"James." Andrew memanggil James yang sedang duduk di meja guru melalui mindlink.
"Alpha." Andrew bisa melihat James mengangguk hormat kearahnya.
"Kau keluarlah. Sudahi pelajaranmu hari ini. Dan jangan memberi tugas." Perintah Andrew. Ya. Andrew memang bisa melakukan apapun terhadap kelas A. Termasuk memerintah guru yang mengajar.
"Baik, Alpha." James berdiri dan menuju ketengah kelas.
"Anak-anak, ada hal yang harus saya lakukan. Jadi, pelajaran hari ini cukup sampai disini. Tidak ada tugas untuk hari ini." James langsung pergi keluar kelas begitu selesai melaksanakan perintah Andrew.
Andrew mengalihkan pandangannya kearah Elissa. Andrew terkekeh pelan melihat Elissa yang menghela napas lega. Elissa yang mendengar suara Andrew, langsung menatap Andrew. Andrew tersenyum lembut begitu melihat gadisnya yang meringis malu.
"Jujur saja, aku tidak bisa mengerjakan soal-soal tadi. Aku tidak paham dengan materi yang diajarkan." Ucap Elissa.
"Kau bisa bertanya apapun padaku, Elissa. Lagi pula, kau tidak perlu paham dengan materi tadi atau dengan materi apapun. Kau juga tidak perlu mengerjakan tugas jika kau memang tidak mau. Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, Elissa." Ucap Andrew serius sambil menatap mata coklat yang terasa damai milik Elissa.
Andrew bisa melihat kerutan yang muncul di kening Elissa. Andrew tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengelus kening Elissa yang berkerut.
"Jangan terlalu sering berpikir keras, sayang. Tak ada hal yang harus kau pikirkan secara serius seperti ini." Ucapan Andrew justru membuat kerutan di kening gadis itu semakin terlihat. Andrew ingin mengecup kening gadisnya, tapi ada yang menghalanginya. Panggilan mindlink dari ayahnya.
"Andrew."
"Ya. Ada apa ayah?"
"Kau pulanglah dulu ke rumah. Ada Alpha Zach. Dia ingin meminta bantuan. Ada masalah di packnya."
"Baiklah. Aku segera pulang."
"Ayah tunggu secepatnya."
Andrew memutuskan percakapan mereka. Dan memanggil Brayden.
"Brayden."
"Ya. Alpha."
"Ikut aku kerumah. Alpha Zach ingin meminta bantuanku."
"Ada masalah apa, Alpha?"
"Entahlah. Ayah tidak memberitahuku. Bawa beberapa orang untuk ikut. Tetapi tinggalkan Nick untuk menjaga Elissa."
"Baik, Alpha."
Setelah percakapan Andrew dan Brayden terputus. Dia langsung berdiri dan menatap kearah Elissa yang sedang mendongak menatap kebingungan kearah Andrew yang berdiri secara tiba-tiba.
"Aku ada urusan sebentar. Aku akan tiba sebelum bel pulang berbunyi. Jika kau butuh bantuan, bertanyalah pada orang-orang yang ada disini. Mereka pasti akan membantumu." Ucap Andrew. Andrew melihat Elissa mengangguk mengerti. Andrew mendesah malas. Sebenarnya dia tidak mau meninggalkan mate-nya. Setelah menahan diri berhari-hari akhirnya dia bisa berdekatan dengan Elissa. Tapi Alpha Zach membutuhkan bantuannya. Dan Andrew harus membantunya.
"Jaga dirimu, sayang." Andrew mengusap pelan kepala Elissa. Lalu, keluar dari kelas bersama Brayden dan anggota packnya yang lain.
***
Elissa benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran Andrew. Pemuda itu bilang dia tidak perlu mengerjakan tugas jika tidak mau mengerjakan? Yang benar saja! Elissa mungkin memang gadis bodoh. Tapi dia bukan gadis yang tidak mempunyai tanggung jawab. Bisa-bisa dia tidak lulus dari sekolah ini! Elissa mendengus pelan. Tentu saja Andrew bisa melakukan apapun yang dia mau, bahkan keluar dari kelas saat jam pelajaran masih berlangsung. Tapi Elissa? Dia tidak bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Dia harus menaati seluruh peraturan yang ada di sekolah ini. Dia harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru-guru dikelasnya, walaupun dia tetap akan mendapatkan nilai yang pas-pasan saja. Tapi tidak apa-apa. Toh, guru-guru pasti mengetahui niatnya untuk mengerjakan tugas, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise to The Moon
WerewolfKepindahan Elissa Andromeda ke sekolah barunya membawa perubahan besar untuk hidupnya. Menjadi murid kelas A memang menyebalkan, namun juga menjadi hal indah untuk hidupnya. Bertemu pemuda tampan yang memperlakukannya bak seorang putri. Andrew Alexa...