Part 38

381 54 62
                                    

BRAKKKK

Harry menggebrak meja dihadapan nya dengan cukup keras, tentu saja itu membuat gadis dihadapannya terlonjak kaget.

"Ha-r-ry.. baiklah, aku akan pergi." ujar gadis itu dengan sedikit terbata-bata, matanya menahan air mata agar tidak terjatuh, tubuhnya sudah lemas dan gemetar, jelas saja, ia sangat takut melihat Harry sekarang, Harry membentaknya, menatapnya tajam seolah dia adalah daging segarnya, Harry begitu kacau, tentu itu tidak terlihat seperti Harry yang biasanya.

"No, stay here," gumam Harry dengan cukup pelan, bahkan terdengar lebih seperti bisikan, tapi itu masih bisa terdengar oleh gadis dihadapannya yang masih berdiri mematung.

"Maaf, aku hanya sedang kacau," tambah harry lagi, kali ini dia menatap mata gadis itu, dia merasa bersalah saat mengetahui gadis itu sedang menahan air matanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Harry menatap dengan tatapan menyelidik. "Aku kerumahmu, Anne bilang kau pergi sejak siang tadi, aku mencarimu dan aku menemukan mobilmu terparkir di sana, jadi aku yakin kau ada didalam." jelasnya panjang lebar, Harry hanya mengangguk mengerti. Sebenarnya ia tidak terlalu menyukai gadis dihadapannya ini, tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia butuh seorang teman sekarang, teman yang bisa menghibur dirinya, setidaknya membuat dia merasa lebih baik.

"Kau bisa bercerita padaku, hazz."

"Bercerita apa?" jawab Harry dingin dan datar.

"Apapun, aku akan nendengarkannya."

Harry menghela nafas panjang, dia mengusap wajahnya kasar, 'apa aku harus bercerita padanya? Tapi aku membutuhkan teman untuk berbagi sekarang, tapi apa dia orang yang bisa aku percaya?' batinnya.

"Aku hanya merasa hidupku menyedihkan, tidak ada yang peduli padaku."

Aku selalu dicampakkan.

"Tidak, semua orang peduli padamu, kau tau? Teman-temanmu menghubungi ibumu setiap hari untuk menanyakan kabarmu, dan kau tau? Zayn begitu kacau setelah kau mendiamkannya, dan apa kau ingin tau? Clara seperti tidak mempunyai keinginan untuk hidup setelah kau tidak memberinya kabar berhari-hari."

Astaga, Clara.

Harry menundukan kepalanya, membayangkan apa yang baru saja Kendall katakan, ya, Kendall. Sejujurnya ia memang baik, hanya Harry tidak faham mengapa ia bisa berubah menjadi menjengkelkan, sepertinya ia berubah hanya karna ingin putus denganku? Ha-ha entahlah. Itulah yang berada di fikiran Harry.

Benarkah teman-temanku menanyakan kabarku?

"Bagaimana kau tau?"

"Karena aku setiap hari bersama mereka."

Jelas saja dia—Kendall—tau, saat ini statusnya adalah kekasih Zayn Malik. Ya, walaupun hanya berpura-pura, tapi tetap saja yang dunia tau adalah Kendall Jenner kekasih Zayn Malik, dan tentu saja mereka akan selalu bersama-sama.

Lalu, bagaimana ia bisa tau jika Clara begitu merasa kehilangan aku?

"Lalu Clara?"

"Aku menghubunginya setiap hari, dan dia hanya menangis."

DEG

Mengapa rasanya sangat sakit ketika mendengar dia menangis? Apa aku penyebabnya? Dia menangis karenaku? Aku bodoh. Aku memang bodoh, bagaimana mungkin aku bisa membiarkan seseorang yang sangat aku sayangi menangis karenaku.

"Aku tidak bisa terus bersamanya, dia mencintai Zayn, bukan aku."

"Kau yakin? Aku tidak yakin jika dia mencintai Zayn." ucapnya dengan tersenyum simpul, senyumnya begitu aneh, apa dia meremehkanku? Aku tidak suka melihat senyum miringnya itu.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang