Hari libur yang paling dinanti. Setelah hampir sepanjang minggu menghabiskan waktu berkutat dengan data-data pasien dan juga operasi yang harus ditangani akhirnya dokter muda ini memiliki waktu untuk memanjakan tubuhnya. Menebus waktu tidur yang tidak maksimal pada hari-hari sebelumnya.
Hari libur adalah surga untuk orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi dengan pekerjaannya seperti Anggita.Sebagai dokter yang cukup diakui kemampuan medisnya, jadwal terbang Gita cukup tinggi.
Gita baru pulang pada jam tiga dini hari tadi, selesai melakukan operasi membantu dokter seniornya. Hari ini dia mendapat jatah libur, tanpa mau menyia-nyiakan Gita telah berbaring dengan nyaman diatas ranjang apartementnya. Meski sepertinya matahari telah tinggi, gadis cantik itu masih enggan beranjak.Jika biasanya ia masih selalu bersemangat mengasah kemampuan memasaknya_hobi yang masih begitu digemarinya setiap kali ia mendapat libur. Tetapi minggu ini memang cukup melelahkan.
Baru saja Gita akan kembali memejamkan mata, ia mendengar suara pintu kamarnya yang dibuka. Tak lama terdengar pekikan khas anak kecil, yang kemudian dengan semangatnya bocah mungil itu melompat-lompat diatas tempat tidur
"Nty...nty udah ciang, ayo banguuuun" teriaknya nyaring.
Gita yang merasa istirahatnya terganggu hanya mampu mengerang frustasi, pasalnya dia baru bisa memejamkan mata setengah jam yang lalu. Dan dengan tidak berperasaan keponakan lucunya ini menghancurkan moment berharganya. Meski begitu kelucuan Rasya selalu mampu membuat moodnya menjadi baik lagi. Menghiraukan teriakan-teriakan bersemangat Rasya, dengan cepat Gita meraih badan mungil itu untuk ikut berbaring bersama. Setelahnya keduanya sudah saling bergumul dengan Gita yang menggodai badan kecil itu dengan menggelitikinya. Pekikan nyaring Rasya semakin menjadi"ahaaha... ampun..ampun nty..Caca nyelaah.."serunya sambil mencoba menghindari jari-jari lentik aunty cantiknya.
"Astagaa...kalian berdua ini" kali ini seruan itu berasal dari arah pintu kamar yang terbuka lebar.Dari sana muncul seorang wanita cantik yang usianya diperkirakan beberapa tahun lebih tua dari Gita.
"Mom...mommy help, ahaha..ampun nty..ahaaha"
Wanita itu hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkah adik ipar dengan putrinya. Sambil memunguti bantal yang telah berceceran dilantai karena ulah keduanya.Tak berapa lama muncul seorang lelaki tampan yang dengan segera telah ikut bergabung dengan aksi mereka.
"Astaga mas...mas inikan berat, bisa gepeng nih badan aku" seru Gita saat dirasanya beban berat menindih badan mungilnya. "Lagian siapa suruh jam segini masih tidur aja" sahut lelaki tersebut dengan santai.
"Ihh...Gita kan baru pulang jam tiga tadi mas, ini juga niatnya baru mau merem" sungutnya tak terima.
" mandi dek, mama masak kesukaan kamu hari ini. Mumpung kamu bisa liburkan" ujar wanita yang sedari tadi masih berdiri diujung tempat tidur. Tanpa mendebat lebih jauh Gita berjalan memasuki kamar mandi setelah sebelumnya memberikan ciuman gemas pada pipi gembil keponakannya."Tuh lihat hon, kalau sama kamu aja langsung nurut" lelaki itu mencibir seraya memeluk pinggang wanita didepannya.
"Mas Bagas kolokan deh...manjanya ngalahin Caca" Gita menyahuti dengan setengah berteriak dari kamar mandi.
"Iyah daddy manja...Caca aja enggak" kini giliran sikecil ikut berkomentar.Lelaki yang diketahui bernama Bagas itu melepaskan pelukannya dan kini memandang Rasya dengan wajah horor.
"Daddy nggak manja beby" ucap Bagas dengan penekanan pada setiap katanya.
"Nty bilang daddy manja"
"Itu nggak bener"
Kali ini Bagas memasang wajah memelas pada wanita didepannya.
"Hon masa beby bilang kalau aku manja. Padahal aku kan manjanya cuma sama kamu"
Wanita cantik itu tergelak melihat sikap lelaki yang telah menjadi suaminya tersebut.
"Bagaimana dia nggak bilang kamu manja coba, liat sekarang kamu begini"
Wajah tampan itu makin memberengut sebal, karena tak mendapat pembelaan dari istrinya."Kalian semua tega"
Kali ini bukan hanya Arini, tetapi bocah kecilnya juga ikut tertawa. Bagas meraih badan mungil putrinya dan kemudian menghujaninya dengan ciuman diseluruh wajah. Rasya hanya tertawa-tawa geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/49721332-288-k205083.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GitaCinta Parawansa
De Todo~Anggita Putri Prameswari~ ~Pradikha Putra Parawansa~ Mungkin aku bisa memaafkan, tetapi aku tak mungkin bisa melupakan. Kau bagian dari masa laluku, memberikan luka yang begitu dalam,meski aku memilih bertahan setelahnya akupun kau tinggalkan. maaf...