1. first time school

480 22 4
                                    

Hari pertama masuk ke sekolah lagi, ya tentu saja.
Liburan sudah berakhir, sekarang aku kelas 2 smp, sudah besar ya? Tapi kenapa badan ku masih kecil? Entahlah karna terlalu sering membawa buku yang banyak atau mungkin karna keturunan. Aku tidak tau.

Aku berjalan sepanjang koridor sekolah, masih sepi?tentu saja. Jam tangan ku menunjukkan masih jam 06.10. sedangkan upacara akan dimulai pada jam 06.30. Apa salahnya datang lebih pagi dihari pertama sekolah?
Aku berjalan menuju kelas dipaling ujung koridor lantai 2 ya, tepatnya kelasku, delapan tiga.

Sesampainya didepan pintu,
"gue pikir lu telat lin." ya siapa lagi yang berkata seperti itu selain orang yang berambut pendek dikuncir satu berkulit putih bagaikan susu dengan kacamata yang cocok diwajahnya. Ya, dia sahabatku. Tia.

"Kamu juga dateng pagi kan?" ujarku sembari berjalan menuju bangku.

Karna ini hari pertama masuk sekolah, pasti dapet bonus. Duduk ditempat yang kita mau. Aku duduk disamping tia dibarisan dua dari belakang.

tia gak suka duduk terlalu didepan, jadi aku turutin aja maunya.

"Iya juga sih, tapi ya gapapalah daripada kesiangan." ujar tia sambil menguap.

Sudah kupastikan dia pasti kurang tidur.
"kamu kurang tidur ya?" tanya ku.

"Iya nih, soalnya semalem gue lagi stalkerin doi guee"jawab tia ceria. "Doi kamu siapa?" tanya ku lagi.

"Emm,mau tau aja atau banget nih? Hihihi. Canda deh, doi gue ituloh sahabatnya ka alvin ituu." ucap tia sambil senyum-senyum, mungkin jika dia seperti ini ditempat umum dia langsung dibawa kerumah sakit.

"siapa? Ka varel? Atau ka azka? Atau jangan-jangan kamu suka mereka berdua?" jawabku.

"Enak aja, yakali gue suka mereka berdua, gue suka sama ka azka tau. Dia itu imut kan? Udah baik,perhatian,bisa main gitar,jago basket dan yaaa dia perfect lah." ucap tia setengah berteriak.

"Kayaknya ada yang lagi fallin love nih" ucapku sambil tersenyum.
"Emaaaanggg" jawab tia ceria. "Tapi, dia kan gak kenal gue" lanjutnya. "Makanya kenalan dong" tutur ku.

"Gimana kenalannya, lu kan tau gue itu gak bisa lama-lama kalo dideket dia, jantung gue rasanya mau copot" ucap tia dengan sedikit histeris mungkin?.

"yang penting mata kamu gak copot pas ngeliat ka azka" ucap ku asal. Dan saat aku ngeliat wajahnya tia, matanya tajem banget kayak buaya darat nemu mangsa. Eh? Buaya darat? Oke lupakan.

"dasar, masa ngeliatin dia aja mata gue bisa copot sih." tutur tia sambil cemberut.

"Habisnya pas kita kelas 7 kamu sering liatin ka azka, mata kamu kalo liat ka azka kayak mau copot gitu" ucap ku sembari tertawa.

"Ezana lyna wibowo, bisa gak berhenti bully mata gue terus?" ucap tia dengan sedikit kesal. Oke aku memang sering bully dia, aku seneng bully dia soalnya kalo tia dibully pasti bibirnya mengercut, dan itu lucu menurutku.

"Iya deh, maafin aku ya?ya?ya?" ucap ku memelas. tia ngeliatin aku dengan tatapan seakan dia ngomong 'berhenti-memasang-wajah-anehmu-itu'
Tentu saja aku tidak berani melawan tatapan menyeramkan bak nenek lampir itu.

"Haah, kenapa ka azka gak pernah tau apa yang gue rasain? Apa gini rasanya orang yang pengecut gak bisa nyatain cintanya?" tanya tia.

Seketika aku bingung mau jawab apa, meski aku sama seperti tia, mempunyai orang yang ku suka namun, aku masih belum begitu tau apa itu cinta.

"Ah sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik kita kebawah, liat tuh udah jam 6.25. Gak kerasa kelas kita dari tadi udah penuh" ucap ku mengalihkan suasana mencekam/?
"Iya juga ya, ko gak kerasa kelas kita udah penuh"

"eh ada cewe nerd masuk delapan-tiga nih" "iya, ih sial banget gua sekelas sama cewe cupu"


Author note:
Haii, gimana ceritanya?berharap bagus ya? Heheheh.
Oh iya maaf ya kalo ada typo, dan kesalahan lainnya.
Sekalian minta riview?
xie xieeee~ sampe ketemu dipart selanjutnyaa~~

My beloved seniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang