Jakarta,29 Agustus 2023
"What? Are you all crazy?" jerit perempuan 24 tahun berpakaian serba hitam tak percaya
"yes,we are...ini yg terbaik bi,buat lo,masa depan lo.."
"oh fuck it!,kenapa har..."
"okay,we count on you.."ujar salah satu temannya memotong sebelum hilang dibalik pintu
"lo pasti bisa bi,kita percaya.."ujar temannya yg paling dewasa sembari menepuk pundaknya,menaruh harapan.
Bianca kemudian kembali menatap kertas yg diberikan kedua temannya tadi sembari mendengus tak percaya,berpikir,apa yg dipikirkan temannya?,apakah ia terlihat sangat amat depresi?.Bianca menaruh kertas tadi ke meja kecilnya menyelipkannya dibalik buku panduan bermain gitar yg ia beli seminggu yg lalu,ia lalu beranjak ke ruang kecil di apartemen yg ia sewa dari uang hasil jerah payah berkecimpung didunia musik.ia meraih gitar akustik kesayangannya kemudian menuju balkon lalu duduk,ia terpaku sebentar menatap riuh petang kota jakarta lewat beranda apartemenya membiarkan angin semilir mengusap wajahnya sejenak.Bianca menarik nafas dalam lalu mulai menyapukan jemari panjangnya ke enam buah senar yg menjadi teman hidupnya,atau mungkin saksi bisu perjalanan hidupnya.dengan ulet,ia mulai menghasilkan melodi-melodi lembut dari senar tersebut,perlahan tapi pasti tangannya yg lain sibuk menekan-nekan kunci gitar tersebut,lalu mulai bernyanyi.
If it's a broken arm then brace it
If it's a broken heart then face it
And hold your own
Know your name
And go your own way
Hold your own
Know your own name
And go your own way
And everything will be fine..
Details in the fabric-jason mraz
"But,i just can't.."ratapnya dalam hati kemudian beranjak masuk kembali meraih kertas yg diberikan kedua temannya tadi.menarik nafas kemudian mulai mengisi data dirinya di atas kertas tersebut.
Jakarta,02 September 2023
06:30 W.I.B
"hai,bii..."sapa temannya hangat..
"gue udah bilang berapa kali sih nur?,fren?ketok dulu baru ngelengos"ujar bianca gusar sembari kembali fokus memilih baju yg akan dipakainya nanti
"yelaah..lu kayak baru kenal 3 hari aja bi,nyantai kali sama kita,privasi lo dijamin aman!"ujar kawannya yg dipanggil nur mantap
"ya..ya..whateva'.."balas bianca malas
"oh,ya lu mau pake baju gitu?ke tempat kerja lo yg baru?"sambung frena sembari menulusuri pakaian yg dikenakan temannya itu.
"ya,emang biasanya begini kan?"sahutnya
"yg ada anak2 takut liat lo"kata nuri enteng
Kemudian tiga serangkai tadi kembali berdebat mempermasalahkan pakaian yg akan dikenakan bianca di tempat kerja barunya.
Bianca,frena,dan nura adalah sahabat.sejak mereka menduduki bangku smp.sekelompok anak adam yg berbeda sifat berkumpul jadi satu mereka menamai diri mereka the bastard,mereka awalnya hanyalah siswi siswi yg diblacklist sekolah karena kenakalan mereka,sejak mendapat hukuman yg sama mereka mulai saling berbicara,berbagi cerita dan membangun mimpi bersama dengan modal seadanya,mereka menyebut geng mereka THE BASTARD,dengan fondasi frena sebagai lead guitarist,bianca sebagai rythm guitarist dan nura sebagai drummer.lalu mereka menghadapi segala hal bertiga,dan selalu bertiga,dan akan selamanya bertiga.walaupun kurang akur,mereka tetaplah mereka,yg akan kembali tertawa bersama,mereka ibarat tiga bersaudara.walau sifat mereka berbeda-beda mereka dengan mudah menyesuaikan diri agar tidak terjadi perpecahan.
TAMAN KANAK-KANAK MERAKYAT
Bianca membetulkan cara berdirinya membenarkan jaketnya,setelah lama berdebat tadi akhirnya bianca memutuskan untuk mengenakan band t-shirt dibalut jaket berhoodie dan celana jeans hitamnya.sekali lagi dia membetulkan letak 'jambul'dan merapihkan rambut cepaknya,lalu menyentuh piercing diwajah dan telinganya,ragu.kemudian dia mengusap belakang lehernya sebelum kemudian melangkah masuk.
"permisi"ujar bianca sopan
Seketika suasana menjadi sepi,semua mata tertuju padanya,beberapa anak terlihat mengumpat dibalik wanita seumurannya,ketakutan.reaksi yg sudah bisa ditebak oleh bianca.kemudian seorang wanita tua seumuran ibunya keluar dari sebuah ruangan memecah keheningan.
"oh,kamu pasti bianca,saya ga nyangka saya kira kamu perempuan,kami sudah menunggu kedatangan kamu loh,pasti macet ya di luar sana?"sembur wanita tua tadi sambil menuntun bianca ke dalam kantor kepala yayasan penitipan anak tersebut.
"i...i..iya..tapi maaf sebelumnya,er..saya memang perempuan bu.."ujar bianca agak tergagap,risih juga disebut laki-laki.
"oh...ho..ho..ho..ho..tentu saja perempuan,maafkan saya ya,maklum sudah berumur"gelak wanita tua tadi semangat.
Bianca menelusuri ruangan tersebut,tempat kerja barunya kali ini memang akan benar-benar merubah hidupnya.kemudian ia mengikuti wanita tadi keluar ruangan,belum benar benar keluar ruangan sudah banyak anak mengerumuni wanita tadi,sepertinya wanita ini disukai disini,senyumnya dalam hati.
"oke anak anak,ini ada kaka pengawas baru loh,namanya bianca"ujarnya ramah pada anak-anak tadi.seketika anak-anak tadi mengalihkan perhatian mereka ke arah bianca yg sekarang tengah berdiri kaku.
"eeehh...hai.."ujarnya ramah.
Anak anak tersebut hanya membalas sekedarnya,masih ketakutan.bianca hanya bisa tersenyum,toh ia bisa apa?,anak kecil memang makhluk paling jujur didunia ini kan?.kemudian wanita tadi membubarkan anak anak tadi untuk kembali bermain di tempatnya masing masing.mata bianca masih mengikuti anak anak tadi.
"hmm...semoga kamu kerasan disini ya,bianca"ujar wanita tua tadi prihatin.
"i..iya pasti"ujarnya kaku.
Setelah wanita tadi kembali ke kantornya,mata bianca menemukan sebuah benda yg amat sangat dia sukai,ya gitar,kemudian bianca meraih gitar tersebut lalu pergi keluar,ke teras kecil yg menghubungkan ruang penitipan dengan taman main,disitu bianca mulai memainkan gitarnya,meluapkan segala yg mengganjal hatinya,ia terus memainkan gitar tadi,sampai sebuah suara melengking mengaggetkannya.
"hai,kamu pasti kakak-kakak yg dikenalin sama bu frida tadi ya"jeritnya semangat.
Bianca menatap anak lelaki yg meneriaki telinganya tadi,anak pertama yg mendekatinya.
"er..i..iya,aku bianca,kamu?"ujar bianca memulai percakapan
"aku rayyan..tapi,mama,papa,sama abang panggil aku ray,kakak juga boleh panggil aku ray"ujar anak tadi sembari tersenyum lebar.
Bianca membalas senyumannya.moodnya kembali naik,anak tadi benar benar membuat dia tersenyum ikhlas.
Dia kembali memainkan gitarnya,namun kembali terhenti ketika ia merasa diperhatikan,spontan ia menoleh ke sisi kirinya,ke sisi dimana ray berada,ketika ia menoleh ia menangkap ray yg sedang memperhatikan tengkuknya dengan bingung.
"kamu kenapa..ray?"ujarnya bianca bingung
"itu.."ujarnya menunjuk tengkuknya,menunjuk sebuah goresan tinta hitam berbentuk kartu di tengkuknya.
"ini tato ray.."ujar bianca menjelaskan.
"iya..ray tau..abang juga punya 'itu' di bahunya.."ujar ray menerawang.
"o..oh.."ujar bianca bingung.
Seketika suasana diantara mereka hening,hanya terdengar suara daun daun yg bergesekan,sepi.
"rayyaan...ayah udah jemput tuuh.."teriak salah satu pengawas dari dalam ruangan.
"kakaaak...aku pulang dulu yaa..besok kita ketemu lagi yaa"katanya berseri seri
Bianca tak bisa berkutik melainkan tersenyum geli melihat tingkah ray yg sangat polos.
"pasti ray..pasti"ujar bianca sembari mengacungkan kedua ibu jarinya.