Claire de Lune (1)

12.5K 848 17
                                    

"Morgan" suaraku terdengar serak.

"Ya?" jawabnya sambil menatapku.

"Bagaimana bisa... Kau? Kau memang sahabatku dulu. Tapi bukankah pasangan fenity harus saling... menyukai?"

Kali ini Morgan mengalihkan pandangannya ke jendela kamarku. "Claire, jadi selama ini kau tidak memilihku?". Wajahnya berubah kaku. Tiba-tiba rasa sakit itu datang lagi, aku berusaha mengabaikannya.

"Aku, tidak, maksudku aku sedang tidak dekat dengan siapapun. Dan aku tidak memilih siapapun". Ujarku lirih.

Lama terjadi jeda antara aku dan Morgan, suasana kaku yang menyebalkan. 

"Kalau begitu, Valerina dalam dirimu membutuhkan seorang Guard. Mungkin ia memilih acak siapa Guardnya." Morgan berdiri dan beranjak mendekati pintu balkon.

"Kau mau kemana?" Tanyaku saat Morgan sudah membuka pintu.

"Pulang. Aku lelah. Nanti aku akan mengunjungimu lagi."

'Pulang? Ke tempat Dane dan Emily?' Batinku.

"Yeah. Jangan ke rumah itu lagi tanpaku." Jawabnya sebelum menghilang.

'Hei, apakah dia baru saja menjawab pikiranku?'.

***

Pagi itu aku memutuskan untuk kembali ke tempat tidurku, menarik selimutku dan mencoba tidur kembali. Berharap aku bisa melupakan segalanya.

Ketukan di jendela kamarku membuatku tersentak bangun. Morgan menatapku dengan ekspresi setengah kaget dari balik jendela. Aku turun dari tempat tidur, berjalan ke arah pintu balkon sambil memijit-mijit kepalaku yang sakit. Ternyata hari sudah menjelang gelap.

"Sorry" Kata Morgan enteng setelah kubukakan pintu.

"Kau pernah tahu pintu depan tidak sih?" Jawabku sewot.

"heh heh, kupikir lebih cepat lewat balkon daripada pintu rumahmu" Balasnya sambil terkekeh. 

"Baru bangun? Kau bahkan masih memakai gaun itu."

"Yeah, dan aku bisa terus tidur dengan tenang kalau kau tidak menggangguku." Suara perutku menyela pembicaraan kami.

"well, sebaiknya kau segera makan." Kata Morgan dengan datar. Ia duduk di atas ranjangku dan mengamati koleksi buku di lemari kecil di samping tempat tidurku. Aku masih menatapnya sebal, memonyongkan mulutku dan masuk ke kamar mandi.

"Aku akan memasak!" Morgan setengah berteriak.

'Morgan? Masak?' Aku terkekeh kecil.  

Aku keluar dari kamar mandi dan mengenakan celana pendek belel dengan kaos oblong putih favoritku. Lalu menyisir sedikit rambutku dan menguncirnya, setelah itu aku bergegas turun ke dapur. Kulihat Morgan sedang duduk di depan meja makan, melamun.

"Kau mandi atau tidur sih?" Tanyanya dengan wajah sewotnya yang lucu. 

Aku mengabaikannya, mataku tertuju pada spagetti di atas meja. Perutku meronta-ronta. Dia menyodorkan sepiring spagetti itu ke arahku. Segera kuhabiskan spagetti itu, aku tidak perduli pada Morgan yang sedang melihatku.

"Kau tidak makan?" tanyaku setelah spagetti itu habis, well, kuakui masakannya sedikit lebih enak dariku.

"Aku Guard, Claire." Jawabnya sambil memandangku seolah-olah aku sinting.

Aku menaikkan kedua alisku dengan pandangan bertanya. 'So?'

Morgan mendengus sebal, "Aku-diberi-makan."

Claire de LuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang