PART 4

127 5 0
                                    

"Prill.."ucap ali membuka pintu
"Iya li.."jawab prilly yang masih lemas
"Lo makan dulu ya ntar lo sakit lagi"kata ali sambil mengusap kening prilly,ali yang sedang mengusap kening prilly kaget,karna badan prilly panas,
"Prill badan lo kok panas sih?"ucap ali
"Gue gak papa kok li",jawab prilly
"Nggak papa gimana,badan lo itu panas masih bisa bilang nggak papa?"omel ali pada prilly
"Hm.."guman prilly
"Ya udah sekarang lo makan,minum obat,trus istirahat ya"ucap ali,prilly hanya mengangguk
Setelah prilly selesai,ali menyuruh prilly untuk tidur,setelah prilly tertidur,kemudian saat ali ingin meninggal kan kamar prilly,tiba tiba prilly mengigau
"Ali.."igauan prilly,ali kaget dan sontak menghampiri prilly
"Ali..aku takut li..ali.."lagi lagi prilly mengigau
"Iya prill,gue disini,lo takut kenapa?"ucap ali
"Mama..papa..!!",teriak prilly yang terbangun dan langsung menangis
"Prill lo kenapa?"tanya ali
"A..li.."ucap prilly terbata bata dan masih terisak tangis
"Ali gue takut.."ucap prilly pada ali,ali terlihat bingung
"Lo takut kenapa?"tanya ali
"Gue takut kehilangan mama sama papa"ucap prilly terisak tangis
"Lo tenang aja prill,mama papa lo pasti baik baik aja"ucap ali mencoba menenangkan prilly,tiba tiba iphone prilly berbunyi
"Hallo.."
"......"
"Iya saya aulia prilly,anak dari arya wijaya, kenapa ya?"
".........."
"A..apa!!"

Ali pov
Entah apa yang di bicarakan prilly,tapi tiba tiba prilly kaget dan menjatuhkan iphone nya
"Prill lo kenapa?"tanyaku pada prilly
"Ali.."prilly memelukku sambil menangis
"Lo tenangin diri lo dulu,kalo udah tenang,lo bisa cerita sama gue."ucapku menenangkan prilly
"Ini nggak mungkin li..mama..papa..."ucap prilly masih menangis
"Kenapa prill?"tanyaku lagi
"Ali..mama sama papa gue meninggal,gara gara kecelakaan li.."ucap prilly
"Sabar ya prill,lo harus kuat"
"Tapi li..gue udah gk punya siapa siapa lagi.."ucap prilly
"Kata siapa lo sendiri,lo kan masih punya gue,kaia,dan mama gue"ucapaku
"Ali..jangan tinggalin gue ya"
"Iya,gue janji"ucapku.tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu..
"Lo kenapa prill,kok lo nangis,lo diapain sama adek gue?"tanya kaia
"Lo apa apaan sih,gue gk ngapa ngapain prilly,nethink aja lo sama gue"ucapku sambil menoyor kepala kaia
"Nggak usah pake noyor kepala kan bisa"ucap kaia
"Kak,mama papa prilly udah meninggal"ucap prilly langsung memeluk kaia,kaia menganga tidak percaya
"Sabar ya,lo nggk usah sedih.."ucap kaia
"Prill sekarang lo kemasi barang barang lo,kita pulang sekarang "ucapkku,tapi prilly hanya diam,setelah kami selesai mengemas barang,kami segera pulang ke jakarta,kaia dan mama pun ikut,setelah sampai di depan rumah prilly terlihat dan terpampang jelas bendera berwarna kuning,
prilly yang sendari tadi menahan air matanya agar tidak jatuh,sekarang ia melepaskan air mata itu
"Ali.."ucap prilly yang terisak tangis.ku tarik dia dalam pelukanku dan mencoba menenangkannya
"Lo sabar ya kan masih ada gue kaia dan mama gue"ucapkku
"Sayang kamu harus bisa menerima cobaan yang tuhan berikan,tante yakin kamu bisa,di sini kamu nggak sendiri"ucap mama
"Iya tante,tante,tante mau nggak tinggal sama illy?"
"Iya sayang tante mau"ucap mama
"Cuma mama doang nih yang di ajak?"tanya kaia menggoda prilly,prilly tertawa kecil..
"Gak usah prill,jangan,ntar ngabisin jatah makan lo sama mamah loh"sahutkku
"Apa sih lo,ikut ikutan aja"ucap kaia
"Sama kaia juga,kaia mau kan"ucap prilly
"Mau dong"jawab kaia sambil menjulurkan lidahnya padaku
"Udah,sekarang kita masuk ke dalem ya"ucapku
"Ali.."rengek prilly
"Kenapa lagi prill?"tanyaku
"Takut.."
"Takut apa?"tanyaku lagi
"Itu.."jawab prilly menunjuk ke jenazah mama papanya
"Jenazah??gak usah takut kan ada gue"ucapku
***
setelah pemakaman selesai aku menyuruh prilly untuk istirahat di kamarnya,prilly ditemani kaia,karna prilly masih takut,setelah itu mama mengambilkan makanan untyk prilly
"Sayang dimakan ya makanannya"bujuk mama,karna prilly sejak tadi pagi belum makan apa apa
"Prilly lagi males makan,tan"ucap prilly
"Kamu harus makan,nanti kalo kamu sakit gimana?"ucap mama pada prilly
Prill pov
Rasanya lidahku tak ingin makan apapun,ya tuhan..kenapa semua ini harus terjadi padaku,apa salah prilly..?apa?..tapi aku masih bersyukur karna aku punya sahabat yang begitu baik dan peduli padaku
"Tante,prilly gak mau"ucapku lemas
"Kamu harus tetep makan prill walau cuman sedikit"bujuk mama ali
"Ta..."
"Biar ali aja mah yang urus"potong ali
"Ya udah mama tinggal dulu"
"Ali..!!"seruku
"Pokoknya gue gak mau tau lo harus makan,titik gak pakek koma"ucap ali
"Gak mau ali.."rengekku
"Udah pokoknya lo makan,sini gue suapin"ucap ali
Akhirnya gue menuruti ali,walau rasanya ingin muntah
"Ali udah ya..aku pengen muntah"rengekku pada ali,akhirnya ali berhenti menyuapiku
"Ya udah sekarang lo istirahat ya"ucap ali
"Ali takut.."ucapku
"Takut kenapa,kan gak ada apa apa"tanya ali heran
"Itu ada orang di situ li.."ucap ku,ali langsung menoleh ke arah jendela
"Nggak ada siapa siapa prill,itu cuma halusinasi kamu aja deh"ucap ali
"Ali itu..ih kamu mah..itu lo..ali..orangnya ke sini.."ucapku ketakutan,kenapa ali nggak bisa lihat sih.
"Nggak ada siapa siapa prill"ucap ali
"Ali.."teriakku,yang membuat ali kaget,kemudian mama ali dan kaia langsung lari ke kamarku
"Kenapa prill?"tanya ali

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FROM FRIENDS TO LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang