Hyunnie Yeongie [PART 2]

15 0 0
                                    

"nilai matematikamu jauhhh lebih buruk dari murid-murid lainnya. Benar kan?" tanyanya memecah keheningan dimobil ini.

"nde. Waeyo?"

"kalau begitu mulai besok pulang sekolah kau harus tetap belajar bersamaku setiap hari. Tidak ada penolakan! Aku tak mau reputasiku sebagai guru hancur gara-gara ada seorang murid tidak lulus ujian matematika!"

Mendengar ucapannya sontak aku menoleh ke mukanya, apa aku tidak salah dengar? Aishhh songsaenim ini benar-benar menyebalkan.

"tapi songsaenim, aku...."

"tidak ada tapi-tapian! Sudah ku katakan tidak ada penolakan. Arachi?"

"cha, sudah sampai. Ppali turun!"

"aish dasar songsaenim egois" gumamku

"apa kau bilang?"

"anio. Gamsahamnida songsaenim" ucapku setelah keluar dari mobil lalu membungkuk sedikit

"nde, cheonmaneyo."

-Keesokkan harinya,pulang sekolah-

"kajja pulang" ucap Shin Ae padaku

"eoh, bukankah kau dengan si monyet sunbae itu?"

"ishh jangan memanggilnya seperti itu! Dia ada rapat OSIS"

"ouh, geurae kajja." Aku berniat pura-pura lupa dengan ucapan Cho songsaenim kemarin

Baru, beberapa langkah aku berjalan di lorong sekolah, saat menuruni tangga "YAK!!! HANNA-SSI! JANGAN MENCOBA KABUR KAU!" aku menengok dan sudah terletak smirk khas ala guru menyebalkan itu, aishhh Cho Songsaenim!

"waeyo songsaenim?" ucapku dengan polos. Ingat, aku pura-pura lupa!

"kau tidak ingat perkataanku kemarin Hanna-ssi?"

"anio"

"eoh. Pantas saja nilaimu jelek, ternyata kau sangat pabbo!" mwo? Dia mengataiku pabbo? Heh baru kali ini aku menemukan guru yang menekan muridnya sepertti itu. Aku mulai geram

"okey okey, aku ingatkan lagi. Pulang sekolah, kau harus tetap belajar bersamaku. Aku tak mau repurtasiku menjadi guru hancur karena nilaimu nanti" sambungnya membuatku mendengus kesal, kesal sekaliiiii!!!!!!

Aku melirik Shin Ae, dan begitu juga Shin Ae yang terkejut dengan sikap guru menyebalkan itu. "songsaenim aku boleh ikut juga?" tanya Shin Ae membuatku lebih terkejut lagi. Ishhh ada apa dengan anak ini? "ani! Shin Ae-ssi, kau cukup belajar dirumah, kurasa Hanna tidak akan focus jika bersamamu" tukas Cho songsaenim membuat Shin Ae mengerucutkan bibirnya. "baiklah, kalau begitu aku akan pulang sendiri saja. Pai pai" ucapnya lalu meninggalkanku.

"jadi begini blablablabla" jelas Cho songsaenim yang membuatku pusing. Jujur, aku tidak ahli dalam matematika ini! "aracchi?" tanyanya, aku hanya menggeleng lemah dan pasrah "argh! Kau ini. Perhatikan dengan baik." Tegasnya lalu aku hanya mengangguk lemas

"hoammmm" aku menguap mendengar penjelasan panjang lebar dari Cho Songsaenim, sungguh! Ini membuatku benar-benar bosan!"

"hey! Jika seperti ini kau kapan mengertinya heh?"

"sudah ku bilang songsaenim, aku tidak bisa!"

"hey jangan bilang seperti itu. Okey kurasa percuma mengajarkanmu seperti ini. Pelajarannya kita sudahi dulu, sekarang aku ingin menanyakan beberapa hal padamu."

"mwoya?"

"pelajaran apalagi yang tidak kau mengerti selain matematika?"

"tidak ada"

"jinjjayo? Just math"

"yes sir~"

"okey, mungkin kau tidak mengerti pelajaran ini karena kau membencinya." Aku menyerengitkan dahi bingung dengan ucapan guru menyebalkan ini. "jadi begini, coba sukai pelajaran ini walau kau tidak mudah mengerti. Coba saja, coba sukai, maka akan dengan mudah kau mengerti. Kebanyakan nilai jelek dan ketidakpahaman itu diakibatkan dari ketidaksukaan terhadap pelajaran itu. Arasseo?" sambungnya dan aku hanya mengangguk paham. Baiklah, mulai sekarang aku akan mencoba menyukai pelajaran ini.

"okey kalau begitu kita bikin kesepakatan. Otthe?" ucapnya misterius membuatku bergidik ngeri

"mwo?"

"jika nilaimu di atas 6,5 maka aku akan memberikan segala yang kau inginkan. Tap jika di bawah itu, kau harus mengerjakan tugas dariku. Otthe?" aku ragu dengan ini. Mengingat, aku paling malas mengerjakan soal matematika hufftt, tapi bukankah aku ingin belajar? Benar juga, aku tak mau di SMA 4 tahun hanya gara-gara nilai matematikaku jelek. Dan itu kurasa menguntungkan, aku bisa mengerjai guru menyebalkan ini.

"okey! Deal!" ucapku sambil tersenyum remeh, tunggu saja pembalasanku CHO KYUHYUN!!!

Cho Kyu Hyun POV

Huh, 2 minggu sudah aku mengajarkan Hanna matematika sepulang sekolah, dan 2 minggu sudah aku terus memberikan soal untuknya. Ishh kurasa dia susah sekali mengerti. Waktuku hanya sebulan untuk merubah nilainya itu. Aishh eottokhae? Ya, kurasa nilainya sekarang lumayan lebih tinggi dari biasanya. Biasanya dia mendapat nilai do re mi, tapi sekarang paling tinggi 6 dan paling rendah 5,5. Yah, sedikit lagi kan untuk mencapai standar nilai.

Malam ini sepi sekali, dan juga dingin. Aku mengeluarkan sesuatu dari kantong celanaku. Kalung. Ya, kalung itu dari seseorang yang sangat berharga bagiku. Dia cinta pertamaku dan sampai saat ini aku masih ingin menantinya. Tiba-tiba Ponselku bergetar, eomma? Untuk apa eomma menelponku?

"yeoboseyo eomma?"

"nde. Kyuhyun-ah eomma ingin bicara?"

"waeyo?"

"kapan kau mengenalkan yeojachingumu pada eomma dan appa? Sudah saatnya"

"MWO???!!!!"

"aissshh, waeyo? Kau belum laku?"

"eomma, aku..."

"kalau kau tak membawa yeojachingumu kemari dalam 2 minggu, maka akan eomma jodohkan!"

"MWO!!!! Eomma! Neol neomu nappeun"

"waeyo? Kau tampan dan juga kaya, siapa yang tak mau denganmu heh?"

"tapi eomma, butuh waktu yang lama untuk benar-benar mencari jodoh yang pas!"

"terserah!" plip

"ishh eomma? Yeoboseyo? Eomma?" aishhh eomma sudah mematikan telepon duluan.

Arrggghh eottokhae? Aku mengusap mukaku frustasi dengan ini semua. Ahhh eomma!!!

Aish daripada stress memikirkannya, lebih baik aku mengoreksi nilai ulangan murid-muridku. Rata-rata nilainya lebih tinggi dari sebelumnya, sekitar 80 atau 90, haha mungkin karena aku mempesona saat mengajar.

Ehm dan terakhir, 'Han Na Yeong XII3' dengan ragu aku membukanya, mengoreksi ke dengan teliti ke 20 jawaban dari soal essay yang ku berikan beberapa hari lalu. Benar 15 soal, itu berarti dia mendapat 75? Han Na Yeong mendapat 75? Aaahhh kurasa aku memang benar benar berbakat dalam mengajar. Aku tersenyum puas melihat score 75 yang terpampang di bawah nama 'Han Na Yeong XII3'.


Hyunnie YeongieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang