Part 28

499 57 5
                                    

"Za-y-n?" ucapnya dengan suara yang tergagap.

Dapat kulihat matanya yang membulat kaget melihatku. Ada yang berbeda darinya, wajahnya terlihat sangat lesu dan pucat. Ada kantung mata yang terlihat jelas, dan dia juga sedikit kurus sekarang.

Apa sebegitu besarnya kah pengaruhku untuknya?

"Perrie, apa yang kau lakukan disini?" ucapku berusaha memecahkan keheningan ini.

"Aku harus pulang." jawabnya yang langsung berlari meninggalkanku. Aku mengejarnya, aku tau ini tidak mudah untuknya, aku tau dia sangat mencintaiku.

"Pezz, tunggu!"

"Perrie!"

"Perrie ku bilang tunggu aku!"

Aku berteriak tapi dia menghiraukanku. Aku terus berlari mengejarnya sampai akhirnya dia berhenti dan menunduk.

"Pezz?" ucapku dengan hati-hati.

"Zayn! Tinggalkan aku sendiri. Kau tidak akan tau rasanya menjadi aku. Aku sangat rapuh menjalani hari-hari tanpamu. Dan aku belajar untuk terbiasa, aku mencoba melupakanmu. Tapi sialnya, mengapa aku harus bertemu kau disini?! Itu semakin sulit untukku." katanya panjang lebar, aku terdiam. Aku tau, aku salah, aku memang pria brengsek. Aku menghapus air mata di pipinya, dan memeluknya berusaha menenangkan.

Tapi, dia tidak membalas pelukanku.

"I'm sorry Perrie, I'm sorry." ucapku sambil mengeratkan pelukanku. Dia mendorongku menjauh dari tubuhnya, aku menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Aku tidak ingin kau membenciku." ucapku dengan suara yang sedikit parau, jujur saja, Perrie memang berarti untukku, bagaimanapun, aku masih menyayanginya, aku ingin dia bisa menerimaku sebagai sahabatnya, tapi aku rasaitu sangat sulit untuknya.

"Aku tidak akan membencimu. Tapi, aku akan bersikap seolah-olah kita tidak pernah saling mengenal." ucapnya lalu meninggalkanku.

Aku terdiam mematung ditempatku. Aku tidak percaya dia akan mengatakan itu kepadaku. Tapi aku tidak menyalahkan sikapnya yang seperti itu, ini memang salahku.

Aku bergegas pulang ke hotel setelah mendapat 5 missed call dari Harry. Aku tau dia khawatir, dan dia hanya tidak ingin aku kurang istirahat. Kami harus pergi besok pagi untuk menggelar konser di Milan.

"Dari mana saja kau?" ucap si keriting itu di ambang pintu kamar hotelnya. "Kau belum tidur?" tanyaku. "Tentu saja bodoh, aku hanya ingin memastikan kau pulang dengan keadaan bersih. Ya, kau tau setiap kali kau stress, kau selalu pulang dengan keadaan mabuk dan babak belur." jawabnya sambil memakan pisang kesukaannya itu ke dalam mulutnya.

"Hazz, apa Little Mix berada di paris?" tanyaku dengan suara yang sedikit pelan. Dia tampak berfikir seperti mengingat-ingat sesuatu, "yups, mereka akan konser disini besok." Aku mengangguk lalu meninggalkannya masuk ke dalam kamarku.

Clara *pov*

Aku sudah berada di Milan sekarang. 1D akan menggelar konsernya disini hari ini. Hanya 3 hari kami berada disini.

Aku hanya tinggal berdua dengan Ele sekarang. Ya, karna Sophia dan Barbara pulang ke London tadi pagi. Dan the boys sedang melakukan check sound untuk penampilannya nanti malam. Aku tidak menemani Harry kali ini, aku lebih memilih menunggu di hotel. Jujur saja, aku sedang tidak enak badan sekarang.

"Clara kau mau makan apa?" tanya Ele yang sedang memakai jaketnya. "Kau mau kemana?" kataku yang malah balik bertanya sambil memperhatikan pakaiannya yang sudah rapih itu. "Aku akan keluar membeli makanan, aku tidak akan lama. Kau mau makan apa?" Aku terdiam dan sedikit berfikir, "um, aku ingin cream soup saja ya, disini dingin." Ele mengangguk mengerti dan berlalu meninggalkanku.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang