Part 1

830 35 13
                                    

Tak terasa enam bulan sudah gadis mungil dengan tinggi 159 cm yang berambut panjang hitam sepinggang dan bernama Audy Junianatha ini mengenakan seragam putih abu-abu di sekolah barunya , SMA Alcen. Kebebasannya lepas dari seragam putih biru itu masih dirasakan Audy.

Disini Audy telah menemukan dunia barunya. Di dunia dimana dirinya dapat menjadi orang yang lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan dari manja menjadi lebih mandiri.

Hari-hari MOS yang pernah dilaluinya bulan lalu masih terbayang di kepala Audy. Waktu itu dia minderan dan pendiam sekali. Dia nggak bisa beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman barunya. Kerjaannya mojok. Kadang kadang juga melirik beberapa kakak OSIS yang ganteng-ganteng itu. Dan yang paling parah, sikapnya jadi serba salah dan gak karuan atau biasa disebut salting. Tapi sifatnya itu tidak dibawanya lama-lama, karena tentu saja Audy sangat akrab dengan teman-teman seangkatannya yang banyak banget itu.

Waktu pertama kali masuk SMA Alcen, anak pertama yang berkenalan dengannya adalah Ayu Ayudia. Ayu baik sekali. Anaknya murah senyum dan cepat akrab, tak heran bila sekarang Ayu adalah teman terdekat Audy. Sahabat yang selalu mendengarkan curhat-curhat Audy setiap hari.

Bel istirahat telah usai. Dengan segara Audy memasuki kelasnya lagi. 1-2 kelas yang seperti kapal pecah di saat tak ada guru. Kelas dimana canda dan tawa menghiasi hari-hari para murid yang menempatinya. Kelas tempat anak-anak cowok sering menjaili anak cewek. Kelas di mana gosip-gosip sedang meluncur dari bibir anak cewek . Dan kelas di mana suka dan duka menyertai mereka bersama.

"Audy Junianatha!" Seru Sekar dengan semangat ketika Audy duduk di bangkunya . Audy melihat wajah Sekar yang berseri-seri . Ehm, Sekar pasti punya kabar bagus.
"Gosip apa lagi yang enak di omongin kali ini?" Tanya Audy langsung dengan wajah bersemangat. Sekar nyegir lebar.
"Aduh, Audy ini bukan gosip tapi Fakta!" Nada suara Sekar semakin terdengar gembira.
"Ah..." Audy sedikit kecewa."Gue maunya gosip.Soalnya kalau gosip kita bebas ngomong."

Sekar tampak tidak peduli dengan ucapan Audy." Dy, tau anak kelas tiga yang tinggi gundul itu, nggak?" Tanya Sekar sambil melirik kelas tiga yang letaknya tidak jauh dari kelas satu. Audy terlihat agak malas. Ya, sejak mendengar kata "fakta" tadi, Audy langsung lemas.

"Yang mana?" Tanya Audy. Sekar jadi gemas
"Aduh, yang ,yang kurus itu lho, yang sekertariat OSIS.." tegas Sekar sambil jingkrak-jingkrak.
"Keren banget yahh? Ko bisa ada orang selucu itu? UDAH pintar, baik, baby face, terus gaul bangettt, mana tahan gue." Sahut Sekar dengan greget.
"Oh, Suyuthi" guman Audy tenang sambil mematikan hpnya
Sekar terdiam "siapa?Suyuthi?"
Audy mengangguk "iya, Suyuthi, yang item banget itu kan? Ya udah, Suyuthi namanya"
"Tau dari mana?" Tanya Sekar dengan wajah melongo.
"Tau dong" Audy bangga. "Waktu MOS kan dia bilang namanya Suyuthi"
"Ya ampunnn..." Sekar memukul dahinya. "Ko gue ga tau yah? Ih namanya bagus banget yah sama kayak orangnya. Nggak kaya sholeh, anak kelas sebelah. Nama doang alim tapi hatinya zalim" sahut sekar lagi.
"Jadi kaya gitu selera lo?" Tanya Audy kembali ke topik Suyithi. Sekar mengangguk sambil nyengir lebar lagi.
"Gila lo! Yang begituan dibilang keren. Wah gimana yang jelek tuh" ejek Audy sambil mendorong lengan Sekar. Sekar pun sebel.
"Tapi dia cowok paling keren yang pernah gue liat di sekolah ini lho, Dyyy...." Sekar mengeluh "jangan ngecewain. Gue dong...pinta Sekar.
"Udah dateng tuh" ujar Audy sambil melirik pak Aceng, guru bahasa inggris yang dengan langkah tenang berjalan masuk ke kelas 1-2.
"Ah... Audy" keluh Sekar lagi karena merasa kata-Katanya yang tadi tidak di dengar. Walau begitu , ia berjalan kembali ke bangkunya di barisan belakang paling pojok.
"Dasar tukang kacang, ngacangin orang terus."ejek Sekar.
"Audy....." panggil pa Aceng memberi isyarat pada Audy agar datang ke meja guru. Dengan cepat Audy mematuhi.

"Ada apa pak?" Tanya Audy
"Tolong ke ruang guru, ambil buku latihan bahasa inggris kelas 1-2 yang kemarin di kumpulkan." Jawab pak Aceng.
Audy mengangguk lalu berjalan ke luar kelas.

Yang namanya ada di kelas, bagi Audy, sama saja seperti di penjara. Dikurung, dikekang, sekaligus tersiksa oleh berbagai pelajaran yang menyusahkan. Makanya, Audy sangat mencintai waktu istirahat.

Bahkan kalau saja Audy berani, sekarang ini Audy sudah cabut pulang. Tapi kembali lagi ke prinsipnya itu. Cabut ke rumah sama aja dengan kabur dari penjara. Iiihh bisa jadi buronan polisi alias sasaran kemarahan kepala sekolah. Wahh, serem...

Audy sampai ke ruang guru yang ternyata kosong. Tak usah mencari buku latihan kelas 1-2 di tengah tengah buku latihan kelas lain.
"Ah, beratnya." Keluh Audy dalam hati, harusnya Pak Aceng jangan cuma menyuruhku tapi menyuruh Ayu juga."Keluh Audy.

Namun dengan sekuat tenaga berhasil juga ia mengangkat tumpukan buku latihan itu. Pelan kakinya pun mulai melangkah menuju kelas

Tapi belum lagi gadis manis itu sempat keluar dari ruang guru, seorang cowo kelas 2-1 berlari cepat menuju ruang guru dan tanpa sengaja menabrak Audy.

BRUKK!!!

Audy terjatuh , buku buku yang tadi dibawanya berserakan di sekitarnya. Cowok itu kaget setengah mati dan segera berlutut membantu Audy membereskan kembali buku-bukunya. Tak lebih semenit buku-buku itu a udah tertumpuk seperti semula.

"Maaf ya...." kata cowok itu. Diserahkannya tumpukan buku itu pada Audy sembari tersenyum ramah. Audy membalas senyumnya sambil mengangguk.

"Makasih yah udah bantu beresin." Ucap Audy malu-malu.

"Sama-sama."Jawab cowok tinggi itu yang ternyata wajahnya lucu banget....

Audy sudah sering melihat anak ini. Tapi baru sekarang ia sadar kalau orangnya keren dan baik banget. Ngomongnya lembut,jarang ada Kaka kelas yang baik kaya gini.

"Duluan yah.." Jawab Audy mengingat pak Aceng pasti sudah menunggunya.
Cowok itu mengangguk sambil tersenyum lagi. Aihhh... senyumnya itu loh.

Namun belum saja Audy melangkah. Cowok itu sudah berjalan melewatinya.

Seng.... aroma parfum yang wanginya menghanyutkan itu segera menyerbu hidung Audy saat cowok itu lewat.

Audy keluar dari ruang guru. Namun ia berhenti lagi. Dari balik pintu diintipnya cowok tadi itu. Baru kemudian Audy berjalan kembali ke kelas sambil senyum senyum sendiri.

Bersambung...


Do you believe in love at first sight? If not, I can walk past you again! - Anonymous
Apakah kau percaya cinta pada pandangan pertama? Jika tidak, maka aku akan mengulang hari kemarin dan lewat di depanmu lagi - Anonim

Haiii jangan lupa vomments yahh terima kasihh..

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang