Part 6

2.7K 149 15
                                    

Disclaimer : THIS PLOT IS MINE!

-

Sudah tiga bulan berlalu sejak kejadian aksi malam pertama mereka yang gagal dan membuat jiwa raga seorang Cho Kyuhyun runtuh untuk pertama kalinya. Kini, namja itu belum berani mengulang aksi yang seharusnya sudah dia lakukan bersama istri yang semakin hari semakin dia cintai itu.

Malam ini, Cho Kyuhyun tampak lelah. Baru saja dia menjalani meeting bersama pemegang saham lainnya berkaitan dengan dana anggaran perusahaan yang cukup menurun drastis dibandingkan yang sebelumnya. Namun, masalah itu tetap masalah di kantor, salah jika dia bawa pulang ke rumah. Dia tak ingin mencuatkan emosi sedikit pun, mengingat latar belakang sang istri yang cukup mengenaskan.

Sehari setelah kejadian itu, sebisa mungkin, Kyuhyun mendatangi kediaman Seohyun di daerah timur kota Seoul. Disana dia pergi seorang diri pada akhir pekan dengan memberi alasan kepada istrinya jika dia memiliki meeting penting. Saat itu, Kyuhyun langsung menanyakan semua hal tentang Sooyoung, istrinya.

-

Seohyun yang ditemani seorang namja polos bernama Yonghwa itu pun menjelaskan segalanya. Masa lalu seorang Choi Sooyoung yang sampai kapan pun tak akan pernah tersirat dibenak seorang Cho Kyuhyun. Awalnya dia berpikir jika istrinya pernah dilecehkan, bahkan diperkosa hingga membuat jiwa yeoja itu kalut dan mati jika mengingat hal itu. Namun, kenyataan yang Seohyun utarakan tidak demikian.

"Eonni-ku pernah membunuh seseorang." Seohyun terdiam dan menunduk. Dia sedih jika harus menguak kembali kisah pahit sang kakak. Yonghwa langsung menggenggam tangan istrinya untuk memberikan kekuatan. Ya, masalah rumah tangga Kyuhyun-Sooyoung harus dituntaskan. Begitu pikirnya.

Kyuhyun kaget mendnegar penjelasan tersebut, tapi tetap tak mau memotong cerita Seohyun dengan pertanyaan nonncen seperti: Dia membunuh? / Istriku pembunuh? / Bagaimana bisa dia membunuh? / mangapa harus membunuh? / dan lain sejenisnya.

Seohyun merasa ini harus segera di perjelas. Fatal jika hal penting ini dia sembunyikan dari sang suami kakaknya. Dia pun mengangkat kepalanya dan terlihatlah wajah merah basahnya. "Dia melakukan bukan tidak dengan alasan-" dia mengambil jeda untuk bernafas, "Eonni nyaris kehilangan kegadisannya jika dia tak melakukan hal tersebut." Lanjutnya. Tampak wajah yang mulai memerah marah menahan emosi didiri Seohyun ketika menjelaskan awal kejadiannya. "Kim Tae Yang, kekasih pertama eonni. Seorang pemain drum tersohor dikalangan anak SMA lainnya. Yah... ini kejadian empat tahun lalu ketika acara kelulusan SMAnya." Seohyun mengatur nafasnya kembali. Ini sungguh menyesakkan. "Awalnya mereka terlihat manis dan romantis. Tae Yang adalah namja pertama yang mengajarkan eonni arti cinta untuk kali pertamanya. Namja yang humoris walau perkataannya sakartis. Seorang yang romantis, walau ditengah ekspresi sinisnya. Penyayang yang sangat ramah dan selalu tampak manis. Setidaknya itulah beberapa hal positive yang aku tahu darinya. Sayang, itu hanya di awalnya saja. Tidak dengan selanjutnya." Seohyun terdiam kembali dan menundukkan wajahnya, berusaha meredam bara api di hatinya. Rasanya ingin sekali dia cabut bara itu dan langsung dia lempar ke tubuh namja bernama Tae Yang itu.

"Satu minggu setelah mereka melakukan kencan untuk kali pertamanya, Tae Yang brengsek itu menarik paksa eonniku untuk menginap di apartmentnya. Beruntung, eonni bisa mengelak dan pulang dengan selamat. Eonni merasa dia jahat telah menolak Tae Yang, tapi tetap tubuhnya tak mau menerima alasan apapun. Dia risih jika Tae Yang itu sudah mulai menggrayangi wajahnya, lehernya, dadanya, dan sampai pada satu titik sensitive seorang wanita dibawah sana. Kejadian itu berulang kali terjadi hingga suatu ketika eonni memergoki Tae Yang brengsek itu menggoyangkan pinggul diatas ranjang. Alih-alih tak ingin ketahuan, eonni memilih bersembunyi dibalik pintu yang tak tetutup itu. Yah, eonniku tahu betul password untuk masuk kedalam sana. Dia menyaksikan permainan itu. Permainan bodoh yang dengan nikmatnya dilakukan oleh kekasih tercintanya. Eonni berharap, sesuatu dibawah tubuh namjanya saat itu hanyalah guling atau paling parah alat pembantu orgasme, alat pengganti bentuk sebuah kewanitaan. Namun mata eonni semakin melebar kala dia mendapatkan wajah tak asing dibawah namjanya yang goyangannya semakin lama semakin kencang. Eonni pun memilih menutup telinga dan menangis kala jeritan sexy seorang yeoja yang dikenalnya menggema, beriringan dengan desahan panas namjanya. Menyakitkan, yeoja itu sahabatnya, sahabat dekatnya, sahabat yang dianggap saudaranya, Jung Nii Naa"

Entah siapa yang membimbing, kedua tangan Kyuhyun sudah mengepal erat. Rahangnya pun mengeras dengan wajah merahnya. Keterlalun!

"Karena tak tahan, eonni memutuskan untuk berlari dan tak sengaja menabrak sebuah pot guci. Pot itu pecah dan alhasil, keberadaannya diketahui oleh Tae Yang. Dia berlari pergi dan menangis dikamarnya tga hari tiga malam. Kami yang tak tahu cerita hanya bisa menerima kedatangan Nii Naa dan juga Tae Yang. Namun, setelah keadaan normal, tanpa sepengetahuan kami, eonni dibawa lari oleh Tae Yang. Namja brengsek itu berlutut dihadapannya dan bersumpah jika hal yang waktu itu dilihat eonni bukanlah yang sebenarnya terjadi. Eonni tak merespon atau pun berkomentar tentang hal itu. Sampai setelah Tae Yang selesai berbicara, dia mengungkapkan sebuah kalimat: kita berakhir."

Seohyun sudah menitikkan air matanya. Dia benar-benar sakit jika mengingat kejadian buruk itu. Walau bukan dia korbannya, tapi tetap seperti dialah yang menjadi korban selama itu menyangkut kakak tersayangnya.

"Tae Yang merasa tak terima dicampakan seperti itu. Dia membabi buta menikam eonniku. Menciumnya kasar dan nyaris memasuki keperawanan eonniku. Saat itu matanya melihat sebuah gunting besar di dekat nakas, tanpa berpikir lagi, eonni menusukkan benda itu tepat di perpotongan leher Tae Yang, tepat pada urat nadinya. Dan... namja itu tersungkur tanpa jiwa dilantai kamar apartmentnya. Sempat terjadi masalah hukum yang berlarut, tapi CCTV membuktikan segalanya. Eonni diposisi yang aman. Dia korban yang melakukan hal terbaik dalam situasi seperti itu. Keluarga Tae Yang tak terima, tapi apa mau dikata, Hukum selalu memutuskan yang paling benar. Hingga akhirnya, masalah ini clear," akhir cerita Seo, dia tersenyum lega dan menghapus jejak air matanya. "Kuharap kau bisa membahagiakannya. Dia sudah banyak mengalami masa pahit, Kyuhyun oppa~"

Kyuhyun memahami segala gejolak pilu yang dialami istrinya. Ya, tak akan ada yang boleh menyentuhnya seperti itu lagi. Dia menyesal karena saat itu, dia nyaris melakukan hal yang sama. Dan jika dia berada di posisi Sooyoung, dia lebih memilih membunuh pelakunya. Beruntung saat itu tak ada benda tajam disekitar kamarnya. Dan lagi... dia tak akan menyalahkan Sooyoung jika memang itu yang akan dia dapatkan.

-

"Aku Pulang~" seru Kyuhyun dengan suara agak keras setelah dia berhasil melepas sepatunya dan langsung berjalan masuk mengenakan sandal rumahnya. Dia menelisik segala sudut ruangan, kenapa tak ada bayangan orang sedikit pun? Kenapa tak ada sahutan sekecil pun?

"Sooyoung-ah... " panggilnya. Dia berjalan menuju kamar mereka dan nihil. Tak ada sosok yang dicarinya. "Soo..." kembali dia memanggil nama istrinya, membuka kamar mandi dan kemudian membuka lemarinya. Oh, astaga, semua pakaiannya masih terjejer rapi. Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Tidak mungkin Sooyoung kabur atau pergi tanpa pamit dengannya.

Degupan jantungnya terasa berdebum kencang. Dia sudah mencari kesegala ruangan, tapi taka a satu pun jejak yeojanya. Kyuhyun nyaris ambruk jika saja dia tak menahan tubuhnya di meja makan.

"Sooyoung-ah... kau dimana???" racaunya beberapa kali sambil menunggu jawaban dari sebrang sana. Sudah lima kali dia coba menghubungi istrinya itu, tapi jawabannya tetap sama: nomor yang anda tuju, saat ini tidak dapat menerima panggilan.

-

Next?

Vomentnya dulu dong! ^_^


Marry Me by Your Heart - KyuYoung FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang