3 // hujan

120 3 1
                                    

Keesokan harinya...

"Aduh gue telat lagi" kata adel yang buru - buru lari menuruni tangga rumahnya. "Mah adel berangkat ya, assalamu'alaikum" kata adel yang mengambil satu buah roti dan mencium mamanya

"Hati - hati del"
'Duh itu anak, malem selalu main playstation mulu sih. Kok saya punya anak laki banget kaya gitu

***

"Aduh gue telat lagi nih. Duhh pasti kali ini dewi fortuna ga mihak gue". Tiba - tiba ada seseorang yang menarik tangan gue dengan halus dan berlari
"anan? Lo juga telat?" kata adel kaget

Anan hanya terus memegang tangan adel dan sekarang mereka berlari bersama melewati koridor menuju kelasnya.

Benar saja mereka telat, hari ini pelajaran pak ardi lagi. Mereka berdua tidak boleh masuk ke kelas sampai pelajaran selesai.

"Yah percuma kita lari, ujung - ujungnya telat juga. Capek banget sih"

Anan hanya diam tidak merespon. Hening sesaat...

"Nan, lo kenapa sih kaya gini terus?"

"Kenapa apanya?"

'Anan jawab pertanyaan gue? Oh my god
"Ya elo kaya gini. Ada apa sama lo? Apa yang buat lo jadi pendiem?"

"Gue gapapa"

"Bohong lo, lo cerita napa sama gue. Gue siap ko jadi pendengar yang baik"

"Hmm gue belum siap cerita. Tapi makasih ya, karena lo gue dikit - dikit bisa ngomong lagi" kata anan

"Lo emang bisa ngomong kali nan. Lo nya aja berlebihan, padahal enjoy-in aja semuanya. Waktu kan ga bisa di putar
'So bijak banget gue

"O iya nan. Minggu main basket yuk, gue tunggu lo jam 8 ya awas aja kalo lo ga dateng"

***

Bel tanda istirahat berbunyi. Anan dan adel pun masuk kelas

"Duh ini pasangan serasi bet" kata arnita meledek

"Hellooo? Pasangan? Milik gue kali tuh pangeran" kata seseorang yang langsung nyerocos gitu aja

"Ih apaan si lo tik? Gajelas lo" kata arnita

Lo semua tau kan siapa yang ngomong itu? Ya bener, cantika tadi yang ngomong itu

"Udah - udah. Lo berdua ga jelas, gue sama anan ga ada hubungan apa - apa ko. Tadi kebetulan kita telat"

Anan tidak ada reaksi, dia hanya diam saja dikelas baca buku. 'Emang dia anak rajin, beda sama gue

"Del kantin yuk?" kata arnita dan david

Iya, mereka berdua pacaran. Gue doang yang ga punya pacar di kelas ini, yang lainnya pada pacaran. Eh kecuali anan deng. Gue sama dia yang ga pacaran

"Ayo.. Anan lo ikut juga yuk. Kita seru - seruan bareng di kantin, lu pasti ngakak deh"

Anan cuma diem ga ada respon

"Hmm yaudah kalau lo gamau juga gapapa. Yuk guys kita ke kantin"

***

Pelajaran terakhir hari ini buat bosen banget, untung gurunya baik jadi gue dikelas cuma tidur aja. Gue ga peduli mau di bilang apa, yang jelas gue ngantuk dan gue pengen tidur.

"Haaaaaaaaa" kata adel yang ekspresinya seperti orang yang bangun tidur. "Astagfirullah, ujan. Kelas sepi?? Jam berapa sekarang?" adel melirik jam "jam 5? Hari ini kan balik jam 4? Ya ampun, gue ketiduran. Jahat banget semua orang ga bangunin gue"

Tiba - tiba ada seseorang yang masuk ke kelas

"Lo udah bangun"

"Anan? Ko lo ga bangunin gue? Duhh mana ujan lagi. Kita balik gimana?"

"Tunggu berenti aja sih ujannya, gampang kan?" kata anan cuek dan dia langsung tidur diatas meja

"Ih lo mah malah tidur. Duh ni ujan gede banget lagi" adel melirik anan yang tidur di sebelahnya

'Gantengnyaaa muka lo nan. Tidur aja ganteng apalagi melek, pantesan cantika suka sama lo

***

"Anan bangun"

"Hmm?" anan pun bangun dari tidurnya

"Ujannya udah reda, balik yuk?"

Anan langsung pergi dan di susul oleh adel. Mereka pun pulang naik mobil anan

***

"Makasih anan, hati - hati" kata adel sambil melambaikan tangan

Mobil anan melesat menjauhi rumah adel

Hari ini gue berdua sama dia di kelas yang di guyuri hujan yang lebat. Dia tidur di samping gue.
Mukanyaaa, ganteng banget sumpah, tidur aja ganteng apalagi melek?

***

Ceritanya gaje ya? Iya maaf soalnya baru belajar nulis cerita nih. Semoga aja kalian suka yah

Jangan lupa like and comment :)

smile please!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang