Part 4

46 3 0
                                    


Satria menatap pagar sekolah barunya yang sudah tertutup. ia terlambat karena mengalami sedikit kesulitan untuk menemukan sekolah ini, itu semua karena satria menolak untuk diantar oleh ibunya.

Tak kehabisan akal, satria berjalan kearah halaman belakang . ia mengambil ancang-ancang untuk memanjat tembok batu yang tingginya kira-kira 1,5 meter.

" kalau Cuma segini belum ada apa-apanya buat gue ! "

Hanya beberapa detik satria sudah melompat kedalam halaman sekolah. Ini memang tidak sulit karena satria sudah sering melakukannya disekolah-sekolahnya yang dulu.

Satria berjalan memasuki sekolah barunya, berjalan menyusuri lorong-lorong kelas yang sepi.

Tentu saja, disamping ini sudah jam pelajaran satria juga berada di halaman belakang yang suasananya memang selalu lengang karena siswa-siswi hanya akan berkumpul dihalaman depan.

" Lihat aja, berapa lama sekolah ini sanggup penampung gue ! " ujar satria dengan seringaian khasnya.

satria terus berjalan sambil sesekali celingukan takut ada satpam atau sejenisnya yang menyergap kedatangannya yang ilegal.

Langkah kakinya terhenti saat melewati sebuah ruangan, tertulis didepan ruangan itu KELAS MELUKIS

" DILARANG MASUK YANG TIDAK BERKEPENTINGAN " .

Satria melihat dari celah pintu ada seseorang didalam ruangan tersebut diperhatikannya cukup lama yang sedang dilakukan siswi dengan rambut yang dikuncir asal itu.

gadis itu duduk menghadap jendela yang terbuka, sehingga angin bisa datang dan pergi dengan bebasnya. Satria terus saja memperhatikan goresan demi goresan yang dibuat gadis itu diatas kanvas dengan kuas berwarna merahnya.

Angin berhembus cukup kencang yang membuat rambut gadis itu terlepas dari ikatannya dan memeperlihatkan rambut panjangnya yang lurus dan hitam terurai.

Sang gadis mengibaskan rambutnya sehingga terlihat jelas bagaimana wajahnya yang bersih tanpa jerawat.

Satria masih memperhatikan yang dilakukan gadis itu dengan intens.

" kaca ririn, pasti dia kehilangan ! Dia kan ratu kaca,mana bisa kehilangan ini.
" ucap gadis itu pada kaca yg baru saja diambilnya dari saku.

ia menghadapkan cermin ke wajahnya sehingga apapun bayangan yang ada dibelakangnya akan terlihat termasuk satria. Dengan gerak refleks gadis itu berbalik, namun tidak ada siapa-siapa.

" hampir aja gue ketahuan ! " satria langsung bergegas meninggalkan tempat itu sedangkan gadis tadi
masih kebingungan mencari bayangan orang dicermin yg baru saja dilihatnya.

" kayanya tadi ada orang, tapi kenapa sekarang gak ada ! Apa gue salah liat ? " ujarnya dalam hati dan kembali melanjutkan kegitan melukisnya.

Setelah sempat mengintip siswi yang sedang melukis akhirnya satria menemukan kelas barunya. XII IPS 3, satria memperhatikan bagaimana keadaan kelasnya.

Yang pertama kali ada difikirannya adalah kelas ini sangat berisik dan pasti didalamnya adalah anak-anak bermasalah.

Satria langsung membuka pintu kelasnya, saat itu juga pak bambang selaku guru jam pelajaran pertama yang telah diinformasi akan ada murid baru langsung menyambut kedatangan satria yang memang sejak tadi ditunggu. satria berjalan perlahan menuju meja guru.

" nah, ini dia murid barunya. Kenapa kamu baru datang, jam pelajaran sudah dimulai 15 menit yang lalu. "

" tadi saya kesulitan mencari kelas ini ! " jawab satria dengan berbohong.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang