Chapter 3

847 66 5
                                    

**
Galang pun menjalan mendekati mereka.
"Iya kenapa? Ooh jadi hanya karna klian anak pemilik sekolah, jadi klian dapat semena mena ? Iya? Pikirr, yg kaya itu bokap lo, bukan lo. Lo tu gak bisa apa-apa. Sedangkan thea? thea pintar. Ia dpt bekerja. Lo? Apa lo bisa? Ooh gue tau, lo itu cuma bisa membnggkan kekayaan bokap lo dan cuma bisa ngebully orang yg lemah. Itu kn yg lo bisa? Klo lo nyuruh gue pilih, mau brtemen sm siapa ? Gue akan milih brtemen sm thea. Dibandingkan hrus sm lo. Klian gak lain adala sampah." Ucap pria tampan tsb smbil sedikit membentak.
"Lo jaga ya omongan lo. Oohhh jadi lo ngerasa hebat bela dia? Ia?" Jwb nayla kepada galang.
"Gue gak ngerasa hbat kok. Lo mau tau siapa yg hebat? Yg hbat tu thea bukan gue atau pun lo. Dia uda lo bully, dia msih kuat. Lo pkir dia yg lemah? Kebalik lo yg lemah" bela galang dgn nada yg keras.
Nayla terdiam melihat laki2 yg selama ini ia idam-idamkan, yg ia sukai selama ini membela gadis kumuh dan membntak nya.
"Galang. Lo gak ush bntak-bentak dong." Ujar salah stu anggota pinky yg pling kecil yaitu sisi.
"Udaa la si, nay mnding kita pergi aja. Tinggalin smpah-sampah ini. Bentar lagi juga di buang" ujar liora smbil menarik tangan nayla dan sisi.
**
The pinky pun pergi. Disana hnya ada galang dan thea.
Galang melihat k arah thea, ia melihat tubuh thea terbaring lemah d lantai.
"The, theaa. Lo gpp? Lo kuat kan?" Tanya galang kpd thea. Thea hnya terdiam dengan tubuh yang gemetaran.
"Ya uda, gue bawa lo ke toilet ya. Biar lo bisa bersihin tubuh lo" ujar galang.
"Gue bisa sndiri kok k toilet. Mnding lo gak usa dket-deket gue. Ntar lo ketularan bau nya lagi" ucap thea sdikit meminggir ke blkang.
"Udaa gpp, ak ikhlas kok nolong lo. Gue gendong ya" ucap galang yg penuh dgn kehangatan.
Thea hnya dpat menggnguk lemah smbil galang membawa ny ke toilet.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang