Part 3 - End

4.2K 161 12
                                    

"Geva, lo dari toilet lama bener, tuh hp lo bunyi mulu" Audrey terlihat sangat kesal karena aku tinggal 15 menit ke toilet. Aku benar-benar butuh cermin tadi.

"Iya, ini baru mau gue angkat. Lo ribet amat sih!"

Aku menekan tombol hijau dan menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal, sebenarnya aku malas jika ada telepon dari unknown tapi siapa tahu berhubungan dengan perusahaan.

"Halo, Assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam, ini geva?" Suara disebrang sana menjawab salamku dan menanyakan apakah ini benar geva atau bukan. Tapi sepertinya aku familiar dengan suaranya.

"Iya, ini geva. Ini siapa ya?"

"Ini aku Habibi." WHAT?! HABIBI NELEPON GUE WOY! AAH 3 hari berturut-turut aku mendapatkan kejutan yang tak disangka sangka.

"Halo? Geva? Apa kamu masih disana? Halo?"

"Eh iya, ada apa ya?"

"Ehm sebenarnya hanya ingin memastikan ini benar nomor kamu apa bukan,"

"Ohh, ini benar geva hehe" Aduh anjing! Gue ngomong gak di pikir dulu ih kenapa sih!

"Apa malam ini kamu free?" Tunggu, dia bertanya apakah malam nanti aku kosong, apa ini tandanya dia akan memintaku berkencan dengannya? Ya Tuhan, Apa sebenarnya yang terjadi?

"Gev, kok diam saja? Aku jemput dirumah kamu jam 7 malam ya."

Tut tut tut

Habi sudah memutuskan panggilannya denganku. Aku syok. Aku sangat terkejut. Ini benar benar kebetulan yang menyenangkan. OMG Aku akan berkencan dengan Habi! Aku sangat tidak menyangka aku akan berkencan dengan cowo yang selama ini aku idamkan menjadi suamiku.

"Geva, kita makan di café pertama kita ketemu ya" ujar Habi yang berada disebelahku sedang menyetir dengan serius. YA! Aku jadi berkencan dengan Habi, dan sekarang aku berada di dalam mobilnya. Hanya berdua.

"Iya, terserah kamu aja, Bi"

"Aku suka dengan panggilan kamu" Ucap habi sambil tersenyum menawan. Subhanallah senyumnya seakan mengajakku berumah tangga. EH?!

"Sudah sampai! Yuk turun"

Kami sudah sampai di café pertama kali dia menanyakan namaku. Dia menggandeng tanganku, aku ulang DIA MENGGANDENG TANGANKU. Kami duduk di tempat duduk sewaktu aku buntutin dia.

"Kamu sepertinya senang membuntuti orang ya" Habi memulai pembicaraan setelah memesan makan dan minum. Wait, Tadi dia bilang apa? Membuntuti? Jadi selama ini dia tahu? "Aku tahu kamu buntutin aku selama ini hehehe"

AAAAAAA aku malu! Fix banget aku malu!

"Kamu cantik ya ternyata," DIA MEMUJI AKU. OKE AKU TAHU AKU CANTIK "tapi sayang gengsi nya tinggi!" APA ANJIR LO HABI!!!!!!

Aku malu, sangat malu. Aku dihina oleh orang yang sangat aku idamkan. Rasanya ingin menangis saja. Dengan sisa harga diri yang aku miliki, aku berdiri dari kursi dan mulai berjalan cepat menuju pintu keluar

"GEVANNYA! MARRY ME!"



Marry Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang