Angel's Eyes

377 23 1
                                    

"You were born with potential. You were born with goodness and trust. You were born with ideals and dreams. You were born with greatness. You were born with wings. You are not meant for crawling, so don't. You have wings. Learn to use them and fly." –Rumi

___________________________

Dylan merasa dunia begitu tidak adil padanya, kenapa Tuhan harus merengut salah satu hartanya yang paling berharga? Kenapa harus dirinya yang diberi cobaan berat ini? Disaat anak seusianya menghabiskan waktu diluar rumah, bermain, bercanda tawa serta memiliki masa muda yang indah, sekarang Dylan hanya bisa berada di rumah, ia tak lagi mampu melihat keindahan dunia, ia tak lagi mampu melihat orang-orang disekitarnya, Ia tak lagi bisa seperti anak lainnya yang bisa tertawa menghabiskan waktunya dengan teman seusianya. Ya, penglihatannya sudah tak berfungsi lagi akibat kecelakaan hebat yang menimpanya. Dylan merasa begitu terpuruk dengan keadaannya, ia merasa masa depannya begitu hancur sejak ia tak lagi bisa melihat.

Ia terpaksa keluar dari sekolahnya, ia tak lagi bisa bermain musik kesukaannya, ia tak lagi bisa tertawa lepas seperti dulu, Dylan merasa hidupnya tak lagi berarti. Berbulan-bulan lamanya ia mencoba menerima segalanya, berusaha mengikhlaskan cobaan berat yang menimpa dirinya karena ia sadar keterpurukan takkan mengubah apapun,namun memang tak mudah baginya untuk bangkit, meskipun ia telah mencoba, Dylan selalu berujung pada rasa putus asa, marah dan menganggap dunia benar-benar tak adil padanya.

Dylan sudah kehilangan semangat hidupnya dan ia bukanlah laki-laki ceria seperti dahulu. Tidak ada lagi temannya yang ingin berteman dengannya setelah tahu ia mengalami kebutaan, hal tersebut membuat Dylan benar-benar kesal, marah, dan sedih. Namun, semua itu berubah, sejak Dylan bertemu Alesha.

Alesha, gadis yang membangkitkan semangat Dylan untuk terus hidup, dan menghadapi dunia, Alesha yang meyakinkan Dylan bahwa selalu ada orang yang akan menolongnya serta berada di sisinya tak peduli apapun kondisinya, dan Alesha lah yang membuat semuanya terasa lebih indah bagi Dylan.

Dylan tak pernah melihat Alesha, tak tahu bagaimana rupanya, tapi ia yakin Alesha bahkan lebih cantik dari wanita manapun. Pertemuan mereka terjadi ketika Dylan pergi untuk Check Up di rumah sakit, dan tanpa sengaja ia menabrak Alesha yang saat itu kebetulan berkunjung ke Rumah sakit itu. Dylan dan Alesha cukup sering bertemu karena tidak jarang Dylan datang kerumah sakit untuk mengecek kondisi matanya belum lagi kondisi tubuhnya yang belum benar-benar pulih karena kecelakaan itu. Dylan tidak benar-benar tahu apa yang Alesha lakukan di rumah Sakit itu, karena Alesha sendiri tidak pernah menceritakannya. Lama-kelamaan mereka menjadi teman yang cukup akrab, dan bahkan tak jarang Alesha datang kerumah Dylan untuk mengajari Dylan hal-hal baru, dan bercerita tentang dirinya.

Alesha yang terlihat ceria, dan benar-benar bahagia terkadang membuat Dylan ingin sepertinya. Alesha selalu menceritakan hal-hal konyol yang tak jarang membuat Dylan tertawa, Alesha selalu membuat Dylan senang dan nyaman berada dengannya. Alesha berhasil membawa seribu tawa dalam hidup Dylan. Mewarnai hari-harinya yang semula gelap.Keinginan Dylan untuk melihat semakin kuat, karena ia ingin sekali melihat gadis itu, ia semakin semangat untuk mengikuti pengobatan yang ada, termasuk operasi transplantasi kornea matanya.

"Kamu bisa bernyanyi, Lan?"

Dylan tertawa lalu mengangguk mantap."Tentu saja, jika kau mau, aku bisa bernyanyi untukmu"

"Benarkah? Boleh!" Kata Alesha semangat, Dylan bisa mendengar bahwa Alesha tertawa. lalu ia mulai bernyanyi, Alesha tidak bersuara ketika ia sedang menyanyi. Dylan terus melanjutkan nyanyiannya, sampai ia mendengar isak tangis Alesha.

"Lho, kok menangis?"tanya Dylan yang langsung menghentikan nyanyiannya.

Alesha buru-buru menghapus air matanya.

Angel's Eyes [COMPLETED]-One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang