Minggu ini terbilang cukup indah. Pagi yang diisi sapaan ibuku yang entah sejak kapan sudah berada dikamar sambil menyiapkan roti dan susu. Kebetulan yang sangat jarang, beda dari biasanya, ibuku seorang yang gila kerja. Maka dari itu angin dari mana yang membuat ibuku pagi-pagi sudah rajin melakukan hal kecil tapi manis. Manis.
Tetapi dibalik itu, alih alih memang ibu berubah, tetapi sama saja. Seperti biasa, ibuku melakukan hal tersebut hanya semata-mata merayuku untuk jogging dipagi hari. Selalu saja ada alasan dibaliknya. Apa Ibu tau kalau aku tidak suka berolahraga? Oh, sudah kupastiian hal sekecil ini saja ia tidak tahu.
Semenjak kedua orang tuaku bercerai, itu membuat ibuku yang terkesan manis menjadi sangat cuek dan pendiam. Apa yang membuat Ibu seperti itu juga aku kurang tahu. Dan itu membuatku merasakan semakin jauh rasa ikatan seorang anak dan Ibu. Miris, memang.
"Malas.."
"Huh"
Hanya itu kata yang keluar dari mulutku saat seharusnya kami sudah berlari pagi dengan ceria diiringi obrolan santai tapi menarik. Benar kata orang, kenyataan tidak selalu seindah yang kita bayangkan.Mood ku semakin hancur saat Ibu memilih mengobrol dengan salah satu tetangga seumuran dengan ibuku yang sudah mempunyai anak. Menurut penjelasan Ibu, anak itu seumuran dengan ku dan juga tampan. Hey, siapa yang bisa mengalahkan ketampanan Axelton Alford?
Setelah sekian lama menunggu, Ibu akhirnya selesai juga dihiasi cengiran lebar diwajahnya. Kemudian dia meminta maaf padaku karena terlalu lama menunggu Ibu dan temannya yang terlalu asik mengobrol. Malas, itu yang kurasakan. aku memasang earphone ku ditelinga dan mulai memutar musik. Sampai pada akhirnya aku terperanjat lalu melepas earphone ku.
"Apa? Jadi tante yang tadi itu, punya anak namanya Axel dan satu sekolah denganku?" Pekikku."Iya" jawab Ibu tenang. "Sebenarnya ibu sudah lama bersahabat dengannya, namun sudah jarang bertemu. Dan tadi ia berbicara tentang apa saja yang ia alami."
"Ia dan suaminya, sudah bercerai sejak 5 bulan yang lalu."
APA IBU BERCANDA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Teen FictionAku mengaguminya. Memujanya. Terus memandanginya. Disetiap pandangan, pertemuan, dan percakapan Selalu menimbulkan degup jantung yang tidak sama. Ia mengajariku hal-hal baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Kebahagiaan, kepercayaan, dan ras...