• Unbelievable to Say

647 41 11
                                    

Gadis berambut panjang tersebut berjalan memasuki kampusnya. Ia melirik ke kiri. Di gazebo itu sudah ada beberapa mahasiswa seperti menunggu sesuatu pagi ini.

Rue namanya. Ia melangkah lebar-lebar lalu menaiki tiga anak tangga ketika tiba-tiba seseorang menarik tangannya. Ia menoleh seketika.

"Rue?" tanya orang yang ternyata tidak asing bagi Rue sendiri.

"Risa? Ih ngapain aja? Aku lama gak pernah liat kamu lagi." Seru Rue senang.

Gadis cantik yang rambutnya digerai bernama Risa tersebut hanya tersenyum.

"Sok sibuk kali kamu."

"Gaklah. Aku kerjain tugas Rue..."

"Oh..."

Risa menarik lengan gadis di hadapannya itu untuk duduk di pinggir koridor.

"Gimana kabarnya nih?"

"Baik. Baik banget." Rue menatap Risa sejenak. Rasa kagum itu ternyata masih ada setiap kali melihat paras Risa yang sempurna menurutnya.

"Sorry ya abis hari pertama kuliah kita jadi gak pernah ketemu lagi."

"It's okay. Take it easy, Sa."

"Ngomong-ngomong pagi bener kamu ke kampus." kata Risa sambil melirik Rue yang merekah senyumnya.

"Iya, aku ada mata kuliah pagi. Kamu juga?"

"Gak. Aku ada urusan bentar. Di suruh kumpul jam segini di kampus soalnya."

Rue berdeham tanda mengerti.

"Rue, ntar balik jam berapa?"

"Jam setengah 4. Kenapa?"

"Oh, gak papa."

Risa melihat masih ada rasa penasaran tersirat dari mata gadis di sebelahnya tapi ia hanya menyenggol lengan gadis tersebut sambil tersenyum.

"Aku pergi, ya?"

"Mau kemana emangnya?"

"Tuh teman aku udah pada ngumpul!" Tunjuk Risa ke suatu arah kemudian beranjak berdiri sementara Rue duduk mendongak menatapnya.

"Kalo gitu sampe ketemu lagi Risa."

"Iya."

Hal terakhir yang Rue lihat hanya senyum indah Risa sebelum gadis itu berbalik dan melangkah menjauhinya.

******

Rue Pov

Kulirik wanita yang duduk tidak jauh dariku. Wanita pekerja sepertinya dan tidak jauh di sebelahnya duduk gadis seumuranku atau mungkin lebih tua*(read my newest story 'LOVE').

Aku bisa saja segera pulang ke kost karena kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari kampus. Tapi ternyata aku memilih menghabiskan waktu tanpa tujuan dengan duduk-duduk di halte depan jalan utama kampus. Lagipula jika pulang lebih cepat tidak ada yang dapat kukerjakan di kost. Hari ini tugas kosong.

Tidak ada yang bersuara. Hanya hiruk pikuk kendaraan yang bising dan memekakkan telinga. Selang beberapa lama sebuah bus berhenti di depan halte. Dua perempuan tadi segera melangkah memasuki bus. Kuperhatikan benda raksasa itu bergerak hingga menghilang di belokan sana.

Mengingat tak ada lagi yang bisa diperhatikan aku memutuskan pulang saja. Jarakku dari halte hanya berkisar tiga meter ketika sebuah motor melintas. Tidak sengaja kulihat mata pengendaranya menatapku melalui kaca spionnya. Lalu motor tersebut berhenti sedikiy jauh dariku. Ada apa? Siapa?

Keningku berkerut samar. Perasaan was-was menyergapku.

Ketika berjalan tepat di sebelah motor itu, pengendaranya menoleh sambil menurunkan maskernya. Barulah kukenali bahwa orang asing tersebut adalah Ms X. Bagaimana bisa kami bertemu seperti ini?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 21, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Between the WallWhere stories live. Discover now