Last Time

81 0 0
                                    

"Hitonin, tiga hari lagi aku pulang ke Jepang.." kata Marius.

"Kita harus melakukan perpisahan!" kata gue sambil megang tangan dia.

 ~~~

"Renon, kami setelah sekolah akan pergi sebentar.." kata ku.

"Kau akan berkencan dengan Hitonin?" tanya Renon.

"Hehee.. hanya melakukan perpisahan kecil-kecilan.." kata ku.

"Kau tampak lebih bahagia saat ini.. apa kau sudah bisa melupakan Hitomin?" tanya Renon.

"Hahahahaa Hitomin milik Sou.. aku tak ingin temanku terluka.." kata ku.

~~~

"YEEIII!! Hitonin dengan Marius sekarang?" tanya Yuri dan Mei dengan semangat.

"Cie cie Hitoo.." kata Gaby.

"Apa deh.. kita hanya melakukan sedikit acara perpisahan.." kata gue.

"Ok, Have fun ya!" teriak mereka bertiga.

Ok, ga sabar banget sama bel pulang sekolah.

~~~

KRRIINGGG!!!

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya dateng juga! Gue dan Marius akan pergi melakukan perpisahan kecil-kecilan..

"MARIUS!" panggil gue.

"Hitonin.. ayo kita berangkat!!" teriak Marius.

Kita langsung berangkat ke PVJ. Kita main sepuasnya disana. Benar-benar mengasyikkan.

"Ayo kita battle pump!" kata gue.

"Ayo! Siapa takut!?" teriak Marius.

Marius semangat banget mainnya. Dan dia ternyata punya bakat juga.

"Apa di Jepang ada permainan ini?" tanya gue.

"Permainan apa yang tidak ada di Jepang?" kata Marius dengan mata genitnya. Keren sih bikin melting. Tapi gue agak getek liatnya. Ok deh lanjut mainnya.

~~~

"Wah hujan.. bagaimana kita pulangnya ya? Apa aku harus telepon Renon untuk memesan taksi?" tanya ku lalu mengambil HP.

"Tak perlu menelpon Renon! Ayo kita pulang berjalan kaki! Jaraknya tak begitu jauh dari sini.." kata Hitonin.

"Tapi ini kan hujan.." kata ku. Hitonin sepertinya mengabaikan aku. Dia pergi keluar dengan nekat dan berlari ke arah tempat parkir yang terbuka.

"Hitonin wajahmu sudah pucat!!" teriakku khawatir.

"Jangan khawatir! Ayo kemarilah!!" teriak Hitonin lalu menarik tanganku keluar.

"Dingggiiinnn!! Tapi asyik.." kata ku.

"Apa ku bilang.. ini sangat menyenangkan!" kata Hitonin. Lalu dia melompat diatas becek dan air becek itu mengenai tubuhku.

"Arai Hitoni..... kau ingin bermain-main denganku kan?" tanyaku lalu membalas perbuatannya. "Hitonin.. sudah kubilang... wajahmu pucat sekali.... apa kau sakit?" kataku khawatir.

"Haha.. aku baik-baik saja Marius.. jangan lewatkan kesempatan ini.." kata Hitonin lalu pingsan.

~~~

"Awww pusing... gue dimana nih??" tanya gue lalu ngeliat Marius yang tidur di karpet. Gue baru sadar kalo gue udah ga pake seragam lagi. Jangan jangan..............

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!"

Renon masuk ke kamar. Marius langsung bangun dan berdiri di hadapan gue.

"KENAPA!!?? ADA PENJAHAT?? DIMANA???" tanya Marius sambil ngeliat ke luar jendela.

"Kayanya tadi aku pakai seragam ya?" kata gue sambil senyum asem.

"Ya tapi seragam mu basah jadi diganti pakai baju Marius.." kata Renon dengan wajah polosnya.

"BAJU MARIUS!?" kata gue ga percaya.

"Ya apakah ada masalah?? Seharusnya kau berterimakasih dengan Marius, karena dia yang menemani kau dari kemarin.." kata Renon.

"Ehmmm gitu ya.. terus siapa yang mengganti pakaianku??" tanya gue dengan tatapan tajam ke arah mereka.

"hehehehee..." nyengir si Marius.

"KAMU MESUM!!!" teriak gue sambil mukul-mukul Marius.

"Tenang dong.. bukan aku yang memakaikan pakaiannya.. Renon memanggil Yuri dan Mei untuk menggati pakaianmu yang basah..." kata Marius.

"Puji Tuhan.." kata gue lalu turun dari kasur.

"Mau kemana?" tanya Renon.

"Mau pulang.. maaf merepotkan.." kata gue lalu jalan lagi.

"Ehhh chotto.. Tidur saja disini.. besok hari sabtu.. ini sudah jam 11 malam.. dan kau masih memakai piama Marius.." kata Renon.

"Apa kau yakin ini piama Marius? Warna dan corak Pink gambar chef?" tanya gue ga percaya.

"Hehehehe ketahuan deh Mari aib nya.." kata Renon sambil nyengir kuda.

"I-ituu pemberian Marilena... kakakku... hahahaa.. aku sudah tidak memakainya lagi karena aku tau itu baju perempuan.." kata Marius nervous.

"Sudahlah tenang saja.. rahasiamu aman ditanganku.." kata gue lalu tidur lagi di kasur Marius. "Oh ya.. kau tak apa tidur di bawah?" tanya gue.

"Tidak apa-apa.. sudah istirahatlah.. kau masih sakit.. besok aku akan antar kau pulang sebelum aku ke bandara.." kata Marius.

"Aku lupa.... aku belum menelpon ibuku.." kata gue lalu ngotak-ngatik hape.

"Tenang... aku sudah menelponnya.. dia bilang tidak apa-apa kau menginap disini.." kata Marius.

"Besok kau akan ke bandara? Pulangnya kan 3 hari lagi.." kata gue.

"Ternyata dipercepat.. Yuri dapat kabar bahwa ada show di Jepang.. jadi waktu pulang kami dipercepat.." kata Marius.

"Mengapa schedule nya bisa berubah ya?" kata gue lalu bangun lagi dan duduk di pinggir kasur.

"Ya mungkin saja memang mereka mendapat tambahan job.." kata Marius.

"Hmmm ok besok kita ga akan bisa saling bertemu lagi.." kata gue.

"Berjanjilah kau akan pergi ke Jepang suatu saat nanti.." kata Marius.

"Hmmm.. aku tak yakin.. karena SMAK Dago tidak semudah jaman SMP.. pelajarannya rumit dan ibu juga selalu punya tambahan job... jadi kemungkinan ke Jepang kecil.." kata gue.

"Berjanjilah.." kata Marius.

"Hmmm.. jika kau memaksa.. baiklah.. janji.." kata gue lalu tidur lagi.

A Wrong Love (Marius Yo Fanfic)Where stories live. Discover now