dia langsung dihadang oleh tongkat kyuhyun yang membujur didepan lehernya "k-kyu.." panggilnya takut

"Sushh" kyuhyun menarik leher yeonhee dengan ujung tongkatnya dan mendekatkan tubuh mereka. Kyuhyun melepaskan kaitan tongkatnya dari leher yeonhee dan menatapnya intens, ia memeganggi pipi yeonhee yang mulus -mengelusnya pelan dengan ibu jarinya- yeonhee masih menatap kyuhyun dengan penuh was-was.

"Darimana saja kau?" Suaranya berat, dingin dan tajam "mengapa kau membuatku menunggu sangat lama?" suaranya melembut

"K-kyu..aku bisa jelaskan semuanya" ujarnya terbata "sushh..jangan takut seperti itu sayang, aku tidak akan melukaimu, huh?" ujarnya sambil menerawang wajah istrinya tersebut

"Benar! Aku bisa menjelaskannya" ujar yeonhee lantang, kyuhyun pun menarik nafas panjang dan menurunkan tangannya dari pipi yeonhee "baiklah" ujarnya

Melihat kelakuan yang tak biasa itu membuat yeonhee bimbang untuk menjelaskan "katakanlah! Kenapa? Kau takut kalau ketahuan bohong padaku?" sindirnya sambil melipat tangan didada

"Tidak..umm" yeonhee tertunduk tak berani menatap mata kyu "saat dalam perjalanan pulang aku menolong seorang nenek yang kesakitan"

Tanpa disadari, kyuhyun perlahan mendekatinya dan mengangkat dagu yeonhee agar ia bisa melihat wajahnya. Dengan tatapan tajam kyuhyun mengekatkan wajahnya pada yeonhee hingga menyisakan jarak yang tipis

"Bohong" hardiknya tajam tepat didepan wajah yeonhee. Kyuhyun membalikkan tubuhnya memunggungi yeonhee "aku tidak bohong!" Bela nya.

Kyuhyun akhirnya geram dan menarik tubuh yeonhee hinga terjatuh diatas kasur dengan ia diatasnya. Kyuhyun meratapi setiap garis wajah istrinya itu, telunjuknya dengan halus berselancar disetiap lekuk wajahnya "kau adalah orang yang mudah ditebak"

Yura merasa ngeri melihat kyuhyun yang seperti ini "aku tau kau berbohong padaku. Kau pasti menemui namja itu kan?" suara kyu terdengar lebih tendah dari biasanya

"Tidak" jawab yura

"Bohong!" bentak kyu sambil mendirikan tubuhnya, yura pun terduduk

"Aku tau kau masih mencintainya kan?!" seru kyu "dan aku juga tau kau tidak mencintaiku" lanjutnya pahit

"Tapi kenapa? Kenapa kau menerima pernikahan ini? Kalau kau tidak mencintaiku"

"Tidak, aku mencintaimu kyu" ujar yeonhee dengan suara yang getir. Kyuhyun tak menghiraukan perkataan yeonhee "ah, aku tau. Karena aku kaya, kan? Dan kau miskin. Makanya kau mau menikahi ku" ujarnya ketus

"Hentikan kyu!" seru yeonhee sambil berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan kyu, matanya sudah berkaca-kaca. "Harus berapa kali aku bilang bahwa aku mencintaimu? Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya?" Yeonhee merasa putus asa

"Kau ingin aku percaya?" Ujarnya "ikut aku" kyu menarik tangan yeonhee hingga mereka sampai dihalaman belakang rumah kyuhyun, terletak sebuah danau buatan yang indah "pimpin jalan ke danau" perintahnya pada yeonhee saat tiba dipintu halaman belakang.

Yeonhee berjalan terlebih dahulu menuju danau. Sampai ditepi danau mereka berhenti "mengapa kau membawaku kesini?" suaranya tercekat

"Kau ingin membuatku percaya bukan?" smirk keluar dari bibir kyuhyun

"By doing what?" mata yeonhe mulai memanas menatap kyuhyun. Ia ingin sekali membuang semua pikirannya tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi padanya

"Aku ingin kau melompat kedalam danau" ujarnya dingin meremehkan tanpa ada rasa bersalah. Yeohee menatap kyu dengan mata yang membulat sempurna tanpa bisa berkata-kata

"Kenapa? Kau takut?" lagi-lagi ia menyengir sinis. Dengan susah payah yeonhee menelan airliur nya -memalingkan wajahnya kearah danau- matanya mulai tergenang.

Yeonhee menarik nafas panjang sebelum kembali menatap kyu dan berucap "aku hanya ingin memberitahumu bahwa sekarang ini aku sedang mengandung anak kita" bibirnya tersenyum walau matanya telah berlinang, ia benar-benar bahagia memberitahukan hal itu pada kyu.

"Dan aku berharap kau mempercayaiku saat aku bilang aku mencintaimu" senyum itu tak pudar dari bibir yeonhee. Senyum terakhir yang dapat dikenang oleh kyu, ketika yeonhee menjatuhkan tubuhnya ke danau.

Kyuhyun yang masih shock akibat penuturan yeonhee akhirnya mendapatkan kembali kesadarannya. Sungguh terlambat baginya menyadari hal itu, mungkin akan sangat terlambat.

Mengabaikan cedera pada kakinya, kyuhyun melompat ke danau dan berenang mencari yeonhee. Berharap ia masih bisa menyelamatkan nya, tidak, mereka. Ya..yeonhee dan calon anak nya.

Cedera yang ia alami membuat dirinya bergerak lambat, melawan keruhnya air danau -kyu mempertajam penglihatannya- terus mendorong tubuhnya tiap kali ia ingin menyerah, hingga pada akhirnya ia dapat melihatnya.

Kyuhyun menarik lengan ringkih itu dan membawanya kembali kedaratan. Dia terus memompa dada yeonhee berharap ia tidak benar-benar terlambat.

For the way you changed my plans

For being the perfect distraction

For the way you took the idea that i have of everything that i wanted to have

And made me see there was something missing

You're the best thing i never knew i need it. Now it's so clear i need you here always

Ne-yo

END

nb: yang ga ngerti bilang..disini aku serahin ending nya pada readers dan siders, klo yeonhee hidup brarti happy ending klo engga ya sad ending hohohoho


[oneshoot] Never Knew I Need ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang