Without Words

844 38 28
                                    

Untuk yang pertama ini inspirasinya bukan dari lagu ya. Tapi saat sedang iseng-iseng saja wkwkwkwk.
Seperti judulnya kalau diartikan tanpa kata-kata. Jadi aku akan meminimaliskan kata-kata yang akan di ucapkan.
Semoga menyentuh kalian. Kalau mau lebih menyentuh cobalah menyetel lagu-lagu galau. Mungkin langsung menyentuh? Hehehe...
.
.
.
Di sebuah padang yang luas terlihat sesorang laki-laki yang sedang berjalan mencari sesuatu yang bisa di jual ataupun bisa di gunakan sehari-hari. Nama laki-laki itu adalah Yuu.

Tak sengaja Yuu melihat gadis yang tergeletak lemah di antara rerumputan yang terkena angin pelan. Gadis itu memakai baju tanpa lengan dan celana leging selutut. Pakaiannya terlihat sedikit kotor.
.
.
.
Gadis itu terbangun dan menerjapkan matanya berkali-kali sambil menyesuaikan pengelihatannya yang sedikit buram. Ia merasa ia berada di sebuah rumah kayu. Gadis itu melihat sekelilingnya dengan pelan. Terlihat Yuu yang sedang tersenyum ke arahnya.

Gadis itu kaget dan langsung melompat kaget ke arah yang berlawanan dengan Yuu, yang juga kaget dengan gerakan spontan gadis itu. Tak sengaja Gadis itu menjatuhkan sebuah gelas. Gadis itu melihat ke gelas yang jatuh dengan tatapan takut dan langsung bersembunyi di pojokan ruangan.

Yuu bingung melihat gadis itu, bukannya mendekati gadis itu Yuu memilih untuk membersihkan pecahan gelas itu dahulu.

"Haachi!"

Yuu melihat ke arah gadis itu yang sedikit gemetar dan mengusap-usap lengannya. Yuu mangangkat pecahan gelas dan membuangnya. Setelah itu Yuu mengambil jaket alrmahum kakaknya dan memberikannya ke pada gadis itu.

Gadis itu terlihat takut saat Yuu menyodorkan jaket itu. Akhirnya gadis itu mengambil jaket itu dengan cepat dan langsung memakainya. Yuu tersenyum karena pergerakan gadis itu yang seperti tsundere. Gadis itu diam melihat senyuman Yuu. Saat Yuu kembali melihat gadis itu, gadis itu langsung membuang muka.

Yuu hanya bisa membuang nafas pasrah seperti itu sudah biasa. Yuu menyodorkan semangkuk kue kering ke arah gadis itu yang menatapnya bingung. Yuu mendorong pelan mangkuk kue itu seperti berkata "ambilah.".

Gadis itu mulai mengulurkan tangannya dan memakan satu kue itu. Setelah memakan satu kue itu matanya berbinar-binar seperti berkata "enak!" dan gadis itu dengan rakus memakan kue itu. Yuu sekarang merasa lega lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

"(Seperti kucing)." pikir Yuu sambil berjalan menuju kamarnya.

Setelah beberapa jam Yuu keluar kamarnya berikir ingin mengambil makan ataupun minuman. Tak sengaja Yuu melihat gadis itu tertidur dengan sisa-sia kue yang ada di sekitar mulutnya.

Yuu kembali masuk ke kamarnya dan mengambil selimut untuk menyelimuti gadis itu. Yuu membersihkan sisa-sisa kue itu dari sekitar mulut gadis itu terlebih dahulu dan mengambil mangkuk kosong itu dan ditaruh di tempat cuci. Setelah itu Yuu kembali ke kamarnya.
.
.
.
Esok paginya gadis itu bangun karena cahaya matahari yang langsung mengenai matanya. Gadis itu melihat selimut yang berada di badannya. Gadis itu merasa ia tak memerlukan selimut karena ia sudah memakai jaket.

Gadis itu berjalan lurus entah ingin ke mana. Tak sengaja gadis itu melewati kamar Yuu yang pintunya sedikit terbuka dan terlihat Yuu yang sedang tertidur dengan kepala dan lengan berada di atas meja. Gadis itu berbalik untuk mengambil selimut dan menyelimuti Yuu. Gadis itu mempunyai ide dan beranjak pergi dari kamar Yuu.

Setelah beberapa menit akhirnya gadis itu kembali ke kamar Yuu dengan nasi omelet yang berada di tangannya. Saat gadis itu menaruh piring omelet itu di dekat Yuu, Yuu tak sengaja terbangun. Gadis itu kaget dan langsung bersembunyi di balik pintu.

Yuu melihat nasi omelet yang berada di dekatnya dan melihat gadis yang mengintip dari pinggir pintu yang terlihat takut. Yuu mencoba sesendok nasi omelet itu. Yuu langsung menjulurkan kecil lidahnya karena nasi itu terlalu asin. Yuu melihat ke arah gadis itu. Gadis itu mengetahui Yuu melihat ke arahnya dan langsung jongkok membelakangi pintu dengan ketakutan.

Sad Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang