Part 2

446 19 0
                                    

Sisi POV

Aku menaiki tangga , mencari namaku . Mataku tertuju pada sebuah pintu dengan Nama "Sisi" . Aku membuka pintu tersebut menaruh koper ku.

Aku teringat kepada seseorang yang bernama Digo. Huh.. tampan. Ya, memang di Jerman banyak Laki-laki tampan, contohnya saja Jordan. Tapi Digo? Dia beda, apa aku mencintainya.. ?

Tidak , si.. kamu baru bertemu dengan dia hari ini . Secepat itukah? Kenali dia lebih dalam, Si!!

Tokk tokk tokk

"Ya , masuk.."Ternyata Prilly , ada apasih.. kan Aku bilang capek.. kenapa masih masuk?

"Maaf ganggu lo,Si.. besok lo udah bisa masuk kuliah.. jadi jangan telat yaa.. Byee..." pesannya lalu keluar dari kamar.

Digo POV

Astaga! Udah jam berapa nih!! Mana ada jam pagi!! Pasti deh telat..

Aku berlari dikoridor tanpa melihat kedepan,tiba-tiba ..

Bruukk

"Aduuh.." suara rintihan perempuan.

"Eh, maaf gua gak sengaja.. lo gak papa kan? " ucapku khawatir. Ku bantu ia berdiri dan duduk dibangku yang disediakan di depan kelas masing-masing.

Saat Perempuan itu melihat ke arahku, aku tertegun . Ya, dia Sisi .

"Lo gak papa kan?" Ulangku .

Sisi tersenyum " nggak kok.. hm.. lo yang kemarin kerumah Prilly kan? Lo kuliah disini?" Tanya sisi .

"Iya gue Digo , ya gua emang kuliah disini .. ngambil jurusan dokter spesialis jantung.. kalo lo?"

"Dokter spesialis paru-paru .. hm.. gue mau nyari kelas gue .. dimana yah?"

Sebelum ku menjawab sebuah suara cempreng yang menggelegarkan telingaku , memanggil nama kami .

"Digo! Sisi! Sedang apa kalian di situ? Kembali ke kelas kalian masing-masing! Dan kamu Digo, antar Sisi ke kelasnya SEKARANG!" perintah bu Dewi , salah satu dosen di kampus ini.

Aku hanya mengangguk lalu mengantarkan Sisi kekelasnya .

Skip.

Author POV

Saat jam pulang, Digo menghampiri Sisi yang sedang membenahi baju dan buku-bukunya.

"Hai.. pulang bareng yuk.." ajak Digo saat ia sudah memasuki kelas Sisi.

Sisi yang terlihat kaget mendengar suara Digo langsung mendongakkan kepalanya.
"Hm.. boleh deh.. kalo gak ngerepotin.." ucap Sisi di selingi cengengesan .

"Gak kok.. lo serumah sama Prilly kan?" Tanyanya , Sisi menganggukan kepala dan mengajak Digo untuk ke parkiran.

Saat di mobil, banyak yang mereka obrolkan. Yah, mereka sangatlah dekat bahkan belum ada 24 jam .

"Thanks ya , Go.. byee.." pamit Sisi saat sudah sampai di depan rumah Prilly.

******

"Pril.. kok Digo pulang duluan yah?" Tanya Ali saat mereka sudah sampai parkiran dan ternyata Mobil sahabatnya sudah tak ada.

"Entahlah, Li.. udah yuk, gue mau pulang pasti Sisi nung-- Oh iya, Li! Sisi kan harusnya udah mulai masuk kuliah! Tadi lo liat dia gak?"

"Lah.. boro-boro.. gue kan di kampus sama lo mulu.." Prilly hanya cengir kuda lalu mengajak Ali untuk pulang.

Saat dimobil, Ali sesekali melirik Prilly yang menatap keluar jendela."hm.. Prill.. Sisi itu gue perhatiin cantik, malah lebih cantik dari lo.." ucap Ali tanpa melihat Prilly menatap Ali tajam setelah mendengar pernyataan Ali tersebut.

"Oh. Lo suka sama dia? Dasar Playboy " gerutu Prilly.

****

"Huh.. Si Prilly punya kaset apa aja yah.. bosen gini.." ucap Sisi sambil mengusap rambutnya dengan handuk lalu berjalan kearah kamar Prilly .

Sesampainya dikamar, Sisi langsung mengubrak-abrik kumpulan kaset yang Prilly punya.

"Ah elah.. Doraemon semua.. yang horor dikit napa.." gerutu Sisi, akhirnya ia menonton salahsatu film Doraemon.

****

"Thanks ya, Li.. mau langsung masuk gak?"

"Nggak deh,Prill.. byee"Prilly langsung bergegas masuk kerumahnya dan berjalan ke kamar Sisi. Tak ada?

Akhirnya Prilly memutuskan untuk kekamarnya.

****

"Astaga! Sisi Natashya!" Teriak Prilly saat memasuki kamarnya, terdapat Sisi sedang menonton doraemon .

"Apa sih,Prill... kalo mau ikutan sini jangan jerit-jerit gak jelas.." ucap Sisi santai.

"Ngapain lo ada dikamar gue?"

" Buta ya mata lo.. lo kan liat gue lagi nonton.." Prilly berdengus kesal.

"Lo tadi pagi kuliah gak?"

----++++-------++++++--------++++++------+++++---

Sisi kira-kira bakal bilang "iya" apa mau ngerjain Prilly dulu yah??

Voment nya ditunggu yaa.

Knaa^^

Story Disi and AlprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang