Chapter 6

1.5K 111 0
                                    

GUYS SEBELUM KALIAN BACA CHAP INI GUE MINTA VOTE KALIAN YAH, SEKALIAN COMMENTNYA JUGA!!GUE BUTUH VOTE KALIAN SUPAYA GUE BISA LANJUT TERUS. MAKASIH!!

-----Skip---

1 minggu kemudian.

*author pov*
Minggu ini justin mengajak temannya lagi kerumah. Tapi kali ini hanya kendall saja yang ikut, karena yang lain sedan sibuk. Justin tak tahu bahwa gadis itu merasakan sakit setiap kali justin membawa kendall kerumah. Entahlah apa yang membuat ia bertahan. Mungkin karena cintanya lah kepada justin ia bertahan.

*Aliana pov*
Minggu ini justin mengajak kendall kerumah, aku juga tak tahu apa maksudnya. Kini aku tengah menyiapkan makanan untuk mereka dan mompatt. Saat makanan telah tertata rapi aku memanggil mom juga justin dan kendall yang berada dikamar. Setelah memanggil mom dikamarnyya aku menuju kamar justin.


Tok... tok.. tok

Tak ada balasan, aku langsung membuka pintu kamarnya dan dikejutkan dengan pemandangan yang memalukan.
"Justin"ucapku pelan menahan tangis.justin tak sadar bahwa aku memanggilnya sampai sampai ia memperdalam ciumannya dengan kendall. Ya hal mengejutkan itu justin dan kendall ciuman panas sampai sekarang.
"JUSTIN!"!" ucapku teriak. Dan tak tahan lagi. Justin terkejut melihatku yang berada diambang pintu.
"Makananmu sudah siap tuan, kau boleh turun" ucapku dingin sedingin es batu hahah Jk.
"Aliana" ucapnya dengan suara khasnya.
"Permisi" ucapku, dan saat ingin berbalik aku melihat kendall tersenyum sinis.

Jika kalian bertanya apa aku rapuh. Ya aku rapuh saat ini. "Kau bodoh justin mana mungkin menyukaimu kau kan hanya fansnya" makiku dalam hati. Kuputuskan untuk menelfon ibuku, mungkin saat ini yang dapat mengerti ku adalah ibuku. Tak lama suara seorang yang kurindukan terdengar.
"Halo bu" ucapku menahan tangis.
"Aliana sayang kamu knp ?apa kau baik baik saja?" Ucap ibuku diseberang sana dengan perasaan khawatir.
"A.. aku baik bu" ucapku berbohong.

*justin pov*

Aku hanya mengaduk makananku sedari tadi. Pikiranku hanya satu gadis itu. Dimana dia? Batinku.
"Aku selesai" ucapku bangkit lalu melangkah menuju kamarku. Kulihat mom dan kendall hanya tersenyum.

Saat aku melewati kamar gadis itu tak sengaja aku mendengar ia sedang berbicara dengan seseorang.
"A.. aku baik bu" ucapnya. Dan kurasa yang sedang berbica dengannya adalah ibunya.
"........." aku tak dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan ibunya.
" a..aku tak tahu bu, Aku hanya takut perasaanku salah. Aku telah jatuh cinta pada idolaku sendiri. Tap. Tapi baru saja aku melihatnya se..sedang hiks.. hikss sedang berciuman dengan gadis yang mungkin kekasihnya" ucapnya menangis parauu... astaga.. dia ternyata menyukaiku juga dan tak mengatakannya padaku???
".........."
"Iya bu baiklah aku akan pulang besok. Liburanku sudah cukup sampai disini" ucapnya mulai terisak.
".........."
"Baiklah bu, aku menyayangimu" ucapnya. Dan kurasa ia sudah menutup telfonnya.
Apa!!besok dia akan pulang. Tidak dia hanya salah paham aku akan menjelaskannya. Tanpa basa basi aku membuka pintunya dengn lancang tanpa mengetuk. Dann.........



-----

My Idol is My boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang