Disclaimer : THIS PLOT IS MINE!
-
Mereka semua terdiam sejenak, memahami semua perkataan Kyuhyun. Dan Ny.Cho menjadi satu-satunya orang yang paling semangat. Beliau tersenyum dan meraih tangan Sooyoung, mengelus punggung tangannya. "Sooyoung-ah... aku ingin kau menjadi menantuku. Kau harus mau, ya?"
"Eomma!" Kyuhyun tersentak.
"Eomma-nim~" lirih Sooyoung.
"Ya, sebenarnya mala mini adalah acara perjodohan antara Kyuhyun dan Sooyoung..." jelas Ny.Choi.
"Suka tidak suka, kalian patut menerimanya." Tambah Tuan Choi.
"Tidak ada penolakan!" lanjut Tn.Cho.
Tiba-tiba saja Seohyun mengeluarkan satu kartu undangan dan meletakkan dimeja tengah. "Bahkan suamiku sudah mendisign kartu undangan untuk kalian. Apakah hasilnya bagus?" ungkapnya.
Kyuhyun dan Sooyoung tak bias berkata lagi. Mereka hanya bias termenung dan bungkam. Mereka menelisik satu persatu raut wajah yang ada disekitar. Mereka hanya menjawab dengan wajah bahagia sambil mengangguk.
"Kami sudah menyiapkannya sejak satu minggu yang lalu. Sekarang semua sudah fix. Tinggal menyebar undangan saja. Pernikahan kalian lima hari lagi." Jelas Tn.Cho.
Kyuhyun dan Sooyoung tercengang, "MWO???" (APA???)
-
Hari itu pun tiba. Hari dimana Kyuhyun dan Sooyoung berjanji dihadapan Tuhan untuk mengukir kasih penuh cinta sehidup semati dalam keadaan susah atau pun senang. Semua itu berjalan lancar. Tidak ada yang berkesan dihati masing-masing. Kecuali semua para undangan serta keluarga yang sangat menyukai pasangan didepannya.
Setelah acara selesai, pasangan tersebut langsung dibimbing ke salah satu kamar yang ada di kediaman keluarga Cho, 'kamar pengantin'. Dengan segala hiasan yang ada, seharusnya sepasang pengantin itu tersenyum dan mencurahkan rasa bahagianya. Namun tidak dengan pasangan kali ini. Kyuhyun mendengus dan Sooyoung menutup matanya agak lama sambil mengatur nafasnya. Entah apa yang sebenarnya terjadi hari ini. Pikir mereka.
"Sooyoung-ssi..." sapa Kyuhyun, memecah keheningan.
Sooyoung menoleh, "Ya, ada apa?" tanyanya.
Kyuhyun terdiam sejenak. Dia berpikir apa yang seharusnya dia tanyakan kali ini. Kenapa tadi dia menyapanya, sih? Alhasil, dia jadi bingung dan parno sendiri.
Dengan keberanian penuh, Kyuhyun melangkah mendekati Sooyoung yang tengah duduk didepan meja rias. Yeoja itu sibuk melepas semua pernak-pernik dikepalanya. Namun, kegiatannya terhenti ketika melihat sosok Kyuhyun dari cermin didepannya. Mereka bertatapan melalui cermin tersebut. Sooyoung dengan pandangan datarnya dan Kyuhyun dengan pandangan penuh tanyanya.
Sooyoung tiba-tiba memutar posisi duduknya, membuatnya berpandangan langsung dengan Kyuhyun. Dia mendongak menatap wajah suaminya. "Ada apa?" Tanya Sooyoung untuk kedua kalinya.
Entah kenapa, tiba-tiba ada sebongkah keberanian dalam diri seorang Cho Kyuhyun untuk berlutut agar posisi wajah mereka sejajar. "Boleh aku betanya padamu?" ucapnya pelan. Sooyoung mengangguk. "Apa kau yakin dengan pernikahan ini?"
Sooyoung terdiam sejenak memikirkan pertanyaan yang menurutnya sangat ambigu itu. Namun akhirnya dia menjawab, "Aku tak akan melakukannya jika aku tak yakin." Suaranya tegas.
"Apa yang membuatmu yakin?"
"Takdir. Aku sudah masuk ke takdir ini, maka aku harus yakin dengan apa yang kudapatkan."
"Walau tanpa cinta?"
"Cinta?" Kyuhyun mengangguk. "Itu hal yang mudah. Kebersamaan yang memiliki porsi lebih akan menciptakannya." Kyuhyun bungkam.
"Kenapa kau selalu menjawab tegas tanpa ekspresi? Bisakah kau menjawab dengan yakin dan sesuai dengan kata hatimu? Bahkan aku susah membaca bagaimana perasaanmu." Keluh Kyuhyun yang kini sudah berdiri dengan nafas yang sedikit tersengal, menahan emosinya. Dia sedang bimbang dan bingung, tapi kenapa Sooyoung tetap tenang dan menganggap seperti tak ada yang terjadi diantara mereka?
"Kita belum mengenal lebih jauh. Wajar jika kau tak mengerti apa pun tentangku. Walau pun begitu, aku bisa mengerti apa yang sedang kau pikirkan. Sekarang, aku bertanya padamu. Kenapa kau tak melarikan diri jika memang kau tak setuju dengan pernikahan dadakan ini?"
Kyuhyun menatap tajam Sooyoung dalam diam. Sial! Bagaimana bias yeoja ini membuat otakku buntu? Tak lama kemudian, Kyuhyun tersenyum manis. "Siapa yang bilang aku tak setuju? Aku setuju, lantas aku tidak melarikan diri." Dia tetap tersenyum. "Kau menerima, aku menyetujui. Bukankah jawaban kita sama?" senyumannya lebih mengembang seraya meraih kedua tangan istrinya. Hal tersebut membuat Sooyoung bingung dibalik wajah datarnya. "Choi Sooyoung, mari mulai untuk saling mengenal?" ajaknya dengan menekan kedua telapak tangan Sooyoung didadanya.
"Boleh." Jawab Sooyoung tanpa babibu. Suara datar dan tatapan tak berubah. Hal tersebut membuat Kyuhyun geram. Memaksa suaminya tersebut menghempaskan kedua tangannya agak kasar. "Bisakah kau berekspresi ketika berbicara? Hahh... aku jadi seperti orang gila, Choi!" kesalnya. Sooyoung hanya diam memandang sang suami yang sedang frustasi.
"Inilah hal pertama yang akan kau pahami. Aku dengan segala kekuranganku. Kau berkata susah membaca pikiranku karena aku tak memiliki ekspresi. Maka dari itu, kenalilah aku dengan baik." Tutur Sooyoung sambil berjalan mendekati Kyuhyun yang sedang duduk ditepi ranjang. Dia berlutut. Meraih tangan kanan suaminya dan membimbing tangan itu ketengah dada sang pemilik tangan. "Kenali aku dengan hatimu."
Kyuhyun bungkam dan tertegun. Dia takjub, dia senang, dia bahagia, dia berdebar, dia kagum. Bahkan Sooyoung sudah masuk kamar mandi pun tatapan mata Kyuhyun tetap mengikuti yeoja itu. Kini dia tertegun memandang pintu yang tertutup itu, mendengar kucuran air dibalik sana.
Sooyoung, yeoja datar yang mampu membuat Kyuhyun berdebar-debar.
-
Malam ini begitu sunyi. Sooyoung merasa canggung, hanya saja dia tak menampakkan rasa canggung itu. Dengan wajah datarnya, dia asyik berkutat didepan laptop. Mengetik sesuatu secara cepat. Sesuatu yang harus dia kumpulkan minggu depan. Mendapat jatah libur sebanyak tiga hari atas pernikahannya sangatlah lumayan untuk mengejar setoran tugas hari berikutnya. Menjadi orang yang santai setelah semuanya selesai adalah salah satu sosok Choi Sooyoung.
Beda dengan Kyuhyun yang sedari tadi bersandar di dash board ranjang sambil memainkan PSP seperti biasa yang dilakukannya ketika malam. Masalah pekerjaan sudah di hendle oleh kaki tangan Cho Grub. Jadi, tidak ada salahnya bukan dia bersantai menikmati jatah cutinya sepanjang satu minggu ini?
Merasa lelah, mengantuk, dan cukup bosan, Kyuhyun pun mematikan benda kesayangannya tersebut. Kemudian dia bersiap mengambil posisi tidur. Saat hendak menarik selimut, kedua matanya terpaku menatapi punggung datar seorang yeoja berbalut piyama tipis berwarna merah yang sedang duduk tegang di meja kerjanya. Bisa dilihat, kedua tangan yeoja itu tengah bergerak lincah diatas Keyboard. Kyuhyun menengok kebelakang sejenak, melihat jam dinding yang ada disana. Sudah nyaris pukul satu tengah malam. Apakah dia tidak lelah? Pikirnya.
Atas dasar perjanjian mereka berdua tentang hubungan dalam pernikahan ini, Kyuhyun pun tak segan-segan menyambangi Sooyoung, turun dari ranjang dan berdiri disamping yeoja yang masih saja berkutat tegang tersebut.
"Soo..."
-
TBC
Next?
Voment dulu dong ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me by Your Heart - KyuYoung FF
RomanceCast : Kyuhyun - Sooyoung Genre : Romance, Married Life, a little hurt, NC17+ Disclaimer : THIS PLOT IS MINE! - Usia 30 tahun. Bukankah itu adalah ukuran bagi seorang pria untuk memantapkan pilihannya? Diusia yang sudah berkepala tiga itu sudah sewa...