FIVE

138 6 0
                                    

Sambil dengerin lagu di mulmed yah, author lagi seneng lagu ini. Kalau lagi nulis cerita hate is love.

Dan sekedar informasi, cerita ini juga terinspirasi dari drama korea ini.

Dijamin deh, makin berasa bacanya..hehehehe

****

Author POV

Cherry melangkah keluar dari pub dengan langkah besar, saat ini ia tak tahu harus kemana lagi.

Tanpa Cherry sadari seorang lelaki dengan kuncir kudanya menghampiri Cherry, ada rasa rindu yang begitu kuat saat lelaki itu melihat Cherry

"Ry" panggil lelaki itu, Cherry menoleh dan matanya membulat seketika.

Lelaki itu, lelaki yang memanggilnya itu adalah Adrian, mantan sahabat kakaknya Gerry.

"Kamu" lirih Cherry, kakinya serasa tak bisa bergerak. Seketika rasa takutnya hadir kembali

Lelaki itu mendekat ke arahnya, ia sangat merasa bersalah pada Cherry, gadis yang sangat dicintainya itu.

"Jangan mendekat!" Seru Cherry, ia sudah gelagapan. Kakinya benar-benar tak bisa ia gerakan. Air matanya pun sudah jatuh membasahi pipinya, ia sangat takut, takut pada lelaki di hadapannya ini.

"Maafin aku Cherry" Adrian berdiri di hadapan Cherry, ia menatap Cherry penuh dengan rasa penyesalan.

Selama tujuh tahun, Adrian di penuhi rasa bersalah. Saat dirinya bebas dari penjara, ia pun berniat untuk menemui cinta pertamanya yang telah ia lukai.

"Pergi dari sini. Aku gak mau liat wajahmu lagi" kata Cherry gusar "PERGI!" Teriak Cherry.

Dari dalam pub, Reval berlari keluar untuk mengejar gadis yang tadi menghentikan aktifitas serunya itu.

Ia pun meninggalkan wanita yang ia cium tadi, pikirannya saat ini hanya tertuju pada cherry, ia masih ingin bertanya pada gadis itu. Dan hatinya memilih untuk menemui gadis itu lagi.

Mata Reval menyipit ketika ia melihat Cherry tengah bersama lelaki berambut gondrong yang ia kuncir kuda.

"aku sayang padamu Cherry, maafkan aku. Aku menyesal telah melaku--"

"CUKUP!" Potong Cherry

Ia tak ingin mendengar penjelasan lelaki itu. Hatinya cukup sakit dan ia tak ingin mendengar suara lelaki yang telah menghancurkan masa remajanya dulu.

"PERGI, PERGI DARI SINI" teriak Cherry gusar, ia tak ingin menatap wajah lelaki berengsek itu.

Tahu bahwa Cherry sangat ketakutan, ia pun mendekat ke arah Cherry dan lelaki dengan setelan kaus dan juga celana jeansnya yang robek di bagian lutut.

Bila di lihat, jelas lelaki ini bukan orang baik-baik.

"Miss Cherry, kamu tidak apa-apa?" Tanya Reval lalu melihat Cherry yang dari tadi menunduk.

Cherry mendongak ketika ia melihat Reval telah berdiri di sampingnya, saat itu juga Cherry merasa tenang karena ada Reval di sampingnya.

"Mas, tolongin aku" lirihnya lalu mencengkram lengan Reval. Cherry pun bersembunyi di balik punggung besar Reval.

Reval mengangguk dan mengusap air mata Cherry.

"Kamu tenang saja miss Cherry, aku ada disini untukmu" kata Reval lembut.

Lalu pandangan Reval beralih pada Adrian.

"Maaf anda ada perlu apa dengan pacar saya?" Ucap Reval penuh dengan penekanan pada kata pacar.

Hate is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang