Logan's P.O.V
Ah, sial. Aku akan terlambat untuk ke sekolah. Ini hal yang memalukkan... ditambah aku adalah siswa senior di sekolah ini, yep. Aku, Logan Wade Lerman, kalian bisa memanggilku dengan nama depanku. Umurku 18 tahun, kelas 3 di Beverly Hills Senior High School.
Aku mempunyai dua orang teman, Jake Abel dan Allie Wood (mereka adalah sepasang kekasih). Aku.. juga sedang dekat dengan seorang ratu sekolah, Emma Watson, sang kepala cheerleaders di sekolahku.
Ah, ini dia. Mr. Jackson--Guru BK-- sedang menungguku di depan pagar sekolah. Bagus.
"Terlambat lagi, Lemon?", Sahutnya saat aku tiba di depannya.
"Lerman, Pak. Maaf tadi macet--",
"Ah. Rumahmu di Jalan John F. Kennedy, bukan?",
"Uh, I-iya, Pak.",
"Rumah saya juga di daerah sana, Largeman. Jangan coba-coba untuk berbohong.",
"Lerman, Pak.", aku masih tertunduk malu.
Sialan. Yah... aku hanya bisa menunduk sambil menunggu keputusan Mr. Jackson.
"Lari 10 putaran.",
"Tapi, Pak, anak-anak cheer-",
"Lari.",
Wow.. Logan, siap-siap reputasimu di depan Emma akan hancur lebur.
"Baik, pak.", Kataku, sambil langsung berlari di lapangan (yang sebenarnya sedang dipakai oleh anak-anak cheerleaders untuk latihan).
Aku terus lari, tak peduli sorakan teman teman Emma kepada Emma, dan Aku, tentunya. Tapi, di putaran ke empat, aku menabrak seseorang.
"Hey!",
Aku menoleh kebelakang, terlihat seorang gadis yang sedang membantu temannya yang terjatuh untuk berdiri.
"Bisa hati hati, nggak, sih?!", Gadis yang terjatuh tadi menyeruku.
"Maaf. Kamu juga lagian kan bisa menghindar~", Kataku, tak peduli.
"Kamu kali yang lari nggak pake liat liat dulu!",
"Udah minta maaf, kan?",
"Tapi--", ada yang memotong si-gadis-yang-menyalahkanku-karena-terjatuh ini.
"DADDARIO DAN LERMAN! Lerman, aku tidak pernah menyuruhmu berkencan saat dihukum, kan?!", Teriak Mr. Jackson.
Bisa-bisanya ia menyebut namaku dengan benar kali ini. Aku mendengus dan meninggalkan dua gadis ini.
Alex's P.O.V
"Lex,", Leven membuka pembicaraan.
Aku hanya terdiam.
"Udah, sih, Lex, nanti kita obatin di jam istirahat.", Akupun mengangguk.
"Alexandra Anna Daddario dan Leven Alice Rambin segera dipanggil ke kelas Matematika.", Terdengar bunyi bel sekolah.
***
Usai kelas Matematika,
"Lex, ke kantin? Allie udah nunggu kita",
"Loh, nggak bilang bilang ke Aku? Yaudah, ayo. Tapi jangan lupa ke ruang kesehatan setelah itu, ya?", Aku menggandeng Leven, menuju kantin.
Back to Normal (Author) P.O.V
"Guys, aku ngajak temen-temenku ya?", Allie berbicara sambil menyeruput kopinya.
"Boleh, All. Anak kelas mana?", Tanya Logan.
"3C, 2 orang perempuan.", Jawab Jake.
"Loh, kalian kenal?! Kok cuma aku yang--",
"Tenang, Gan. Nanti juga kenalan",
Beberapa menit kemudian..
"Hey, Logan, kenalkan,", Allie berkata.
"Halo, Logan.", Logan menjabat tangan gadis itu.
"Leven.", Gadis itu tersenyum seraya membalas jabatan tangan Logan.
"Dan yang satu ini... kenalkan, Alex, ini Logan, Logan, ini Alex.", Allie tersenyum.
Keduanya hanya terdiam.
Logan's P.O.V
Cewek ini lagi... nggak bisa gitu aku nggak ketemu dia sejam aja?
"Hey, ngomong sesuatu dong?", Jake mulai kebingungan.
"Eh, urusan kita belum selesai, ya!", Sahut gadis itu, ehm, Alex.
"Belum selesai apanya?", Tanyaku.
Alex berdiri, menunjukkan kedua tangannya yang lecet, lututnya yang luka, dan... betisnya yang mengeluarkan darah, tapi sudah agak mengering.
Aku menghela nafas. Beranjak dari kursiku, menggandeng tangan Alex.
"Ayo, kita ke ruang kesehatan.", Kataku, tersenyum.
***
Aku mengambil beberapa barang dari lemari, seperti, obat merah, antiseptik, plester, kapas, dan juga vitamin C untuk berjaga jaga.
Aku lalu duduk di lantai, sedangkan Alex dikasur. Membuka botol antiseptik, mencelupkan kapas, dan mulai mengolesi bekas lukanya. Tiba-tiba, ia menahan tanganku, otomatis aku menatap matanya. Matanya yang biru kelabu bagai lautan yang dingin.
"E-eh, itu, uh, hati-hati. Pelan-pelan aja.", Ia tertunduk mengetahui aku sedang memandanginya, haha dasar cewek.
Aku tersenyum. Melanjutkan mengolesi lukanya. Lalu, aku berkata; "Maaf sudah membuatmu terjatuh, aku memang ceroboh..."
Dia tersenyum. Cantik, batinku.
Tiba-tiba, ada yang memegang pundakku.
"LOGAN WADE LERMAN!!!"
--------------------------
A/N
Hey guys, this is my first time share my story in Wattpad :D Hope you enjoy, yah, gue sebenernya juga males banget buat ngemis ngemis minta para readers buat ngevote dan komen/kritik/saran tentang cerita gue.. yah, tapi, TOLONG YA GUYS COMMENT/VOTE DAN SEKALIAN KASIH KRITIK/SARANNYA YA! :D I'll update this story asap ya xD Nah, guys, kalau kalian comment/vote/krisar kan gue jadi tambah semangat buat meng-update nih cerita.. thanks guys, loveyou muah muah /? :v JADI TOLONG YA GUYS PLEASE NIH PLEASE :* /sungkemin
0 VOTE & 0 COMMENT = NOT UPDATE. Berarti cerita gue nggak diterima masyarakat :'v huhuhu.. /mewek/
EH, MAAF YA KALAU KEPENDEKAN. NAH, MAU DIPANJANGIN NGGA GUYS? VOTE/COMMENT/KRISAR MAKANYA/? XD /MAKSA /? :v

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Stupid!
Lãng mạnKetika Logan berada di ambang frustasi... Leven terkejut ketika Logan mengetahui sebuah rahasia tentang dirinya. Persahabatan kelima orang ini sedang terancam.