Heavenly Love - part 11

5.1K 91 5
                                    

(Kyuhyun POV)

Hmm… bau bunga lily ini benar-benar harum. Kata pedagang bunga, lily sangatlah cocok untuk menyatakan perasaan. Karena bunga lily melambangkan cinta yang tulus. Ya Haera, hari ini aku akan langsung berkata padamu. Aku akan bilang ‘Anyyeong, namaku Cho Kyuhyun dan aku mencintai Yun Hae Ra.’

Sebentar lagi.. sebentar lagi aku akan sampai di kamarmu, Haera. Tunggulah….

Baru saja aku akan masuk ke pintu kamar Haera, tiba-tiba terlihat dokter dan beberapa suster yang terburu-buru keluar dari kamar itu sambil mendorong sebuah tempat tidur yang berisikan sosok yang kukenal tertidur diatasnya.

Haera!!

**********

(Kyuhyun POV)

Haera… kini sosokmu terbaring di ruang ICU dengan kondisi yang semakin melemah setiap harinya. Sudah seminggu sejak hari saat aku melihat tubuhnya dibawa ke ruang ICU. Dan selama seminggu itu pula tidak ada perkembangan sama sekali dari Haera.

Kebetulan sekali aku melihat suster Taemin berjalan mendekatiku, “Bagaimana keadaannya, suster?”

Suster Taemin menggigit bibirnya, “Berdoalah dan berharap semoga Tuhan menjawab doamu.”

Bibirmu mungkin menyuruhku untuk berharap, tetapi kenapa raut mukamu mengatakan ‘tidak ada harapan lagi’? Yang mana yang harus kupercaya, suster Taemin? Bibirmu atau raut wajahmu?

Seakan-akan untuk mengalihkan perhatianku, suster Taemin mengajakku beranjak dari sana. Kami berdua berjalan menuju kamar Haera. Suster Taemin memintaku untuk membantunya menge-packbarang-barang Haera dan memasukkannya kedalam sebuah tas.

“Orang tuanya yang meminta. Haera akan dipindahkan ke rumah sakit di Italia tempat tinggal orang tuanya. Mungkin mereka ingin memberikan hari-hari terbaik untuk hari-hari terakhir Haera.” Suster Taemin, kenapa berkata seperti itu? Bukankah kau sendiri yang menyuruhku untuk berharap pada keajaiban Tuhan? Kyuhyun-ssi, bisa kau susun buku-buku ini kedalam kardus? Sepertinya ada perawat yang membutuhkan bantuanku.”

Aku mengangguk dan setelahnya suster Taemin meninggalkanku sendiri di ruangan Haera. Aku memasukkan novel-novel koleksi Haera kedalam kardus. Ternyata koleksinya ada lebih banyak daripada yang kuduga. Bahkan didalam lemari pakaiannyapun masih terdapat novel-novel itu. Dari mulai buku cerita anak-anak yang sepertinya dikirim oleh orang tua Haera di tahun-tahun pertama Haera ‘terkurung’ di rumah sakit, sampai novel-novel roman yang biasa dibacanya.

Novel breaking dawn, novel terakhir yang selesai dibacanya sebelum dia masuk ke ruang ICU. Entah kenapa novel itu seperti memanggil-manggilku untuk membuka halamannya. Baiklah, awalnya aku sama sekali tidak tertarik tapi akhirnya kubuka juga sampul buku itu dan mulai memperhatiakan halaman awal.

Di halaman awal itu tertulis sesuatu yang sepertinya bukan tulisan yang tertulis sejak di penerbit. Tulisan itu berupa guratan halus yang diguratkan dengan pensil…

Yun Hae Ra – Cho Kyuhyun’

Begitulah yang tertulis disana. Omo, apakah tulisan ini ditulis oleh Haera? Kubalikkan lagi ke halaman selanjutnya. Masih ada guratan dengan menggunakan pensil di sudut kanan atas halaman itu..

Miss you, mummy Kyu

Begitu juga dengan halaman-halaman selanjutnya yang kubuka, selalu ada tulisan-tulisan semacam iu seperti boggoshippo, Kyu oppa, aku merindukanmu oppa, dll. Semakin jauh aku membuka halaman novel itu, semakin banyak lagi kata yang kutemukan. Di akhir-akhir halaman aku melihat guratan-guratan yag ditulis dengan pensil yang membentuk kata-kata keputusasaan.

Kyu, apa kau akan datang?

Kyu, apakah aku bisa bersamamu lagi?

Mumi, apakah aku bisa melihat wajahmu?

Mumi, ternyata kau tampan sekali.. Ah, aku berharap bisa memanggilmu Kyu oppa..

 

Akhirnya sampailah aku di halaman terakhir novel breaking dawndimana ada adegan saat Bella dan Edward saling bercanda ria dan mengatakan akan hidup bahagia selamanya. Guratan dengan pensil itu tidak berada di sudut kanan atas melainkan di sudut bawah sebelah kiri. Guratan itu tampak lebih berantakkan jika dibandingkan dengan guratan yang lain.

Kyuhyun, saranghae….

 

Mataku tiba-tiba terasa sejuk, basah oleh air mata. Air mata itu semakin lama semakin menumpuk di mata sehingga kemudian menetes ke pipi dan dagu, kemudian jatuh menetes pada novel dengan tulisan saranghae diatasnya.

Aku tidak mau seperti ini. Haera. Aku tidak mau hanya melihat tulisan ini. Aku ingin kau yang menyebut kata ini langsung ke telingaku. Haera, nado saranghae

Draapp.. draaapp.. drapp.. sayup-sayup terdengar langkah kaki seseroang yang sepertinya sedang terburu-buru. Kemudian langkah itu berhenti setelah terdengar dia membuka pintu ruangan ini. Suster Taemin??

“Kyuhyun! Palli! (Cepat!) Haera……..”

Ada apa dengan Haera, suster? Tidak, kumohon Haera, aku ingin mendengarmu mengatakan kau mencintaiku!

**********

Heavenly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang