waktu menunjukan pukul 18:00 murid yang sengaja dititipkan ke taman kanak kanak mulai dijemput para orang tua mreka yg sepertinya sangat sibuk,bianca menatap kepergian anak anak tersebut sembari membereskan mainan dan ruang kelas di taman kanak kanak tersebut,para guru guru pun sudah banyak yg pulang ke kediamannya masing masing,bianca dan bu frida adalah orang terakhir yg masih bertahan di tempat tersebut,bianca kemudian memakai jaketnya dan memastikan bahwa pintu pintu telah tertutup rapat,dan lampu-lampu telah padam,bu frida telah menunggu diluar untuk mengunci pintu utama,setelah dirasa aman mereka berdua menuju halte dalam keheningan.
"capek ya kerja itu.."jerit bu frida kecil sembari merenggangkan tubuhnya yg kelelahan
bianca hanya tersenyum melihat tingkah bu frida,kemudian kembali termenung menatap jalan,merasa ada yang aneh bu frida mulai angkat suara.
"bii...kok kamu mau mengasuh anak taman kanak-kanak ditempat kami?"tanya bu frida penuh selidik.
"emmm...rekomendasi temen bu"ujarnya singkat
"owh,seperti itu"ujar bu frida santai
bianca sempat menatap sebentar ke arah bu frida kemudian kembali menatap jalan kosong kembali.
"kamu mau tau kenapa ibu membangun taman kanak-kanak tersebut?"tawar bu frida mantap
bianca hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.
"karna menurut ibu anak kecil itu istimewa,banyak sekali keajaiban keajaiban yg terjadi bila kita berada dekat anak kecil.."ujar bu frida menerawang
"keajaiban?.."ujar bianca bingung
"dengan tawanya kamu akan tersihir,seakan kamu lupa dengan masalah berat yg kamu pikul dipundakmu,dengan celotehnya kau seakan tersihir masuk kedunianya yg begitu polos dan damai,dan tindakan konyolnya dapat membuatmu ikut menggerakan badanmu untuk mengikuti gerakan konyolnya.."ujar bu frida tersenyum sembari menatap langit
Bianca terpana mendengar kata kata yg bu frida utarkan,seakan pikirannya kembali ke beberapa jam lalu saat dirinya dapat tersenyum bebas ketika mengasuh para anak anak tersebut,saat memikirkannya tanpa sadar bianca mengeluarkan senyum paling lebarnya sehingga gigi taringnya terlihat.
Dan tanpa mereka sadari mereka telah tiba di halte,setelah lama menunggu angkutan umum sembari mengobrol bu frida pamit duluan,karena angkutan jurusannya telah tiba,bianca sekarang terduduk sendiri di halte tersebut,waktu pun sudah menunjukan pukul 19:00,dan awan mendung mulai menyelimuti jakarta.
Sudah 30 menit bianca menunggu angkutan jurusannya belum juga kelihatan,terlebih lebih rintik hujan mulai turun,dewa langit seolah mengerti perasaannya,tak lama kemudian hujan mulai turun deras membasahi bumi tempat kelahirannya,akhirnya bianca memutuskan untuk berjalan kaki ke apartemennya berharap agar hujan membawa pergi semua lelahnya.