HELP ME, PLEASE!

939 102 10
                                    

DON'T FPRGET TO VOTE! THANKS~!

Suzy meregangkan kedua tangannya setelah berhasil menyelesaikan tugas dari Guru Kimia, Han Saem. Guru kimianya berhalang hadir dikarenakan sakit, hanya memberikan tugas menjawab 20 soal essay. 40 menit berlalu Suzy langsung menutup buku latihannya dan meletakkan di meja guru. Kemampuan atas rata-rata cukup membantunya cepat terlepas dari beban tugas. Baik sekali Han Saem masih menyisakan banyak waktu, jadi sewaktu istirahat ia tidak perlu berebut mengantri di kantin.

"Suzy kau mau kemana?" Tanya Joohyun yang duduk tepak di sebelah kanan Suzy di barisan pertama. Dari gelagat Suzy, Johyun bisa menebak temannya yang hyperaktif tidak akan duduk manis setelah menyelesaikan tugas, apalagi waktu yang tersisa masih banyak sebelum jam istirahat.

"kantin" jawab Suzy polos ditambah dengan cengiran khasnya.

Joohyun menghela napas pertanda ia sudah paham dengan jawaban temannya. Lalu ia tersenyum dan mengangkat tangan seolah mengusir Suzy.

"eish, jangan mengusirku seperti anak ayam" gerutu Suzy yang membuat Joohyun ingin tertawa karena ekspresi lucu dari wajah Suzy.

"dan berhenti tertawa" ancam Suzy. Ia berdiri dari kursinya dan meninggalkan Joohyun yang masih harus menyelesaikan tugasnya.

Perjalanan menuju kantin mengharuskan Suzy selalu melewati kelas XII.B. Suzy berjalan mengendap-endap sambil mengintip ke arah dalam kelas.

"eoh kosong, tanpa guru juga" guman Suzy. Kebetulan yang tidak bisa ia lewatkan untuk menjahili sasaran utamanya. Siapa lagi jika bukan Kim Myungsoo, musuh yang sudah ia anggap sebagai hama yang harus dibasmi.

Seringan licik langsung muncul, saat matanya menangkap sosok Myungsoo yang tertunduk menghadap lurus ke arah buku gambar.

Berkali-kali Myungsoo menghapus gambar sketsa wajah yang dibuatnya. Padahal ia membayangkan sosok tampan Wonbin untuk mahakaryanya. Tapi hasilnya sangat jauh dari apa yang ada dalam angannya. Keahliannya bukan menggambar tetapi membaca komik, barisan komik Naruto dan One Piece tertata rapi dalam rak dinding kamarnya. Satu lagi keahlianya bermain game, hanya hitungan jari ia bisa dikalahkan dari 100 kali bertanding duel dengan stick PSnya. Itu pun hanya Minho atau Chanyeol yang menantangnya bertanding.

"Myungie sayang" sapa Suzy dengan senyum manis palsu. Ia mengambil posisi berhadapan langsung dengan Myungsoo. Tanpa mendongak Myungsoo jelas tahu dari suara yeoja iseng yang seringa membuatnya sial.

"pergilah nona bakpau aku sibuk menggambar. Jangan mengganggu. Hush..hush" usir Myungsoo dengan nada sangat ketus.

"padahal aku ingin membantumu, tapi baiklah jika aku dianggap sebagai pengganggu" nada bicara Suzy berubah sedih, kali ini juga masih dengan kepalsuan. Suzy berbalik menjauh dari meja Myungsoo sambil memasang ekspresi jengkel karena di usir. Mulutnya berkomat-kamit seperti melafazkan kutukan jahat untuk Myungsoo.

"eh, tunggu Suzy-ah" pekik Myungsoo. sepertinya ia harus meralat perkataan awalnya tadi, ia sangat butuh bantuan Suzy.

Suzy mengatur kembali ekspresi wajahnya. Dengan tampang yang masih kecewa, ia menjawab tanpa semangat ucapan Myungsoo. "waeyo?"

"Bae Suzy sayang, bantu aku please" suara Myungsoo seperti mengemis cinta dari Suzy.

"mian Myungie, aku ingin ke kantin saja dari pada di sini mengganggumu" ucap Suzy sedih, dalam hati Suzy sudah tertawa lepas mendengar nada memelas Myungsoo apalagi tatapan Myungsoo seperti kucing minta dielus.

"ani. Ani. Kau tidak mengganggu. Aku butuh bantuanmu jadi tetap disini" bujuk Myungsoo dengan seringai manja.

"baiklah, apa yang kau butuhkan?" ucap Suzy mengalah, walaupun ini sudah termasuk dalam permainannya. Ia memastikan Myungsoo tidak menaruh curiga padanya. Ia harus memasang wajah polos tanpa dosa dan benar-benar tulus ingin membantu.

"bantu aku membuat sketsa wajah namja"

"hanya itu?" Myungsoo mengangguk semangat.

"tapi aku ingin ke kantin, aku malas berebut mengantri nanti" wajah Suzy memelas.

"aku yang akan membelikan untukmu, jus strowberry dan roti kismis kan?" Tanya Myungsoo seplah sudah hapal apa yang akan dipesan Suzy.

"woah kau bisa membaca pikiranku" ujar Suzy riang.

"kerjakan tugasku sekarang, ingat namja tampan" tegas Myungsoo sebelum bertukar posisi dengan Suzy.

"yes sir"

Myungsoo berjalan dengan kedua tangan masuk ke saku kantung celana. Siulan halus terdengar ringan dari bibirnya. Keputusan yang tepat menyerahkan tugas Mr. Lee kepada Suzy. Harus ia akui Suzy banyak kelebihan selain pintar akademik juga dalam seni dan jangan lupakan soal olahraga. Huh, menyebalkan juga ia harus mengakui yeoja iseng itu punya banyak bakat untungnya ia hanya memuji dalam hati bukan di depan orangnya langsung, bisa dipastikan Suzy besar kepala jika di puji.

"eoh Myungsoo" tegur Chanyeol heran.

"kau disini? Bukannya tadi buku gambarmu masih kosong?" lanjut Chanyeol.

"hahha, tidak perlu khawatir sepupumu yang membuat tugas untukku" jawab Myungsoo

"Suzy? ya kau itu curang menyuruh Suzy" protes Chanyeol.

"curang dari mana aku membayar usahanya pabo" sahut Myungsoo tidak terima. Chanyeol sedikit memasang wajah berpikirnya sejenak, ada sesuatu yang salah jika sepupunya mau mengerjakan tugas Myungsoo. Seperti ada yang aneh. Tapi ya sudahlah itu urusan Myungsoo dan sepupunya yang terpenting menghabiskan makanan yang ada di hadapannya.

Pada akhirnya Myungsoo ikut memesan makanan tanpa lupa memesan makanan untuk Suzy. ia pria sejati yang menepati janji. Suasana kantin makin ramai oleh kelasnya dan Suzy yang istirahat duluan.

"perfect" ucap Suzy puas dengan hasil gambarannya. Ia menutup buku gambar Myungsoo dan merapikan sekilas meja. Senyumnya masih terkembang membayangkan reaksi Myungsooo nanti.

Sepasang tangan menyodorkan makanan dan minuman di hadapan Suzy.

"ini untukmu" ucap Myungsoo menyerahkan pesanan Suzy, dengan cepat Suzy menarik dua benda dari tangan Myungsoo

"gomawo Myungie sayang, ah aku masih ada urusan, aku keluar ne" pamit Suzy buru-buru kabur keluar kelas Myungsoo.

Srett~ Myungsoo membuka lembar per lembar buku gambarnya untuk melihat hasil yang di buat Suzy. Pasti hasil memuaskan yakin Myungsoo

"BAE SUZY" pekik Myungsoo kencang dan melempar buku gambarnya ke lantai.

"aishh jinjja, Myungsoo kau bodoh percaya si iblis bakpao" rutuk myungsoo sambil mengusap wajahnya frustasi.

Gambar Suzy memang sempurna untuk membuatnya naik darah, heol~ dia meminta namja tampan bukan namja cantik dengan bulu mata lentik yang di gambar Suzy. apa-apaan ini? Yeoja itu pasti sengaja melakukannya lagi. Dan sialnya ia sudah memberikan bayaran Suzy tanpa melihat hasil. Ah bodohnya. Dan sebelum Suzy menikmati ia harus cepat menemukan yeoja iblis yag membuatnya selalu dalam kesialan.

"Myungie pabo hahahhaah" ejek Suzy sambil menyeruput Jus strowberrynya.

Hari yang menyenangkan bagi Suzy, sukses menjahili Myungsoo. Satu poin kemenangan lagi untuknya.

-end-

Moments In The SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang