Wkwk judul apaan yang telah gua buat sungguh ku lagi stuck buat judul. Cuma itu yang muncul di kepala jadi yaudah tulis aja hihi.
❇❇❇
Sejak kejadian 1 minggu yang lalu saat Jean lari meninggalkan Tito dan Nenta, ia tak pernah sekalipun bertemu atau chat dengan Tito. Jean merasa bersalah karena telah meninggalkan Tito dan Nenta.
Hari ini Jean sangat senang karena seharian ia jamkos alias jam kosong karena guru olahraganya sedang ada tugas di luar kota dan guru seni budayanya sedang sakit, dan akhirnya seluruh siswi turun kelantai bawah dan duduk duduk di Gazebo sekolah sambil menunggu bel pulang.
Jean duduk dilantai bersama Veva,Natya dan Dita sedangkan Alice sedang bermain sepak bola, si Nata sedang ber-selfie ria.
Mereka berempat -Jean,Veva,Natya,Dita- sedang membicarakan konser 5sos yang katanya tahun depan diadakan di indonesia, tiba-tiba saja ada pengumuman
"Bagi siswa kelas 10,11,12 yang beragama islam nanti shalat jum'at disekolah sekali lagi bagi siswa kelas 10,11,12 yang beragama islam nanti shalat jum'at disekolah"
"Yehew gua seneng banget dah kalo semua kelas shalat disekolah, jadi yang cewe kagak usah nunggu lama-lama,"ucap Jean kegirangan.
Lalu seketika Jean diam membeku karena Tito lewat dengan temannya sambil menekuk lengan bajunya sampai siku dan tiba-tiba saja Nenta muncul mengagetkan Tito dari belakang, Tito menoleh ke arah Nenta dan mengetahui jika Jean melihatnya. Jean segera membuang muka dan berpura-pura sedang berbicara dengan teman-temannyaVeva menyenggol bahu Jean "ada Tito tuh."
"Tapi kok sama cewek sih?" tanya Dita
"Pacarnya kali," sahut Natya
"Ah masa jelek gitu pacarnya," komentar Veva
Jean yang tidak tahan akhirnya berbicara "Udah deh ah gausah bahas Tito mulu, bosen gua."
Natya melongo "Lah elu udah kagak suka Tito Je?"
Jean hanya diam sambil membuka hapenya. Saat Jean membuka hapenya, ada Line masuk ia segera membuka. Ternyata dari Tito
Nandika Tito : pulang sekolah tunggu gua di gazebo.
Jean hanya membacanya saja tak berminat untuk membalasnya.
"Kantin yuk," ajak Veva
"Yuk." jawab mereka berbarengan. Mereka berempat segera berjalan ke kantin.
✳✳✳
"Je elu kagak pulang?" tanya Alice
Jean menggeleng lesu "Hem, kalo lu mau pulang duluan kagak apa-apa, Tito nungguin gua di-Gazebo."
"Lah kalo dia nungguin lu di-Gazebo kenapa elu enggak ke sana bege," Nata menggelengkan kepalanya
"Yodah gua kegazebo dulu bye," ucap Jean seraya berdiri dan melangkah menuju Gazebo
Sesampainya di Gazebo ia sudah melihat Tito yang tengah menunggunya sambil memainkan Handphonenya
Jean duduk disebelah Tito "nunggu lama?" tanya Jean.
Tito menoleh lalu tersenyum "iyalah dari abis jum'atan tadi. Aku uda nunggu sejam."
Jean mendengus "kalo gitu kenapa enggak ditinggal pulang aja? Kenapa nungguin? Emang mas Tit mau ngomong apaan sih?" tuntut Jean
Tito menarik ujung hidung Jean "satu-satu dong kalo tanya." Jean hanya bisa menunduk malu
'Anjer nih orang buat gua blushing aja." ucap jean dalam hati
"Oke balik ke topik. Gua mau tanya kenapa elu kemaren minggu tiba-tiba ngilang gitu aja?" tanya Tito
Jean terlihat gugup, ia memilin ujung roknya "itu...em... kemaren gua kebelet boker, jadi langsung lari pulang deh," jawab Jean dengan cengiran
Tito hanya mengangguk "Oh gitu."
tiba-tiba saja ada seorang siswa datang menghampiri Tito dan Jean "hey Tit." sapa cowok tersebut sambil menubrukkan kepalan tangannya dengan kepalan tangan Tito
"Eh! Elu ngapain disini?"tanya Tito
"Kagak gua tadi liat sepedah lu, yah tadinya gua mau ngajakin elu bareng." "eh gua kok kagak elu kenalin sama cewe lu sih?" sambung cowo tersebut.
Tito menepuk jidatnya "iya gua lupa bro. Nih kenalin Jean, Jean kenalin nih sahabat gua Sandi."
Jean dan Sandi berjabatan tangan sambil tersenyum "entar malem keluar yok Tit," tawar Sandi. "Ajak juga Jean noh." sambung Sandi
"Okeylah di tempat biasanya ye, nah elu sama siapa?"tanya Tito
"Gampang mah kalo gua. Gua cabut duluan ya bye!" ucap Sandi melangkah menjauhi mereka berdua.
"Entar malem gua jemput ya Je."
Jean hanya tersenyum simpul "kalo gitu gua pulang dulu bye!"
Jean pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan melesat menuju rumahnya
✳✳✳
Jean berjalan mondar mandir didepan kaca kamarnya, ia bingung mau memakai baju apa karena tito tak memberitahu mereka akan pergi kemana. Ia kemudian memilih baju asal-asalan, jean hanya menggunakan kaos berwarna broken white dan dress selutut bermotif daisy.
Saat Jean mendengar bunyi klakson mobil ia segera menyambar tas selempangnya yang ada dimeja belajar dan menuruni tangga secepat kilat lalu menghampiri Tito "um hai." sapa Jean kepada Tito yang sedang bersandar di mobil.
Tito menilai penampilan jean dari bawah keatas "hm gua salah kostum ya?"tanya Jean
Tito menggeleng "enggak kok, yuk berangkat keburu kemaleman entar." mereka segera menaiki mobil dan Tito segera melajukan mobilnya.
Jean melongo saat Tito membelokkan mobilnya ke parkiran pusat perbelanjaan terbesar di jawa timur "jadi elu ngajakin gua ke TP? Gitu ngapain disembunyiin tadi anying." kata jean
Tito hanya meringis mendengar Jean mengumpat "hehe maaf. Yodah yuk langsung aja ketempatnya," ajak Tito
Mereka keluar dari mobil dan menuju ke sebuah restaurant bernuasa jepang, Jean bersorak dalam hati karena ia sangat suka masakan Jepang.
Tito menuju bangku paling pojok, yang sudah ada Sandi dan Nenta. 'Apa gua salah liat ya kalo itu nenta?' batin Jean.
"Hei." sapa Tito sambil duduk dihadapan Nenta, Jean pun duduk disebelahnya.
"Hai Tit, Je." jawab Nenta. Jean hanya tersenyum tipis lalu menundukkan kepalanya.
"Oiya kalian mau pesen apaan? Malem ini gua traktir."
"Hah seriusan lu yang traktir? Emang lu kesambet apaan mau traktir kita semua." tanya Tito
Sandi menggaruk tengkuknya "ehm because gua abis jadian sama dia." Sandi melirik ke arah Nenta.
'Terimakasih ya tuhan gua masih ada kesempatan'
Malam itu itu mereka makan dengan dipenuhi canda tawa karena Jean sudah mau berbaur dengan Nenta
END!
A.n
Hehew end juga, eh belom deh. Lom masuk ke konflik awal ugha heheeeeewwww. Maap apdetnya lama bcs lagi sibuk di akun watty satunya nihh. Jan lupa vomment yak alasyu
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fri]END
Teen Fictionapakah jean bisa mempertahankan persahabatannya yang berada di ambang kehancuran itu?apa bisa dia mempertahankan cintanya? belum lagi jean bertemu dengan seorang laki-laki yang membuat hidupnya berubah 90%, hingga dia merelakan waktu bersama sahabat...