Room(soul)mate . l hemmings

486 36 5
                                    

[ requested by Angela_Halsli ]
~·~

L U K E

"Angela! Bisa kau matikan musiknya?" aku berteriak sekuat tenaga ketika Angela lagi-lagi memutar musik dengan keras di hari Minggu pagi. Aku tegaskan sekali lagi, hari Minggu pagi yang seharusnya aku pakai untuk tidur sampai siang tapi Angela malah membangunkanku dengan musiknya yang keras di jam 7 pagi.

"Aku sedang berolahraga, Luke pemalas! Kau tak mau bangun dan bergabung denganku?" serunya menyaingi teriakanku tadi.

Aku menarik sebuah bantal dan menutup kedua telingaku agar suara musik itu teredam.

Angela--seorang gadis yang aku temui beberapa bulan lalu. Dia pemilik flat yang sekarang aku tempati. Kami berdua berbagi flat. Angela mendapat kamarnya sendiri begitu juga denganku.

Jangan berpikiran aneh. Kami berdua sebenarnya tidak saling mengenal tapi berhubung aku sedang dalam masa krisis keuangan dan kebetulan Angela membutuhkan 'penjaga' untuk flatnya saat dia pergi bekerja, aku pun membuat perjanjian denganya untuk tinggal disini.

Tapi sungguh demi apapun, kami tak pernah melakukan hal-hal diluar batas seperti halnya have sex. Tidak -- atau mungkin belum.

Angela pun tampak tidak tertarik denganku. Mungkin karena usia kami terpaut 2 tahun dan yang jelas aku lebih muda darinya. Mungkin Angela tidak suka brondong manis sepertiku.

Aku beberapa kali memergoki Angela membawa teman prianya ke flat. Hanya dua orang yang menurutku serius ingin menjalin hubungan dengannya. Tapi sepertinya Angela kurang begitu peka.

Sebenarnya kalau boleh aku berkata jujur didepannya, aku mencintai Angela seperti halnya ketika aku mencintai cinta pertamaku. Dia memang bukan cinta pertama, bisa dibilang Angela itu cinta ketigaku.

Meskipun dia memiliki sifat moody, gampang terpengaruh perkataan orang lain, dan terkadang suka jahil tapi aku sangat menyukainya. Dia terkesan sebagai gadis yang terbuka pada hal-hal baru, dia atraktif, dan selalu mendengarkan saran dariku meskipun aku lebih muda darinya.

"Demi Tuhan, Lukey! Bangun!" seseorang menarik bantal yang menutupi telingaku lantas melemparnya kebelakang.

Sialan, Angela memang sedang berolahraga. Dia hanya mengenakan sport bra dan leggings setinggi lutut. Keringatnya bercucuran dan dia tampak sexy.

"Apa-apaan sih Angela? Aku ingin tidur!"

"Angkat bokong malasmu kalau kau ingin ikut sarapan denganku."

"Kau hanya akan membuat burrito atau roti panggang saja kan? Kau bisa menyisakannya untukku." ujarku malas.

Angela mengerang, dia kemudian mendekatkan kepalanya padaku lalu berbisik, "Aku mau mengajakmu pergi keluar, aku yang traktir."

Mendengar kalimat itu seketika aku terduduk dengan tegak. Tampak sedikit dramatis ketika mataku tampak berbinar-binar seolah aku tak pernah merasakan sarapan sebelumnya.

"Serius?" tanyaku. Angela mengangguk sambil mengacungkan dua jari tangan kanannya.

"Kemarin aku baru saja menerima penawaran bagus di kantor, jadi aku punya uang tambahan untuk mentraktirmu." Angela tersenyum kecil yang kusambut dengan sebuah pelukan.

Aku turut senang saat Angela juga senang. Dengan cepat aku melepaskan pelukanku dan membiarkan Angela bersiap sementara aku bergegas untuk mandi.

"Angel--" aku belum sempat menyelesaikan ucapanku saat melihat pintu kamar Angela terbuka setengah. Bibirku terkatup tapi mataku menjereng lebar melihat Angela dalam balutan pakaian dalamnya. Dia sungguh sexy demi apapun.

bittersweet ✖ oneshot(s) [OPEN FORM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang