Emma's P.O.V
Kami keluar dari perpustakaan, melihat Logan sedang menggandeng Alex, dan kupikir aku punya sebuah rencana yang sempurna.
"Girls, kalian tau kan Alex itu anak sains?", Aku melanjutkan percakapan.
"Iya?",
"Nah, lab sains kan kosong dan...."
Emma's P.O.V END
Author's P.O.V
"Lex, nanti bareng Jake-Allie dulu ya, aku ada tugas.", Tanya Logan.
"OK, setelah apa yang aku alami di pustaka tadi, menurutku lebih baik aku sama mereka daripada sama kamu.", Alex membuka pintu, berjalan keluar dari kelas, menuju lab sains.
"Deal. Kamu mau kemana? Jake-Allie kan biasanya di halte.", Logan mengekor.
"Lab sains. Aku lagi gak mau ganggu orang pacaran ah, Leven juga lagi sama pacarnya. Aku mau ke lab sains.",
"AH! Aku juga pengen ke lab sains. Mau ngerjain tugas. Inget, kan?",
Alex menghela nafas. "C'mon, tapi jangan bikin masalah lagi, OK. Aku capek.",
Logan mengangkat kedua bahunya. "I'm not a trouble maker, babe.",
"You are a trouble maker and I'm not your babe.",
"Terserah deh. Cewek kan selalu menang.", Logan berjalan didepan Alex.
Author's P.O.V END
Emma's P.O.V
"Girls, bener kan! Si Alex lagi ke lab sains sendirian, tuh!", Aku dan kawan kawan membuntuti dari belakang.
"Bener! Lo hebat banget, Ma!"
"Ssstt! Udah, kunci lab sains dipegang siapa? Alex udah masuk tuh. Kita tunggu sebentar baru kunciin, OK?", Aku mengikuti Alex pelan pelan dari belakang.
"Gue yang pegang, sip gue nunggu aba-aba dari lo aja, Ma.", Kellie mengekor di belakangku.
Kami menahan nafas, mengendap-endap, lalu berkata, "1..2..3! Kunci Kell!",
Yeah. Pintu terkunci. Tanpa melepaskan kunci, kami berlari sekuat tenaga. Akhirnya rencanaku berhasil.
"Girlss!!!!! Thank u so much, love u! Gue cari Loggie dulu ya.", Aku memeluk satu-persatu sahabatku.
Aku langsung berlari ke kelas Logan, mencari Logan, tetapi nihil. Ah, biasanya kan dia dihalte dengan teman-temannya. Aku pun pergi ke halte.
"Eh, Allie, Jake,", Aku menyapa mereka
"Hai, Ma!", Mereka tersenyum. Sepertinya mereka tidak tahu apa yang terjadi tadi, makanya mereka tidak marah kepadaku.
"Hai juga! Nungguin bus?", Aku bertanya.
"Iya, Logan kemana?", Tanya Allie.
"Aku kesini justru mau nyari Logan.", Kami bertiga terlihat bingung.
"Sama Alex, mungkin?", Jake menambahkan.
"Nggak, aku udah tanya Alex, tadi.", Aku berbohong, tapi aku tau Alex tidak bersama Logan, toh tadi dia pergi sendiri.
"Wah, kami juga nggak tau, tuh, maaf ya, bus nya udah dateng. Bye, Ma~", Jake dan Allie memasuki bus sambil melambaikan tangannya.
Aku balas melambaikan tanganku. Apa mungkin sudah sampai rumah? Ah, tidak ada salahnya kalau aku menyusulnya.
Emma's P.O.V END
Logan's P.O.V
"Lex?",
"Apa?",
"Kamu dengar gak?", Aku mulai khawatir.
"Nggak.",
"Serius! Kaya pintu kekunci..." ,
"Jangan nakut nakutin!",
"Aku serius! Coba aja, Lex!",
"Kamu aja yang coba!",
Aku menghela nafas. Aku pergi ke depan pintu, perlahan membuka pintu. Terkunci.
"Terkunci?", Alex bersembunyi dibelakang bahuku.
"Terkunci."
"Sini, biar aku yang buka!", Alex menepi dariku.
"Bisa, Princess?"
Alex terlihat menelan ludah.
"Hey, ini kan hari Jum'at!! Kita bakal libur selama dua hari, tau!", Alex terlihat takut, lalu duduk di matras.
Aku duduk di sampingnya. "Calm down, everything's going to be alright."
"No. Everything is not going to be Alright."
Aku mengelus rambutnya, mengambil jepit rambutnya. Aku berusaha membuka pintu. Terdengar suara.
"Suara apa, Log?", Alex mendekat.
"Kayanya... kita bukan kekunci, tapi.. ada yang ngunciin. soalnya ini, kuncinya baru aja jatoh dari keyhole."
Alex memelukku dari belakang. Aku masih mencoba untuk membuka kunci menggunakan jepit rambut. Tetap tidak bisa, kami kembali duduk. "Lex,",
Alex mendongak. Aku mencium bibirnya secara singkat.
Shit. Bagaimana aku bisa melakukan ini dengan orang yang baru kukenal 1 hari?
Tiba tiba pintu terbuka.
===================
A/N
Dont forget to share and vote and comment guyzzz xD /maksa
Peraturannya masih sama 0 VOTE/0 COMMENT = NOT UPDATE WKWKW /?
oiya gw juga masih perlu kritik dan sarannya guyz, thx

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Stupid!
RomanceKetika Logan berada di ambang frustasi... Leven terkejut ketika Logan mengetahui sebuah rahasia tentang dirinya. Persahabatan kelima orang ini sedang terancam.