"Mbak! Stt sstt! Sini!" aku berusaha memanggil waitress yang ada di café ini.
"Uhm iya mba? Mau pesan apa?"
"aku mau pesen Ice Chocolate Mint sama Spaghetti ya!" ucapku sambil berbisik
"Iya mba, ditunggu ya"
Setelah waitress itu pergi dengan muka kebingungan gara-gara aku ngomong dengan berbisik, aku mulai mengecek ponselku kembali. Aku membuka chat dengan Audrey.
Audrey : WOi! Gimana? Lo sekrang lagi buntutin si Habi kan?
Gevannya : iya, gue lagi di café tempat si Hagi ngedate sm gebetannya
Audrey : Yakin lo itu gebetannya dia?
Gevannya : Gatau juga sih, tapi kan itu cewe!
Audrey : Ah capek ngobrol sama lo! Udah ah sukses buntutin Habi ya!
Ya, sekarang aku sedang ngebuntutin cowo yang bernama Habi. Nama Lengkapnya Habibi Ibrahim Malik, sungguh keren namanya. Jika kalian berpikir bahwa Habi itu pacarku, kalian salah! Dia bukan pacarku, bahkan kami juga tidak saling mengenal. Aku hanya mengagguminya dari jauh. Aku tidak berani berkenalan dengan dia, walaupun ada beberapa temanku yang juga berteman dengan Habi.
Oh, Habi! Aku bertemu pertama kali dengannya di tempat les musik. Dia les gitar. Ugh sungguh aku sangat menyukai cowo bermain gitar. Itu saat aku masih kelas 1 SMA, dan dia kelas 2 SMA. Sudah cukup lama aku menyukainya ternyata, mengingat aku sekarang berumur 24 tahun. Kami beda sekolah, itulah yang menyebabkan aku tidak mengenalnya. Cukup dengan social media yang canggih, aku bisa sedikit mengenalnya.
"Ini mba pesanannya," suara waitress yang tadi membangunkanku dari lamunan
"Oiya terimakasih!"
Aku berada jauh dari tempat duduk Habi, tapi masih bisa memantaunya. Ehm, aku melakukan sudah 2 kali, ini yang ke 3 kalinya. Aku melakukan ini karena aku baru bertemu ugh salah, baru melihat Habi di kantorku, entah dia sedang ngapain. Ngomong-ngomong dia sesang bersama seorang cewe yang cantik. Aduh, gue kalah lah jir. Entahlah mengapa aku melakukan hal konyol seperti ini.
*Im still alive but im barely breathing*
"Halo, Assalamualaikum?" ucapkua saat mengangkat telepon dari kakak
"Kamu dimana dek?" Tanya kakak tanpa menjawab salamku,oh tentu saja dia berbeda keyakinan denganku.
"Di café jalan braga, kak. Kenapa?"
"Bawa mobilkan?"
"Bawa"
"Oh yaudah, tadinya kalo gabawa mobil mau kakak jemput."
"Gausah, kak"
"Dah"
Aku memutuskan panggilanku dengan kakak. Aku tidak akan menceritakan kakakku, nanti yang ada kalian naksir. Saking asiknya aku menatap ponselku, aku tak sadar bahwa ada seseorang yang memanggilku. Saat aku menoleh, orang itu memutuskan untuk berdiri dari kursinya dan menghampiriku.
DEG
DEG
DEG
ITU KAN HABI!
"Nama kamu siapa?" tanya H A B I
"huh?" aku masih syok! Sungguh!
"nama kamu siapa?" Habi mengulangi pertanyaanya.
"Geva" jawabku berusaha untuk tidak terlihat gelisah.
"Ohhh" ujarnya lalu setelah itu dia berjalan kembali ke kursinya setelah cewe yang bersamanya itu memanggilnya untuk kesana.
Aku tidak percaya. Aku sungguh tidak percaya! Habi menanyakan namaku. OH TUHAN! Jantungku tak berhenti berdetak kencang. Aduh, sebaiknya aku segera pulang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
setelah sekian lama, akhirnya gue post new story. lol
enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me!
RandomPertemuan kami benar-benar tidak terduga [Warning! Do not be baper please]