Aku mengingatimu dengan cara yang paling manis. Tentang bagaimana deru ombak membuai sukma ditemani cicipan mesra beburung, begitu juga engkau yang selalu menggetarkan raga. Angin pun berpuput lembut menginjak gerak tari sepasang tangan dan kaki, terhadap engkau yang mengalunkan zanji janji.
Manis adalah nama tengahmu. Rindu merupakan nama awalmu. Keduanya ranum bak delima memerah dan mengharum.
Roda kenangan tak serik kuputar ke saat pertemuan kita yang pertama kerana engkau arjunaku, adalah sesuatu yang lebih dari segala kewujudan yang ada.