six

53 1 0
                                    

Aku terbangun dari mimpiku dan segera mengambil obat sakit kepala setelah aku meminum obat aku merasa lebih bail lalu aku segera mandi dan sarapan. Tiba-tiba hp ku berbunyi

Derttt....derttt....derttt.

"Halo"kata ku.
"Halo. Selamat pagi Harry,Ini aku alex aku menyetujui tes darah di rumah sakit."kata alex
"Baiklah. Kapan kita akan ke rumah sakit dan jam berapa?" Tanya harry.
"Besok pagi jam 10.00, dirumah sakit ×××( gw ga tau nama rumah sakit di luar negeri.Hahaha sorry)"kata alex.
"Ok. Terima kasih"

Dilain tempat Alexa mendapat kabar buruk kalau pacar elisa masuk rumah sakit dan ini sudah menunjukan pukul 10.00 aku sudah harus kerumah sakit untuk menjenguk Max pacar elisa. Sekarang aku sudah di perjalanan menuju tumah sakit mungkin 10 menit lagi sampai karena jarak rumah sakit dan studio tempatku bekerja tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempat di rawatnya Max.

Di lain tempat harry sedang ada di perjalanan ke rumah sakit mungkin 15 menit lagi sampai karena harry sedang terjebak macet.

Akhirnya aku sampai kata Alexa lalu segera pergi ke ruangan yang sudah di beri tau oleh Elisa.

Aku sudah sampai di rumah sakit dan sudah bertemu dengan ayah Alexa yaitu Alex kami sedang berjalan menuju ruangan yang akan kami tempati untuk melakukan tes katanya dokter yang akan menangani kami(aku dan alex) adalah temannya Alex. Katanya mungkin sekitar 5 menit lagi tes dna kami selesai dan sisa menunggu konfirmasi dari dokter sekitar 3 hari lagi.

Dilain tempat.
"Apakah kau Baik-baik saja Max?" Tanya Alexa.
"Iya sudah lumayan baik"kata Max.
"Apakah kau sudah makan elisa? "Tanya ku pada elisa.
"Belum."kata Elisa.
"Apa!!! Kau harus makan aku akan menjaga Max." Kata alexa.
"Apa kau tidak keberatan? "Tanya elisa.
"Tidak,sana cepat pergi makan!"kata alexa.
"Baikalah terima kasih"kata elisa beranjak pergi.

Akhirnya tes pun sudah selesai dan aku sisa menunggu hasilnya.
Dokterpun datang.
"Kalain bisa liat hasilnya 2 harilagi"kata dokter.
"Baiklah terima kasih"kata ku dan alex. Lalu aku pergi tanpa berbicara pada alex.

Tadi aku baru saja menjalani tes DNA bersama Alex di rumah sakit. Semuanya berjalan seperti mimpi, setelah menjalani tes DNA aku langsung pergi tanpa berbicara dengan pria itu. Ia sedang tidak ingin bicara. Ia selalu tegang untuk berbicara. Karena ingin menjernihkan pikiran, ia memutuskan untuk duduk di bangku tama rumah sakit.
Ia sedang memikirkan hasil tes yang diterimanya. Apa hasilnya? Bagaimana selanjutnya? Apa yang harus di lakukan? Banyak sekali pertanyaan yang lewat di dalam benaknya. Ia sedang sibuk bergumal dengan pikirannya sendiri sampai gadis itu tiba-tiba muncul di hadapannya.
Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Baru saja dia memikirkan tentang Alexa dan sekarang gadis itu langsung ada di hadapannya dengan wajah berseri seri dan senyum ceria yang terlukiskan di bibirnya. Begitu melihat Alexa, entah mengapa Harry merasa beban pikirannya berkurang dan hatinya terasa hangat.
Aneh sekali... kenapa hanya melihat gadis itu saja ia bisa merasa gembira?
Seharysnya aku tidak melakukannya pikir Harry lagi,seharusnya aku tidak memeluknya.
Tetapi pada kenyataannya ia memang ingin memelum Alexa. Saat itu ia tidak berpikir sama sekali. Ia hanya melakukan apa yang menurutnya hal yang wajar. Rasanya wajar sekali memeluk Alexa. Rasanya menyenangkan. Untuk sesaat sepertinya ia bisa melupakan masalahnya, melepaskan ketegangan di pundaknya dan bernapas dengan lega. Hanya saja, memeluk alexa juga menimbilkan kesadaran baru.
Dan masalah baru.
Harry membuka matanya kembali dan menatap kosong ke langkah.
Entah sejak kapan perasaan ini timbul dalam dirinya, tapi setelah apa yang dilakukannya tadi, ia sadar ia tidak dapat menjauh dari Alexa. Ia sudah jatuh terlalu dalam dan tidak bisa keluar lagi.
Tidak bisa keluar... atau tidak mau keluar?
Entahlah. Yang pasti ini artinya masalah.

*Flashback*
Alexa meminta izin untuk ketoilet seentar pada max dan max memperbolehkan alexa untuk pergi ke toilet. Setelah dari kamarmandi alexsa tidak sengaja melewati tama rumah sakit dan melihat Harry. Alexa pun menghampiri Harry.

"Harry?" Harry pun berbalik dan menemukan alexa.
"Iya, apa yang kau lakukan di rumah sakit?" Tanya Harry.
"Aku menjenguk Max dia kecelakaan. Kau sendiri?"tanya alexa.
"Ohh... a..aku sedang menjenguk sahabat ku juga."kata harry berbohong.
"Ohh...."kata alexa
"Waktu itu aku kekantormu aku kekantormu tom mengatakan kalau kau bekerja seperti mesin. Tolong ingat kau bukan mesin. Kau pasti tau kalau tidak istirahat kau bisa sakit nantinya. Mesin juga bisa meledak kalau di pakai terus menerus setiapa harinya. Kau dengar?" Kata alexa panjang lebar.
Harry tertawa mendengar ocehan Alexa,suara gadis itu membuatnya tenang.
"Karena itulah aku sekarang memelukmu"kata Harry sembil memeluk Alexa.
"Harry janagn bercanda."kata alexa sambil berusaha melepaskan pelukannya, tapi harry tidak membiarkan nya.
"Aku tidak bercanda Alexa." Kata harry sambil menatap mata Alexa. Mata kelabu yang sangat hangat dan dalam. Lalu laki laki itu tersenyum.
"Kau membuatku merasa lebih baik. Menyenagkan sekali memelukmu seperti ini, sampai sampai aku takut tidak sanggup melepaskan diri lagi."kata harry.
Ketika mengucapkan kalimat terakhir itu tatapan harry menerawang , seakan sedang berbicara pada dirinya sendiri.
Lalu Alexa mengejutkan dirinya sendiri dengan bertanya,
"Memangnya kau berniat melepaskan diri."
Tatapan harry kembali terpusat oadanya, laki laki itu tertegun sejenak, lalu tersenyum tipis.
"Tidak. Kalau memang boleh, aku tidak berniat melepaska diri."
Tara mengerjapka matanya lagi. Kalau boleh? Apakah harry sedang memita izinnya? Tapi alexa tidak mau bertanya lagi karena tadi ia sudah melontarkan pertanyaan kanyol yang membuatnya malu sendiri. Aneh sekali laki laki ini bisa membuatnya merasakan apa yang sedang siarasakan saat ini. Tapi alexa taidak mau memikirkannya sekarang. Untuk saat ini ia akan membiarkan dirinya sendiri menikmati kebersamaannya bersama Harry.
"Harry" panggil alexa lagi.
"Hm?"
"Kau tau, kalau ada msalah, kau bisa cerita padaku. Mungkin aku tidak bisa membantu, tapi setidaknya aku bisa menjadi pendengar yang baik."
Beberapa saat harry tidak menjawab, lalu ia bergumam,
"Jangan khawatirkan aku, alesa. Aku tidak apa-apa. Tidak aka terjadi apa-apa. Semuanya akan Baik-baik saja."
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu"kata alexa.
"Bye"kata harry.

*Flashbackoff*

Aku sudah harus pulang ini sudah malam. Akupun berjalan menuju mobil untuk pulang.

••••••
Gimana bagus ga? Vote and coment please....

autumn in LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang