Introducing Me...

1.1K 10 0
                                    

Aku Caren Barbie Maynard, itu namaku. Aku putri sulung dari keluarga Maynard. Punya 1 adik lelaki yg menyebalkan seperti Conor Maynard membuatku kehilangan akal sehat saat di rumah. Orang tuaku pembisnis besar di New York dan aku juga ketua geng dari CSK biebs. Hey..jangan berpikiran negatif akan nama belakang gengku, biebs bukan berarti Baby atau Bieber! Yang pasti aku menyukai kata biebs pada geng ku.

            Aku di kenal famous di high school dan selama dalam perjalanan karierku itu pula si Jason jelek itu terus berusaha menggangguku. Dia adalah musuhku! Jangan tanyakan mengapa tapi dia itu memang benar-benar menyebalkan! Asal kalian tau saja, Aku bermusuhan dengannya sejak junior high school.

            Dan dengan egonya itu pula, dia berusaha meniruku dengan membentuk sebuah geng. Kalau tidak salah nama gengnya JAN cooler. Wewww..nama yg buruk bukan? Karena Terlampau meniruku itu pula dia dan teman segengnya kecipratan famous dariku. Aku benci menyadari ini dan aku lebih membencinya lagi ketika banyaknya sebagian orang yg membicarakanku dengannya bahwa kami pasangan yang serasi. What’s? Couple? Heh, couple dari mananya? Akrab saja tidak

            Saat ini aku sedang berada di balkon kamarku. Menikmati aroma semilir angin yg sejuk. Well, ini menyenangkan. Aku suka ketika di mana angin berada di sekitarku, menerbangkan sedikit helai rambutku. Rasanya tubuhku seperti melayang di udara. Seperti peri yg terbang berusaha menebarkan kebahagian pada setiap orang.

            Aku tertegun sejenak ketika aku teringat akan perkataan si Moron jelek itu. Sepenggal kalimat mengerikan yg membuatku terkejut setengah mati “kalau aku jawab IYA kau mau apa?” “Aku terpesona pada kecantikan Barbieku. My Beautiful Barbie” Tuhan...apa maksud dari lelaki yg bahkan ku benci setengah mati itu? “kalau aku jawab IYA kau mau apa?” “Aku terpesona pada kecantikan Barbieku. My Beautiful Barbie”  oh Shit! Ini bukan film drama, tolong hentikan suara itu dari fikiranku! “kalau aku jawab IYA kau mau apa?” “Aku terpesona pada kecantikan Barbieku. My Beautiful Barbie”   okay, ini tidak lucu. Kenapa suara itu malah semakin menjadi-jadi mengalir di pendengaranku? “kalau aku jawab IYA kau mau apa?” “Aku terpesona pada kecantikan Barbieku. My Beautiful Barbie”   argh! Kalau seperti ini terus aku bisa gila! aaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!

“hei barbs, Mom memanggilmu untuk makan malam” Conor tiba-tiba saja mengejutkanku dengan kehadirannya yg sama sekali tidak ku harapkan saat ini. dengan muka tanpa dosanya itu dia mengambil I-pad ku yg saat itu terletak bebas di atas kasur dan berlalu pergi begitu saja. Sungguh, dia itu tidak sopan! Memanggilku saja sebaya. Masuk ke kamarku saja tidak mengetuk pintu. Dan dia hanya memakai boxer dan kaus tidak berlengan saat di dalam rumah. Sungguh memalukan! Mau taruh di mana mukaku jika teman-temanku datang berkunjung dan melihat keadaan Conor si kolor yg tidak fashionable itu. Dan perlu kalian tau, boxernya itu bergambar DORA! Ku ingatkan sekali lagi! DORA! DORA MEN!

“pakai bajumu Conoooorrrrrrrrrrrrrr!!!” suaraku menggelegar di setiap sudut ruangan rumahku. ku dengar tawa menggelegar Conor yg ku rasa sekarang ini tengah berhasil membuatku kesal setengah mati akan dirinya yg buruk rupa itu. Urgh! Adik macam apa dia itu. Menyebalkan!

            Aku sampai di bawah, akibat melihat kehadiranku membuat 3 pasang mata yg ku yakini saat ini adalah Mom, Dad, dan Conor si buruk rupa teralihkan ke arahku. Well well well, aku menyadari kalau aku cantik tingkat kuadrat paling atas, tapi please...tidak usah sampai segitunya dong.

“aku tau aku cantik” aku berceletuk spontan dan membuatku merasakan saat ini selembar roti mendarat ke arah mukaku. Conor melemparkan rotinya padaku! Urgh...itu roti bekas gigitannya yg penuh bakteri, mukaku! Astaga mukaku bersarang bakteri Conor si buruk rupa!

“apa yg kau lakukan bodoh!” aku beranjak menjitak kepalanya sekuat-kuatnya. Hah, biar tau rasa dia itu. Ku lihat dia menggerutu tidak jelas setelah ku jitak. Mom dan Dad hanya dapat memperhatikan tingkah kami berdua dan sekali-kali mereka menggelengkan kepala mereka seakan tidak percaya bahwa kami ini anak mereka. Ya ampun, kalau aku jelas anak mereka. Kalau si bodoh penuh bakteri ini? mana aku tau? Dia itu aneh. Berbuat semaunya. Kalau aku kan, bertingkah sewajarnya bagaimana seorang bangsawan. Hahaha..jadi aku jelas anak mereka.

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang